- Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) menjadi program unggulan dari Kemenpora untuk meningkatkan prestasi olahraga nasional.
- Menpora Zainudin Amali pun meminta para media untuk terus mensosialisasikan DBON kepada masyarakat.
- Pemerintah menargetkan Indonesia masuk peringkat 5 besar di Olimpiade 2044.
SKOR.id - Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) menjadi salah satu program unggulan dari Kemenpora yang dicanangkan mulai 2021.
Program ini sebagai wujud upaya pemerintah dalam meningkatkan prestasi olahraga Indonesia di ajang olahraga dunia, baik Olimpiade maupun Paralimpiade.
Untuk itu, Menpora Zainudin Amali meminta kepada para media untuk terus mensosialisasikan program yang terbilang baru ini agar komponen-komponen yang terkandung dalam DBON ini bisa dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Apalagi, DBON sudah menjadi amanat Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021 sebagai langkah perbaikan tata kelola olahraga nasional, termasuk dalam tata kelola cabang olahraga.
“Teman-teman jurnalis ini istimewa, karena kalau saya sosialisasikan DBON pada teman-teman jurnalis, maka akan segera tersosialisasikan secara masif kepada masyarakat,” kata Menpora Zainudin Amali di acara Webinar Nasional Hybird DBON 2021 di Grand Inna Sanur, Bali , Rabu (1/12/2021).
Menurut Menpora, sebelum lahirnya Perpres No.86 tahun 2021, sosialisasi dengan kalangan media sudah dilakukan.
“Sebelum lahirnya Perpres 2021, kami sudah sosialisasikan pada teman-teman jurnalis. Karena saya menganggap, komunikasi dengan PWI, Siwo PWI, dan teman-teman jurnalis sangat penting. Sebab, teman-temanlah yang bisa mensosialiskan program ini secara cepat kepada masyarakat,” lanjut Menpora.
Dengan tersosialisasinya DBON kepada masyarakat melalui media, diharap masyarakat bisa lebih memahami pentingnya budaya olahraga dalam kehidupan sehari-hari.
Sebab, DBON tak hanya menjadi pedoman bagi cabang olahraga prestasi, tapi juga menjadi pedoman bagi olahraga kemasyarakatan.
“Meningkatkan budaya olahraga di tengah-tengah masyarakat adalah hulunya, sedangkan prestasi adalah hilirnya. Kalau masyarakat bugar, maka akan mudah mencari talenta-talenta di berbagai daerah.
"Kita ingin menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, unggul, dan kompetitif. Semua itu diawali dari masyarakat yang bugar,” jelas Menpora.
Menurut Menpora, salah satu cara untuk mengukur tingkat kebugaran seseorang adalah dengan menghitung langkah per hari seseorang.
“Rata-rata orang Indonesia hanya melakukan 3.500 langkah per hari. Padahal untuk bugar, harus 7.000 langkah per hari. Untuk itu, kita terus dorong agar budaya olahraga masyarakat terus meningkat,” ucapnya.
Khusus untuk olahraga prestasi, hadirnya DBON diharapkan bisa kian meningkatkan prestasi olahraga Indonesia.
Ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi pada peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2020 yang meminta Kemenpora melakukan evaluasi total pada dunia olahraga nasional agar prestasi olahraga Indonesia di level dunia kian meningkat.
“Kalau olahraga prestasi berjalan tanpa desain, maka hasilnya akan seperti sekarang. Tidak ada lapisan bawah yang menopang atlet-atlet senior. Potret masalah itulah yang kami tangkap, baik secara pendek, menengah, dan panjang. Dari situlah lahir DBON,” ujar Menpora.
Ia menegaskan, target utama yang dibidik melalui DBON adalah prestasi di Olimpiade dan Paralimpiade. Sementara sasaran antara adalah meraih sukses di Asian Games, Asian Para Games, SEA Games, ASEAN Para Games.
“Pada Olimpiade 2044, Indonesia harus masuk di peringkat 5 dunia. Di Paralimpiade juga demikian. Target ini ditetapkan setelah kami berdiskusi dengan para pakar. Jadi, ada hitungannya untuk masuk ke target itu. Jika kita kosisten dan berstruktur, maka peringkat 5 dunia di Olimpade 2024 bukan hal mustahil,” tandas Menpora.
Prediksi Genoa vs AC Milan: Kans Rossoneri Bangkit dan Benahi Pertahanan
Klik link untuk baca https://t.co/jZjD3iDmtu— SKOR.id (@skorindonesia) December 1, 2021
Baca Berita DBON Lainnya:
Menpora Tekankan Pentingnya Kolaborasi untuk Sukseskan DBON
Sosialisasikan DBON, Menpora Sebut Jawa Barat Gudang Atlet Berprestasi