Setelah 10 Tahun, Kemenpora Akhirnya Dapat WTP dari BPK

Kemenpora akhirnya mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Predikat ini sudah tak mereka dapatkan sejak 2009 silam.
Menpora Zainduin Amali bertekad untuk terus memperbaiki tata kelola dalam manajemen Kemenpora.

SKOR.id - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akhirnya mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Ppini tersebut diberikan untuk Kemenpora atas hasil laporan keuangan untuk periode 2019.

Rapor hijau keuangan ini sudah lama tak didapat Kemenpora. Terakhir, mereka mendapatkan WTP pada 2009 saat masih dipimpin Adhyaksa Dault.

Paceklik 10 tahun yang sukses diakhiri ini tentu memunculkan iklim positif pada kementerian yang berlokasi di Jl. Gerbang Pemuda, Senayan, Jakarta, tersebut.

Apalagi, pada 2015 dan 2016, rapor keuangan Kemenpora sangat buruk. Pada dua tahun berturut-turut, BPK memberikan opini Tanpa Memberikan Pendapat (TMP) atau Disclaimer.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, menerima penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) di Auditorium Wisma Kemenpora, Rabu (22/7/2020) pagi.

Zainudin Amali mengatakan, opini WTP ini harus terus dipertahankan dan menjadi tanggung jawab atas keuangan negara yang masuk dalam anggaran Kemenpora.

"Hasil ini sangat menggembirakan sekaligus menjadi tantangan untuk kami mempertahankannya. Untuk meraih WTP membutuhkan sebuah usaha yang besar,"

"Menurut saya, mempertahankan jauh lebih berat dan lebih besar terhadap citra yang kurang baik di masyarakat tentang Kemenpora," ujarnya dalam rilis, Kamis (23/7/2020).

Pada masa kepemimpinannya, Zainudin Amali bertekad untuk terus memperbaiki tata kelola di Kemenpora. Hal itulah yang menjadi kelemahan dari Kemenpora selama ini.

"Saya yakin jika tata kelola baik, semuanya akan berjalan baik. Sebaliknya, jika tata kelola buruk, maka kegiatan dan program apa pun tidak akan menghasilkan sesuatu yang baik."

Menpora juga melakukan review semua regulasi yang ada di kementerian.

Pria asal Gorontalo ini ingin mempercepat pelayanan. Sebab, dahulu, Kemenpora dikenal sebagai lembaga yang pelayanannya bertele-tele dan berbelit-belit.

Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.