- Ketua Umum PB PABSI, Rosan P Roeslani, mengungkap kiat mereka menjaga tradisi medali Olimpiade.
- Regenerasi jadi kunci konsistensi PB PABSI bisa meraih medali di Olimpiade.
- CdM Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 itu yakin, dengan pola pembinaan sekarang, angkat besi bisa raih emas di Olimpiade 2024.
SKOR.id - Regenerasi jadi kunci Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) menjaga tradisi medali di Olimpiade.
Cabang olahraga (cabor) angkat besi kembali mengukuhkan predikat sebagai penyumbang medali untuk Indonesia di ajang Olimpiade.
Tak kurang dari tiga medali berhasil dipersembahkan angkat besi pada Olimpiade Tokyo 2020, terdiri dari satu perak dan dua perunggu.
Hi Skorer, jangan lupa untuk segera download app Skor.id biar enggak ketinggalan update dan bisa meraih banyak hadiah menarik.
PB PABSI, yang kini diketuai Rosan P Roeslani, mengungkap kiat mereka mencetak lifter mumpuni dan menjaga tradisi medali Olimpiade.
Dalam konferensi pers virtual, Jumat (6/8/2021), regenerasi atlet dan pemusatan latihan nasional berkesinambungan jadi program andalan.
"Regenerasi sudah kami pikirkan jauh-jauh hari. Justru dua penyumbang perunggu kita adalah atlet junior," kata Rosan P Roeslani.
"Windy (Aisah Cantika) baru 19 tahun dan Rahmat (Erwin Abdullah) sebentar lagi 20 tahun. Saat ini, PABSI memiliki 16 atlet di pelatnas, 13 di antaranya junior."
"Pelatnas angkat besi berkesinambungan, tidak berhenti. Atlet seniornya hanya tiga termasuk Eko Yuli Irawan. Selebihnya adalah junior."
Rosan P Roeslani, yang juga Chef de Mission (CdM) Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020, yakin para lifter Indonesia bersinar di Olimpiade Paris 2024.
"Pada Olimpiade 2024, kami tak lagi mencanangkan menjaga tradisi medali tapi meraih emas," tutur pria yang akan dilantik sebagai Duta Besar RI untuk AS itu.
"Kami perkirakan, dalam tiga tahun ke depan, atlet-atlet junior kita akan lebih baik dan matang secara fisik dan mentalnya."
Tak lupa, Rosan memuji program pembinaan cabor lain yang sukses memunculkan talenta muda untuk bersinar di Olimpiade.
"Dari bulu tangkis, ada Apriyani Rahayu. Usianya masih relatif muda dan kariernya masih panjang," kata pria berkaca mata itu.
"Kemudian di cabang olahraga menembak, ada Vidya Rafika yang usianya muda. Pun panahan memiliki atlet muda potensial."
"Itu (regenerasi atlet) yang kita harus jaga. Harapan saya, cabang olahraga lainnya bisa berkontribusi mempersembahkan medali."
Follow dan subscribe akun media sosial Skor.id di Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, LinkedIn, TikTok, dan Helo.
Lihat postingan ini di Instagram
Berita Olimpiade Lainnya:
Sabet Emas di Olimpiade Tokyo, Greysia Polii/Apriyani Rahayu Dapat Julukan Baru
Greysia Polii Bicara Soal Ganti Raket di Tengah Final Olimpiade Tokyo 2020