- Eks pelatih taekwondo Indonesia, Lam Ting, mengatakan kesuksesan Thailand dapat emas taekwondo di Olimpiade Tokyo jadi tamparan keras buat PB TI.
- Apalagi, taekwondo Indonesia juga dibuat malu karena kegagalan tiga taekwondoin ikut kualifikasi lantaran kelalaian PB TI.
- Menurut Lam Ting, Mariska Halinda punya peluang bersaing dengan peraih emas 49 kg putri asal Thailand, Panipak Wongpattanakit.
SKOR.id - Mantan pelatih Timnas Taekwondo Indonesia di SEA Games 2011 Jakarta-Palembang, Lam Ting, mengaku prihatin dengan prestasi Indonesia di taekwondo saat ini.
Ya, pada Olimpiade 2020 Tokyo, tim taekwondo Indonesia tidak berpartisipasi lantaran sebuah kejadian memalukan.
Mariska Halinda dan kawan-kawan batal ikut kualifikasi Olimpiade di Amman, Yordania karena kelalaian Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI) yang telat mendaftarkan atlet.
Kegagalan ikut Olimpiade ini semakin menyesakkan karena rival Indonesia di Asia Tenggara, Thailand, sukses mendapatkan emas pertamanya di cabang taekwondo.
Adalah taekwondoin 49 kg putri, Panipak Wongpattanakit yang berhasil menyumbangkan emas untuk Negeri Gajah Putih.
Menurut Lam Ting, ini seakan menjadi tamparan keras bagi PB TI. Selain karena Thailand adalah rival Indonesia di Asia Tenggara, taekwondoin Indonesia, Mariska Halinda ia nilai punya peluang meraih emas di 49 kg putri.
"Mariska itu bukan hanya berpeluang lolos tapi dia bisa bersaing dengan Panipak wongpattanakit di 49 kg putri," kata Lam Ting.
"Mariska pernah mengalahkan kompatriot Panipak, Phannapa Harnsujin di kelas 53 kg Asian Open."
"Ternyata, Mariska tak bisa ikut dan Panipak lah yang sukses mencuri emas di Olimpiad Tokyo," ujar Lam Ting yang juga seorang aktor film laga senior, Selasa (10/8/2021).
Lelaki yang pernah beradu akting dengan aktor kenamaan Willy Dozan pada sinetron Deru Debu tersebut menyatakan kesalahan PB TI yang gagal menyertakan atlet ke kualifikasi tak bisa ditoleransi.
Menurutnya, ini merupakan sejarah buruk yang harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat taekwondo dan juga pemerintah.
Apalagi, dalam menjalankan Pelatnas, PB TI juga menggunakan uang APBN.
"Taekwondoin Australia saja bisa sampai mencari dana sendiri untuk membiayai keperluannya agar bisa tampil di Olimpiade," ucapnya.
"Masa tiga atlet taekwondo Indonesia sudah dibiayai APBN tak bisa tampil dikualifikasi," Lam Ting menuturkan.
Follow dan subscribe akun media sosial Skor.id di Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, LinkedIn, TikTok, dan Helo.
Rekor Peraih Medali Olimpiade Terbanyak dalam Satu Edisi, Michael Phelps Tak Sendirian https://t.co/tCOpEUsBbw— SKOR.id (@skorindonesia) August 10, 2021
Baca Juga Berita Olahraga Lainnya:
ISORI: DBON Jadi Fondasi Masa Depan Pembinaan Atlet Indonesia