- Perenang Afrika Selatan, Chad Le Clos, sulit melupakan keberhasilannya mengalahkan Michael Phelps di Olimpiade 2021.
- Jika memiliki mesin waktu, dia ingin mengulang lomba 200 meter gaya kupu-kupu putra Olimpade London.
- Michael Phelps merupakan perenang yang diidolai Chad Le Clos.
SKOR.id - Perenang Afrika Selatan (Afsel), Chad Le Clos, kenan kesuksesannya meraih emas 200 meter gaya kupu-kupu di Olimpiade 2012 London.
Kala itu, kemenangannya boleh dibilang fenomenal. Ia membuat kejutan dengan mengalahkan maestro renang Amerika Serikat (AS), Michael Phelps.
Michael Phelps yang diunggulkan meraih emas 200 meter gaya kupu-kupu putra di Aquatics Center, London, terpaut 0,05 detik dari Chad le Clos.
"Michael Phelps adalah pahlawan saya," kata Chad Le Clos. "Saya mengagumi pria itu, bahkan memujanya. Kemudian saya mampu mengalahkannya."
Chad Le Clos yang kini berusia 29 tahun, tak bisa menyembunyikan antusiasnya dalam serial yang tayang di Olympic Channel, Time Machine.
"Saya tidak akan menukar momen itu. Jika bisa kembali sekarang dengan mesin waktu, saya akan melakukannya lagi," ia menuturkan.
Hebatnya, sebelum dikalahkan Chad Le Clos, Mchael Phelps tak pernah kalah dalam lomba 200 meter gaya kupu-kupu putra selama 10 tahun.
Gaya kupu-kupu merupakan kekuasaan Michael Phelps. Jadi, sulit rasanya membayangkannya kalah di Olimpiade 2021.
Chad Le Clos akan tampil pada Olimpiade ketiganya di Tokyo 2020, 23 Agustus-8 Juli 2021 mendatang.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Olahraga Lainnya:
3 Bulan Jelang Olimpiade Tokyo, NOC Indonesia Belum Tahu Anggaran Kontingen Indonesia
Prefektur Okinawa Batalkan Kirab Obor Olimpiade Tokyo di Awal Mei 2021