- Presiden NPC Indonesia, Senny Marbun, mengatakan latihan secara virtual dilakukan untuk menjaga perfoma atlet agar tidak drop.
- Akhir Maret lalu, atlet-atlet pelatnas NPC Indonesia baik ke ASEAN Para Games maupun Paralimpiade sudah dipulangkan.
- Latihan virtual mendapat respon positif dari atlet yang sudah tersebar di berbagai penjuru nusantara.
SKOR.id - Belum kembali dikumpulkannya atlet pelatnas, baik untuk ASEAN Para Games maupun Paralimpik, tak membuat NPC Indonesia hidup tanpa kegiatan pada saat ini.
Terbaru, NPC Indonesia sudah menjalankan program pelatnas jarak jauh lewat latihan virtual yang dikuti oleh seluruh atletnya.
“Kami sudah melaksanakan pelatnas jarak jauh secara virtual mulai 2 Juni hingga 31 Desember mendatang.”
“Ini dilakukan untuk me-maintain performa atlet pelatnas NPC agar tidak drop,” kata Presiden NPC Indonesia, Senny Marbun, kepada wartawan di Solo, Selasa (9/6/2020).
Baca Juga: CEO McLaren Dukung Fernando Alonso Turun di F1 dan Indy 500
Lebih lanjut, Senny Marbun menyebut bahwa langkah yang diambil NPC Indonesia ini juga sudah sesuai dengan rekomendasi dari Kemenpora.
Menurutnya, program pelatnas jarak jauh ini akan digelar hingga kondisi benar-benar aman terkait pandemi Covid-19.
Sebagai informasi Skorer, atlet-atlet pelatnas NPC Indonesia sudah dipulangkan ke kampung halaman masing-masing sejak akhir Maret 2020 lalu.
Mereka dipulangkan karena gelaran ASEAN Paragames di Filipina, yang seharusnya dihelat awal tahun ini, resmi dibatalkan.
Selain itu, Paralimpiade 2020 di Tokyo, Jepang juga sudah resmi diundur jadi tahun depan sehingga agenda berlatih paraatlet juga harus disesuaikan.
Kondisi ini juga membuat NPC Indonesia urung kembali mengumpulkan atlet pelatnas di Solo pada Agustus mendatang.
Walau demikian, Senny menyebut paraatlet Indonesia merasa cukup nyaman bisa berlatih dari rumah dan terhubung dengan tim pelatih secara virtual.
Baca Juga: Siap-siap, Bakal Ada Audisi untuk Jadi Bintang Esport Indonesia
“Ternyata, latihan jarak jauh ini mendapatkan respons positif dari para atlet,” kata Senny Marbun.
Meski memiliki sejumlah kendala dalam pelaksanaannya, tetapi setidaknya 90 persen atlet dapat mengikuti latihan secara virtual yang dilakukan setiap hari.