- Masalah anggaran di Sub PB PON Kota/Kabupaten penyelenggara seharusnya tak menjadi besar.
- Pemerintah memiliki anggaran Rp600 miliar yang masih direview.
- Jika review selesai, Kemenkeu bisa langsung menyalurkan ke Sub PB PON di Kota/Kabupaten.
SKOR.id - Menpora Zainudin Amali tak ingin persoalan anggaran PON Papua sebagaimana dipersoalkan Kabupaten Mimika, menjadi besar.
Persoalan anggaran yang tengah diributkan oleh Sub Pengurus Besar Pekan Olahraga Nasional (Sub PB PON) di Kota/Kabupaten, seharusnya tak terjadi.
Hal tersebut dikarenakan Pemerintah Pusat masih memiliki anggaran PON 2021 Papua sebesar Rp600 miliar.
Bahkan, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyebut PB PON sudah mengajukan pencairan Rp600 miliar.
Namun, Zainudin Amali mengatakan bahwa anggaran tersebut perlu mendapatkan review sebelum bisa dicairkan.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Kejaksaan Agung (Kejagung) bakal dilibatkan dalam review.
"Kami tak ingin ada masalah di belakang hari. Untuk itu, (anggaran) harus di-review dulu. Jadi, bukan kami mau menghambat persiapan PON Papua."
Zainudin Amali pun mengimbau agar Sub PB PON di Kota/Kabupaten melakukan persiapan secara cepat hingga pencairan bisa dilakukan.
Bukan lagi dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ke PB PON, melainkan langsung kepada Sub PB PON selaku penyelenggara.
"Jadi, kalau review sudah selesai, Kemenkeu bisa langsung memberikan anggaran tersebut ke Sub PB PON," ucap Zainudin Amali.
Persoalan anggaran di Kota/Kabupaten penyelenggara PON Papua mengemuka setelah Bupati Mimika Eltinus Omaleng menghentikan persiapan.
Sikap tersebut terpaksa mereka ambil karena PB PON Papua tak kunjung memberi kepastian soal anggaran yang akan diterima Mimika.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Tumbangkan Petenis Muda, Rafael Nadal Melaju ke Perempat Final French Open 2021 https://t.co/QPtQctmtOE— SKOR.id (@skorindonesia) June 8, 2021
Berita PON Lainnya:
Menpora dan KONI Optimistis PON Papua Berjalan Sesuai Rencana
Mimika Setop Persiapan PON Papua, KONI Pusat Anggap Ini Masalah Komunikasi