- Atlet balap sepeda Tim Declercq sedang mengikuti balapan Criterium du Dauphine di Prancis saat terjebak badai es ekstrim.
- Sebagai akibatnya, pembalap sepeda 31 tahun itu mengalami memar-memar merah di punggungnya.
- Hujan melanda Inggris dan negara-negara di Eropa Barat menyusul terjangan gelombang panas baru-baru ini.
SKOR.id - Pembalap sepeda Tim Declercq memamerkan memar-memar mengerikan setelah terjebak dalam badai es yang dahsyat saat balapan pada hari Kamis (13/8/2020) sore.
Tim Declercq yang asal Belgia itu mendapatkan bekas luka merah besar di punggung akibat kondisi cuaca ekstrim ketika turun di etape dua balapan Criterium du Dauphine di Prancis.
Hujan turun sepanjang hari di Col du Porte, namun hujan es mulai muncul saat pembalap terakhir mencapai garis finis.
Dan, Tim Declercq merupakan salah satu pembalap yang mengalami memar paling parah.
Dia kemudian memperlihatkan memar yang tampak menyakitkan di punggungnya itu kepada para penggemarnya di media sosial.
Pembalap berusia 31 tahun itu menulis keterangan di samping gambar itu: "Seolah-olah Le Dauphine tidak cukup sakit untuk kaki-kaki ini!"
Para penggemar pembalap tim Deceuninck-Quick-Step itu pun seketika berbagi simpati atas cedera idola mereka, dengan tulisan yang paling menonjol: "Bersepeda itu olahraga yang SULIT!"
Yang lain hanya men-tweet: "Ya Tuhan!"
Penggemar ketiga menambahkan: "Ini mengerikan!"
Belakangan, tim Deceuninck-Quick-Step juga ikut memposting foto punggung atlet mereka ke akun Instagram.
???? @maxxxchr attaqué par un peloton de grêlons sur la deuxième étape du @dauphine ! ????????
???? Respect les gars. #Dauphiné l #ThereIsNoTry pic.twitter.com/iIcpeA9VLD— B&B HOTELS - VITAL CONCEPT P/B KTM (@BBHotels_VC) August 13, 2020
Sementara Maxime Chevalier dari B&B Hotels-Vital Concept juga mengalami cedera serupa, walau memarnya tidak separah Declercq.
Badai memang menerjang Inggris dan negara-negara tetangga di Eropa Barat menyusul gelombang panas yang terjadi baru-baru ini.
Beberapa pembalap sepeda lainnya pun terpaksa menuntun sepeda mereka melewati garis finis karena cuaca menjadi dingin dalam cuaca yang ekstrim itu.
Many Riders - including our boys - were hit by one hell of a hail storm - worst Than anything we expirienced. The scene was total chaos and mayhem. .. riders running for cover, hit hard by icy mini ping pong balls. #CriteriumduDauphine @dauphine pic.twitter.com/Y6XI0PCSRs— Israel Start-Up Nation / Israel Cycling Academy (@YallaIsraelSUN) August 13, 2020
Jarak pandang pun menjadi sangat pendek.
@GroupamaFDJ sur la route du @DAUPHINE #CritériumduDauphinéLibéré #Dauphiné pic.twitter.com/e4bSXQ5uW8— Philippe Mauduit (@phmauduit) August 13, 2020
Primoz Roglic dari Slovenia akhirnya memenangkan etape kedua dan saat ini mengenakan seragam kuning, di depan Thibaut Pinot dari Prancis.
Bahkan, Roglic yang memperkuat tim Jumbo-Visma itu juga mengalami dampak dari badai es itu, istri dan anaknya terpaksa berlindung di dalam mobil reporter Cylingnews, Peter Cossins.
Juara empat kali Tour de France, Chris Froome kehilangan lebih banyak waktu dari Egan Bernal dan sekarang hampir 14 menit di belakang rekannya di Tim Ineos tersebut.
Sempat terjadi insiden. Seremonial podium dihentikan karena atap karet runtuh tepat saat Bernal, 23, akan menerima jersey putih untuk kategori pembalap muda terbaik.
#Dauphiné
????????????
???? @delaparte86 from the safety of the team car ???????? pic.twitter.com/xe2hgqSX8v— CCC Team (@CCCProTeam) August 13, 2020
Dauphine, yang sering dianggap sebagai tahapan terberat dari event balapan lima hari ini adalah ajang pemanasan terakhir sebelum Tour de France yang akan mulai pada 29 Agustus.
Etape ketiga Dauphine akan dimulai pada malam ini, mencakup jarak 157 km dari Corenc ke Saint-Martin-De-Belleville.
Penampilan para pembalap Dauphine lima etape ini sering digunakan untuk memperkirakan bagaimana mereka akan turun di Tour de France selama tiga minggu (21 etape).
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Olahraga Lainnya:
Brittany Resmi Jadi Titik Awal Lomba Tour de France 2021
Riau Ega Dianggap Mencemarkan Nama Baik PB Perpani soal Seleksi Pelatih