- Siapa yang menyangka atlet sehebat Michael Phelps, Ronda Rousey, atau Kevin Love ternyata pernah bermasalah dengan isu kesehatan mental.
- Meski terlihat tangguh di lapangan, atlet hanyalah seorang manusia biasa yang rentan jika mendapat tekanan berlebihan dalam hidup.
- Pada awal September 2021, Naomi Osaka menyebut tenis tak lagi memberi kebahagiaan untuknya.
SKOR.id - Dalam beberapa tahun terakhir, isu kesehatan mental di dunia olahraga menjadi sorotan. Sejumlah atlet pun telah buka suara terkait kesulitan yang dihadapi.
Banyak atlet kelas dunia yang mengaku terganggu secara mental karena dapat tekanan hebat, entah dari dalam maupun luar arena pertandingan.
Dalam artikel ini, redaksi Skor.id coba merangkum sembilan sosok atlet dunia yang pernah bersuara terkait isu kesehatan mental yang dihadapinya.
1. Michael Phelps (Renang)
Michael Phelps dikenal sebagai salah satu atlet terhebat di dunia. Perenang asal Amerika Serikat ini punya koleksi 23 mendali emas Olimpiade.
Namun, citra Phelps sempat tercoreng usai beredar foto kala dirinya mengisap mariyuana pada 2009 dan ditangkap karena berkendara di bawah pengaruh obat/alkohol pada 2014.
Ia lalu menjalani rehabilitasi dan mendapat bantuan dari terapis. Hasilnya, The Baltimore Bullet mampu bangkit dan tampil luar biasa di Olimpiade Rio 2016.
"Saya kesulitan menghadapi rasa cemas dan depresi. Saya sempat mempertanyakan apakah saya masih ingin hidup atau tidak," cuitnya saat itu.
"Ketika saya mencapai titik terendah, saya memutuskan untuk meminta bantuan terapis berlisensi. Keputusan ini akhirnya membantu menyelamatkan hidup saya."
2. Aly Raisman (Senam Indah)
Aly Raisman adalah kapten tim senam putri Amerika Serikat saat memenangi medali emas Olimpiade London 2012 dan Rio 2016.
Perempuan 27 tahun ini mengalami peristiwa traumatis karena jadi salah satu korban skandal pelecehan seksual yang dilakukan dokter tim senam Amerika Serikat, Larry Nassar.
Untuk mengatasi trauma, Raisman mendatangi terapis. Langkah ini pula yang membuatnya berani bicara ke publik untuk mengungkap kejahatan Nassar.
"Melalui terapi, saya tak merasa trauma selamanya. Semoga dengan makin sering saya bicara, makin banyak orang (korban) yang bisa saya bantu (untuk bersuara)," katanya.
3. Simone Biles (Senam Indah)
Empat medali emas dari Olimpiade Rio 2016 membuat Simone Biles jadi andalan utama tim senam Amerika Serikat pada Olimpiade London 2020.
Beban besar itu ternyata mengganggu kesehatan mentalnya. Simone Biles pun memutuskan tak tampil pada final nomor tim putri yang membuatnya jadi sorotan.
"Kami juga harus fokus pada diri sendiri karena pada akhirnya kami hanyalah manusia biasa juga," kata Biles menuturkan alasannya tak tampil pada partai final.
"Kami harus menjaga pikiran serta tubuh sendiri ketimbang keluar ke sana dan melakukan apa yang dunia inginkan."
Simone Biles akhirnya menutup perjuangan di Olimpiade Tokyo 2020 dengan "hanya" satu keping medali perak.
4. Andrew Luck (American Football)
Andrew Luck mengejutkan pencinta olahraga american football saat memutuskan pensiun dua minggu sebelum NFL 2019 bergulir. Saat itu, ia masih berusia 29 tahun.
Quarterback yang jadi pilihan pertama pada NFL Draft 2012 ini memutuskan pensiun dini karena mengalami cedera berkepanjangan yang membuatnya frustrasi.
"Satu-satunya cara bagi saya untuk maju adalah menghilangkan american football dan siklus (cedera) ini dari kehidupan," ujarnya pada 24 Agustus 2019.
5. Ronda Rousey (MMA)
Ronda Rousey sempat jadi wajah utama dari UFC kala masih memegang sabuk juara kelas bantam putri dan punya rekor tak terkalahkan dalam 12 laga MMA profesional.
