- World Athletics (IAAF) merilis temuan pelecehan online kepada atlet putri sepanjang Olimpiade Tokyo.
- Presiden World Athletics, Sebastian Coe, prihatin dengan maraknya rasisme hingga pelecehan secara daring.
- IAAF akan serius menindak ujaran kebencian hingga intimidasi kepada para atletnya.
SKOR.id - World Athletics (IAAF) mendapati fakta mencengangkan terkait pelecehan secara online sepanjang Olimpiade Tokyo 2020, terutama kepada atlet putri.
Federasi atletik dunia itu melakukan studi kepada 161 akun media sosial dan menemukan 23 di antaranya jadi target kekerasan.
Berdasarkan catatan mereka, 16 di antaranya merupakan atlet putri. Lebih dalam lagi, 63 persen dari mereka adalah berkulit hitam.
Serangan online yang dialami oleh para atlet tersebut bervariasi dari ujaran seksis, rasisme, transfobia, homofobia, dan tuduhan doping tidak berdasar.
Melihat hasil studi tersebut, Sebastian Coe selaku Presiden World Athletics (IAAF) mengaku sangat prihatin dengan kondisi dunia siber, saat ini.
Pihaknya tidak akan tinggal diam untuk melindungi para atlet tanpa terkecuali dari berbagai jenis pelecehan atau kekerasan secara online.
"Untuk menghadapi kekerasan sejenis yang tidak dapat diprediksi, kita harus menghentikannya," ucap Sebastian Coe seperti dilansir Eurosport.
"Menyoroti isu ini adalah langkah pertama. Ketika mempublikasikan Safeguarding Policy (Kebijakan Perlindungan), awal bulan ini, saya bilang ke klub atletik, sekolah, dan komunitas olahraga bahwa kami adalah tempat aman dan menyenangkan."
"Di dunia ini kita telah membagikan banyak hal secara daring. Kebijakan ini harus diaplikasikan secara daring sekaligus dunia nyata."
Lebih lanjut, World Athletic menemukan bahwa atlet Amerika sebagai sasaran terbanyak kasus pelecehan secara daring.
World Athletics akan menempuh jalur hukum jika terdapat unggahan, komentar media sosial misalnya, yang mengarah ke kriminalitas.
Federasi juga segera menerbitkan Online Abuse Framework untuk media sosial mereka demi menciptakan lingkungan siber yang bebas dari pelecehan.
World Athletics tak segan menghapus komentar atau ujaran yang mengarah pada perundungan di kanal media resmi mereka demi merayakan kesetaraan dan keberagaman.
H-4 menjelang Piala AFF 2020!#affsuzukicup2020 #timnasindonesia #sepakbolaindonesia #SkorPedia pic.twitter.com/GYcmBUh9rG— SKOR.id (@skorindonesia) December 2, 2021
Berita Atletik Lainnya:
Tuai Kontroversi, IAAF Bersikukuh Lanjutkan Regulasi Tes Level Testosteron
Jamal Abdoul-Magid dan Mimpi sebagai Olimpian dari Negara Konflik