- Menpora Zainudin Amali mendukung pelaksanaan program anti doping dalam olahraga di Tanah Air.
- Sebagai bentuk komitmen, Zainudin Amali bakal membangun laboratorium anti doping di Indonesia.
- LADI menyambut baik keinginan Menpora untuk membangun laboratorium anti doping.
SKOR.id - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali memiliki komitmen kuat untuk membangun laboratorium Anti Doping di Indonesia.
Hal ini disampaikannya setelah menghadiri pertemuan secara virtual bersama dengan Presiden Agen Anti Doping Dunia (WADA), Witold Banka, belum lama ini.
Zainudin Amali menyampaikan bentuk komitmen pemerintah terhadap lembaga anti doping adalah dengan meningkatkan rencana anggaran dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Kami sampaikan bahwa rencana keuangan dukungan terhadap Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) meningkat sekitar 500% pada tahun 2021 dan selanjutnya," ujar Zainudin Amali.
"Peningkatan itu di antaranya akan digunakan untuk peningkatan jumlah tes doping dan pembangunan labolatorium anti doping di Indonesia," ia menuturkan.
Pria asal Gorontalo tersebut menyampaikan pertimbangan utama pembangunan laboratorium anti doping di Indonesia, karena selama ini harus mengirim sampel tes ke luar negeri.
"Itu biasanya mahal sehingga berpengaruh terhadap sedikitnya jumlah sampel tes doping di Indonesia," Zainudin Amali menjelaskan.
"Ke depan dengan adanya labolatorium anti doping di Indonesia saya berharap jumlah tes doping akan meningkat signifikan," sambungnya.
Peserta PON Papua Masuk Prioritas Penerima Vaksin Covid-19 https://t.co/wkKjg8QqBm— SKOR Indonesia (@skorindonesia) October 7, 2020
Menpora juga menyampaikan bahwa pemerintah sangat mendukung pelaksanaan program anti doping dalam dunia olahraga di Indonesia.
"Kami sangat mendukung program anti doping di Indonesia dan tidak menoleransi kasus doping sekecil apa pun. Jika ditemukan indikasi maka kami berkomitmen untuk memberikan sanksi berat kepada pihak-pihak yang terlibat," tegas Menpora.
"Komitmen peningkatan jumlah tes doping dan rencana pembanguan labolatorium doping merupakan bagian dari keseriusan kami dalam upaya bidding tuan rumah Olimpiade 2032," Zainudin Amali menambahkan.
Menpora RI sangat berharap tahun 2021 LADI bisa menjalankan program-program WADA untuk mengembangkan laboratorium doping di Indonesia.
"Oleh karenanya kami terus bekerja keras dan berharap semua program WADA dapat dilaksanakan di Indonesia," ujar Zainudin Amali.
Sementara Ketua LADI Zaini Khadafi Saragih yang ikut dalam meeting menyambut baik dengan apa yang disampaikan Zainudin Amali untuk membangun laboratorium anti doping di Indonesia.
Sebab menurutnya, untuk saat ini jumlah labolatorium anti doping masih sangat terbatas khususnya untuk wilayah Asia.
"Di seluruh dunia hanya sekitar 30, di Asia Tenggara hanya 2 di Penang Malaysia dan di Bangkok Thailand, jadi kalau kami kirim sampel harus ke India, Qatar, atau Bangkok, Thailand," katanya.
"Oleh karenanya saya menyambut baik dan mendukung apa yang disampaikan Menpora RI yang berencana membangun laboratorium anti doping di Indonesia," ia menuturkan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Menpora Lainnya:
Kemenpora Dukung Penuh Pelatnas Lakukan Tes Rapid dan Swab Secara Rutin
Kemenpora Gelorakan Semangat Bersatu dan Bangkit pada Hari Sumpah Pemuda