- Olimpiade 2012 menjadi debut perenang Indonesia, I Gede Siman Sudartawa, dalam Olimpiade.
- Perasaan I Gede Siman Sudartawa yang merupakan perenang Bali tersebut campur aduk ketika ditunjuk membawa bendera Merah Putih dalam upacara pembukaan Olimpiade 2012.
- Kini, I Gede Siman Sudartawa tengah berjuang untuk tampil dalam Olimpiade 2020 yang akan digelar tahun depan di Tokyo, Jepang.
SKOR.id - Ketika masih berusia 17 tahun, I Gede Siman Sudartawa mendapatkan kesempatan emas tampil dalam Olimpiade untuk kali pertama.
Berbagai peristiwa bersejarah pun terjadi ketika I Gede Siman Sudartawa debut di Olimpiade 2012 di London, Inggris.
Skor.id berkesempatan berbincang tentang hal tersebut dengan I Gede Siman Sudartawa dalam siaran langsung Instagram pada Kamis (18/6/2020) malam WIB.
I Gede Siman Sudartawa yang merupakan perenang kelahiran Klungkung, Bali, tersebut menceritkana pengalaman paling berkesan berada dalam ajang multicabang empat tahunan tersebut.
"Jadi, setelah SEA Games di Palembang, 2011, saya ternyata masuk kualifikasi di Olimpiade 2012," kata I Gede Siman Sudartawa.
"(Perasaan) pertama kaget karena bisa qualified buat Olimpiade. Kemudian pas berangkat Olimpiade ditunjuk jadi pembawa bendera (Merah Putih) juga," ucap Siman, sapaan akrabnya.
Namun, di balik rasa bangga tersebut, terselip pengalaman unik sekaligus menjengkelkan.
Ya, ketika tampil dalam upacara pembukaan Olimpiade 2012 di Olympic Stadium, London, pada Jumat (27/7/2012), perasaan Siman campur aduk.
"Itu (membawa bendera Merah Putih) bangganya luar biasa. Tapi, kesal juga karena persiapan dari jam dua siang ternyata masuk ke arenanya jam 10 (malam). Lumayan lama (menunggunya)," ujarnya sambil tertawa.
Meskipun kurang persiapan, perenang 25 tahun tersebut merasa bersyukur bisa tampil dalam Olimpiade 2012 dan bertemu banyak atlet jangkung di arena pertandingan.
"Kebetulan juga Olimpiade London itu pertama kalinya bertanding di daerah Eropa. Kemudian di sana ketemu perenang-perenang yang tingginya sekitar dua meteran," ujarnya.
"Jadi, bener-bener kurang persiapan di sana."
Gagal lolos kualifikasi Olimpiade Rio 2016, Siman berharap jika tahun depan bisa kembali berpartisipasi di Tokyo 2020.
Namun, mengingat kualifikasi renang biasanya digelar mendekati jadwal Olimpiade, Siman hanya bisa berharap agar persiapan tetap matang di tengah pandemi Covid-19.
"Mungkin persiapan diperpanjang karena waktu SEA Games 2019 cuma persiapan tiga bulan. Karena 2018 saya cedera bahu jadi 3-4 bulan tanpa renang," ujarnya.
"Kita membangun endurance (daya tahan) karena enggak ada pertandingan sampai akhir tahun. Kalau ada, ya, hanya di Jakarta kalau kondisinya kondusif."
Penyuka warna merah muda tersebut mengaku tetap latihan di tengah pandemi dengan dipantau oleh ahli nutrisi untuk memastikan jumlah asupannya terjamin.
I Gede Siman Sudartawa bersiap menghadapi padatnya jadwal tahun 2021, yakni pelaksanaan Olimpiade 2020, Islamic Solidarity Games di Turki (Agustus), PON Papua 2020 (Oktober), dan SEA Games Hanoi (November).
Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang, akan dilaksanakan pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021.
I Gede Siman Sudartawa pun berharap akan turun pada nomor 100 meter gaya punggung.
Ikuti juga Instagram, Facebook, Youtube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Activision Tak Mau Call of Duty: Warzone Jadi Wadah Turnamen Amal Anti Rasialismehttps://t.co/xl0XUFXEVh— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 18, 2020
Berita Renang Lainnya:
Lukman Niode di Mata Para Perenang, Atlet, dan Rekan
Tanpa Sesi di Dalam Air, Perenang Adam Peaty Ubah Latihan dan Diet