- Triyaningsih masih menjadi salah satu atlet atletik terbaik Indonesia yang memiliki spesialisasi pada nomor lari jarak jauh.
- Tiga medali emas SEA Games 2011 menjadi salah satu bukti kegemilangan Triyaningsih.
- Sosok yang akrab disapa Triya ini bercerita tentang perjuangannya menaklukkan tiga lomba dengan total rute sepanjang 57,195 km itu.
SKOR.id - Hingga saat ini, Triyaningsih tercatat sebagai salah satu atlet atletik terbaik yang pernah dimiliki Indonesia dengan spesialisasi lari jarak jauh.
Torehan 11 medali emas SEA Games dan 10 rekor lainnya menjadikan Triyaningsih mendapat predikat ratu lari jarak jauh Indonesia, bahkan Asia Tenggara.
Salah satu pencapaian luar biasa Triyaningsih mungkin bisa dibuktikan kala tampil dalam ajang SEA Games 2011 yang digelar di Jakarta dan Palembang, Indonesia.
Baca Juga: Rahasia Sukses Triyaningsih Sabet 10 Rekor Nasional dan Asia Tenggara
Saat itu, Triyaningsih dipercaya untuk turun pada tiga nomor lari jarak jauh sekaligus, yakni 5.000 meter, 10.000 meter, dan marathon (42,195 km).
Dalam jangka waktu seminggu, dengan jeda antar-event selama dua hari, sosok yang akrab disapa Triya ini harus melahap rute lari sepanjang 57,195 km.
Uniknya, Triya tak hanya menuntaskan balapan tetapi juga selalu sukses finis terdepan pada ketiga nomor itu untuk membawa pulang tiga medali emas SEA Games 2011.
Triyaningsih pun mengenang dan bercerita terkait momen gemilang itu dalam sesi live instagram bersama Skor.id pada Jumat (1/5/2020) sore WIB.
"Waktu itu aku memang ikut tiga nomor di SEA Games 2011. Alhamdulillah, atas dukungan seluruh masyarakat Indonesia juga, aku akhirnya bisa dapat tiga medali emas," ucapnya.
"Alhamdulillah, karena diadakan di Indonesia, jadi jadwal lombanya juga bagus. Jadi, aku tetap bisa memberikan penampilan terbaik di situ," Triyaningsih melanjutkan.
Saat ditanya tentang rahasia ia bisa meraih tiga emas sekaligus pada SEA Games 2011, sosok kelahiran Semarang ini mengaku tak memiliki rahasia tertentu.
"Enggak ada rahasia sih. Balik lagi, semua hal yang membentuk kita jadi seorang juara itu adalah proses. Aku tetap menjalani proses latihan dan itu lumayan wow," ujarnya.
"Tetapi, karena aku turun di tiga nomor, jadi aku harus punya speed dan endurance. Itu jadi tantangan pelatih untuk meramu program supaya aku punya keduanya," Triya menjelaskan.
Triya tak memungkiri jika sosok pelatih turut berperan dalam kesuksesan seorang atlet.
Baca Juga: Pengalaman Tak Terlupakan Jeany Nuraini di Kejuaraan Dunia Atletik Remaja
Saat ini, Triyaningsih sedang tak tergabung ke dalam skuad Pelatnas atletik Indonesia. Ia menjalani Pelatda untuk fokus tampil dalam ajang PON Papua 2020.
Akan tetapi, PON Papua 2020 yang diundur selama setahun hingga 2021 membuat agenda yang disusun rapi oleh Triya sedikit berantakan.
Triyaningsih pun berharap agar keadaan dunia yang terganggu pandemi virus corona (Covid-19) ini segera membaik dan berbagai agenda hidup bisa kembali digulirkan.