Akan tetapi, dunia perempuan 34 tahun itu mendadak runtuh usai menderita kekalahan dari Holly Holm pada UFC 193 (15/11/2015).
Kekalahan itu membuat Ronda Rousey terpuruk dan mengaku sempat berpikir untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Beruntung, ia berhasil bangkit keluar dari depresi.
Ronda Rousey kemudian sempat sekali lagi bertarung di octagon sebelum memutuskan untuk pindah ke arena gulat profesional di ajang WWE.
6. DeMar DeRozan (Basket)
Pada suatu hari, saat jam masih menunjukkan pukul 03.00 waktu setempat, DeMar DeRozan membuat sebuah cuitan singkat yang menyatakan dirinya mengalami depresi.
Pengakuan DeMar DeRozan ini tentu saja langsung menjadi perhatian bagi sejumlah pihak termasuk penyelenggara liga NBA.
Pihak NBA lantas mewajibkan setiap tim minimal punya satu staf profesional untuk menangani masalah kesehatan mental. Aturan ini berlaku mulai musim 2019-2020.
7. Kevin Love (Basket)
Pemain Cleveland Cavaliers, Kevin Love, sempat jadi sorotan saat tetiba mendapat serangan panik di tengah pertandingan. Setelah kejadian itu, ia mulai kerap menemui terapis.
Kevin Love pun mengaku ikut terinspirasi untuk bangkit dari kecemasan berkat cuitan singkat yang diunggah DeMar DeRozan.
"Semua orang mengalami sesuatu yang tidak bisa dilihat orang lain. Masalahnya, karena tak bisa melihatnya, orang-orang tak tahu kapan dan mengapa seseorang mengalaminya."
"Kesehatan mental adalah hal yang tak terlihat tetapi itu menyentuh kita semua di beberapa titik. Itu bagian dari kehidupan," ujar Love dalam tulisannya untuk The Players Tribune.
8. Abby Wambach (Sepak Bola)
Abby Wambach memperkuat Timnas sepak bola putri Amerika Serikat selama lebih dari sedekade. Dua medali emas Olimpiade dan gelar juara dunia pun berhasil diraih.
Namun, ada hal yang mungkin membuat perempuan 41 tahun itu merasa lebih bangga. Momen yang dimaksud adalah keluar dari jeratan obat-obatan terlarang dan alkohol.
"Sulit untuk membicarakan hal-hal tertentu yang membuat Anda malu. Namun, saya tidak lagi malu dengan apa yang terjadi kepada saya."
"Sebab, itu telah membawa ke tempat saya berada sekarang. Saya bangga akan hal itu," ujarnya.
9. Naomi Osaka (Tenis)
Naomi Osaka jadi sorotan saat menolak menghadiri sesi konferensi pers pada French Open 2021 dengan alasan ingin menjaga kesehatan mentalnya.
Sosok berdarah Haiti-Jepang itu merasa media kadang bisa begitu kejam terhadap petenis saat mengalami kekalahan dan hal itu menimbulkan kecemasan tersendiri.
Keputusan Naomi Osaka jelas berbuah denda dari pihak penyelenggara. Ia akhirnya memilih untuk "mengalah" dengan mundur dari French Open kemudian Wimbledon 2021.
Dalam sebuah wawancara, tunggal putri nomor dua dunia itu sempat meminta seua pihak memaklumi keputusannya.
"Saya berharap orang-orang dapat memahami bahwa kadang tidak apa-apa untuk merasa tidak baik-baik saja dan membicarakannya."
Kesehatan mental Naomi Osaka kembali menjadi sorotan kala dirinya menangis di tengah sesi konpers usai takluk pada babak ketiga US Open 2021 awal bulan ini.
Kepada wartawan, Naomi Osaka menyebut tenis tak lagi memberi kebahagiaan untuknya.
"Saya tak merasa senang ketika menang, lebih ke lega. Saat kalah, saya merasa sangat sedih. Saya rasa itu bukan hal normal," ujarnya.
"Saya merasa seperti berada dalam titik di mana saya mencoba mencari tahu apa yang ingin saya lakukan."
"Sejujurnya, saya tak tahu kapan saya akan memainkan pertandingan tenis berikutnya. Saya akan istirahat sejenak dari permainan ini," Naomi Osaka memungkasi.
Berita Lainnya:
Roger Federer, Status Petenis Legenda dan Riwayat Cedera
Novak Djokovic Anti-Minuman Beralkohol, Lebih Disiplin Ketimbang Dua Rival