- Menpora Zainudin Amali mengakui Indonesia tertinggal dalam urusan sports science.
- Haornas 2020 akan jadi momentum pengembangan sports science di Indonesia.
- Dalam menerapkan sports science, Kemenpora akan bekerja sama dengan UNJ dan UNESA.
SKOR.id - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengaku Indonesia masih tertinggal soal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Olahraga atau yang populer disebut sports science.
Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2020 akan jadi momentum bagi Indonesia untuk mengejar ketinggalan sports science dari negara lain.
Jumat (4/9/20), Kemenpora menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Ada tiga hal yang menjadi isi dari kerja sama tersebut yakni sports science, sports tourism, dan sports industry.
Untuk mengejar ketertinggalan dalam sports science, Kemenpora menjajaki kerja sama dengan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
Selain dengan UNJ dan UNESA, Kemenpora juga akan menggandeng universitas eks Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP).
"Jadi, dalam menerapkan sports science kami akan mendapat pendampingan dari universitas-universitas negeri eks IKIP," kata Zainudin Amali.
"Untuk sekarang, kami akan bekerja sama dengan UNJ dan UNESA. Mereka akan menjadi pusat pengembangan sports science."
Menpora akan mencontoh Jepang yang memiliki kawasan sports science terpadu. Hal itulah yang menyebabkan prestasi olahraga di Jepang begitu maju.
"Jepang punya kawasan sports science dan Indonesia seharusnya bisa meniru hal itu," Zainudin Amali mengungkapkan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Kemenpora Lainnya:
Kemenpora dan Kemenperin Ingin Indonesia Masuk 15 Besar Industri Olahraga Dunia
Gelar Webinar Olahraga Nasional, UNJ Beri Masukan pada Kemenpora