- Setelah meninggalnya Ketum PB PASI Bob Hasan, Pelatnas atletik Indonesia tak berjalan "semewah" dulu.
- Mereka kini tidak bisa memanggil pelatih elite Amerika Serikat, Harry Marra sebagai konsultan.
- Selain itu, jumlah atlet di Pelatnas juga tak dapat sebanyak era Bob Hasan.
SKOR.id - Setelah wafatnya Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Bob Hasan, 31 Maret 2020 lalu, Pemusatan Pelatihan Nasional (Pelatnas) atletik tidak bisa dijalankan "semewah" dulu.
Hal ini diakui oleh Pelaksana Tugas (Plt) Ketum PB PASI, Zacky Anwar Makarim. Ia mengatakan, saat masih ada Bob Hasan, PB PASI memang memiliki dana yang seolah tak terbatas.
Selain mampu menampung banyak atlet di Pelatnas, PB PASI juga bisa mendatangkan pelatih kelas dunia.
Ya, dulu PB PASI menjadikan pelatih yang membawa atlet Amerika Serikat (AS), Ashton Eaton meraih dua emas Olimpiade dan Harry Marra sebagai konsultan.
Saat ini, PB PASI dipastikan tak lagi menggunakan jasa Harry Marra. Selain tak mampu membayarnya, pandemi Covid-19 juga membuat Marra sulit datang ke Indonesia.
"Era Pak Bob (Hasan) sudah berlalu, saat ini kami memasuki era baru. Harus diakui, Pak Bob (Hasan) hanya ada satu di dunia ini," Zacky Anwar Makarim mengungkapkan, Selasa (14/7/20).
"Kami berharap, nanti, ada insan atletik dunia yang terpanggil untuk memimpin PB PASI. Mungkin tidak sekuat Pak Bob Hasan, namun dia orang yang peduli," kata Zacky.
Selain tidak bisa lagi mendatangkan Harry Marra, jumlah atlet dalam Pelatnas juga dibatasi, tak bisa sebanyak dulu.
Pada Pelatnas 2020, hanya ada 20 orang yang akan berlatih di Stadion Atletik Madya, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Ke-20 atlet ini seluruhnya dikonsentrasikan untuk kualifikasi Olimpiade 2020. Kecuali Lalu Muhammad Zohri yang memang sudah dinyatakan lolos ke Tokyo, tahun depan.
Adapun, selain kualifikasi Olimpiade Tokyo, atlet-atlet tersebut tentu juga dipersiapkan untuk menghadapi SEA Games 2021 Hanoi, Vietnam.
Pada Tahun Anggaran 2020, PB PASI mendapat gelontoran dana Rp6,14 miliar. Ini hanya berselisih sedikit dari total yang mereka gelontorkan, Rp6,29 miliar.
Sejarah Kelam, Perekrutan Leontin Chitescu Membuat Persib Nyaris Degradasihttps://t.co/KBgnst0vE7— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 15, 2020
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB PASI, Tigor Tanjung mengatakan masih belum tahu kapan para atlet dipanggil kembali ke Jakarta. Pihaknya masih melihat situasi terkini terkait Covid-19.
Terkait asrama atlet, PB PASI tak lagi menggunakan rumah di kawasan Permata Hijau. Semua atlet akan dipindahkan ke Hotel Atlet Century Park.
"Waktu di Permata Hijau tahu kan, satu kamar bisa tiga orang, terlalu banyak itu, apalagi saat pandemi Covid-19 begini," Tigor Tanjung mengungkapkan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Atletik Lainnya:
Zacky Anwar Makarim Resmi Jadi Plt Ketum PB PASI hingga Desember 2020
Protokol Kesehatan Atletik Dunia, PB PASI Wajib Tes Swab Atlet untuk Gelar Pelatnas