- Lukman Niode masih menyusun berbagai proposal kegiatan Asosiasi Olimpian Indonesia (IOA) sebelum meninggal dunia.
- Ada lima program kerja utama yang tengah digodok mendiang Lukman Niode sebagai Wakabid Binpres IV Olahraga Terukur KONI Pusat.
- Program kesehjateraan para mantan atlet terutama Olimpian menjadi perhatian utama almarhum.
SKOR.id - Dedikasi tinggi yang ditunjukkan almarhum Lukman Niode pada dunia olahraga Indonesia, terutama para Olimpian dan mantan atlet nasional, terbukti.
Sebelum sakit hingga tutup usia, mantan Olimpian cabang olahraga renang di Olimpiade Los Angeles 1984 tersebut aktif membagikan Alat Perlindungan Diri (APD) kepada petugas medis di rumah sakit.
Tercatat ada 10 rumah sakit yang sudah disambangi pria yang akrab disapa Luki tersebut.
Selain membagikan APD, Lukman Niode juga memberikan semangat dan dorongan kepada para pekerja medis agar terhindar dari virus Covid-19.
Berita Lukman Niode Lain: Sebelum Sakit, Lukman Niode Giat Menyalurkan Bantuan Penanganan Covid-19
Bahkan, Lukman Niode masih menyusun berbagai proposal kegiatan Asosiasi Olimpian Indonesia (IOA) bersama jajaran di Kementerian Pemuda dan Olahraga serta pihak terkait.
Lukman Niode juga masih menjabat sebagai Wakabid Binpres IV Olahraga Terukur KONI Pusat sebelum jatuh sakit dan dirawat di RS Pondok Indah, Senin (13/3/20), dan dipindahkan ke RS Pelni dua hari kemudian.
Begitulah kilas balik yang diceritakan oleh junior sekaligus sahabat dekat mendiang Luki, yakni Ling Ling Agustin.
Mantan petenis meja Indonesia itu membeberkan beberapa program kerja warisan Luki yang membuktikan dedikasi tinggi peraih dua emas SEA Games 1983 tersebut.
"Program Olympic Kolaborasi di Olympic Day 23 Juni 2020," kata Ling Ling Agustin kepada Skor.id, Sabtu (18/4/2020), ketika menyebutkan program kerja terdekat yang akan dieksekusi Lukman Niode.
Berita Luka Niode Lain: Ling Ling Agustin Kenang Wasiat Mendiang Lukman Niode untuk IOA dan Olimpian Indonesia
Ada juga kegiatan Olympians Peduli yang menurut rencana akan berlangsung pada 11 November 2020 guna membantu atlet yang hidupnya kurang beruntung atau sakit.
"Proposal Olympians Peduli yang kami rancang merupakan gagasan beliau sebagai rasa tanggung jawab seorang Sekjen IOA terhadap pembangunan asosiasi yang beliau emban sangat tinggi," kata Ling Ling Agustin.
Selain itu, mendiang Luki, dibantu Ling Ling Agustin, juga tengah membuat buku panduan untuk para Olimpian Indonesia.
Isi buku panduan tersebut di antaranya kegiatan para atlet, pelatih, dan pelaku olahraga Tanah Air.
Program kerja berikutnya adalah menggodok wacana kesejahteraan untuk para veteran dengan mendapatkan fasilitas asuransi agar tetap sejahtera di masa tua.
"Karena saya juga partner dari PT. Allianz Life Indonesia, jadi saya pun paham dan menangkapnya usulan ketum dan sekjen (IOA) tersebut," ujar Ling Ling Agustin.
"Apalagi di tengah kondisi dunia yang sedang terkena wabah corona seperti ini, sangatlah ngeri bagi kami semua, bukan?"
Program kelima yang tengah almarhum Lukman Niode kerjakan adalah mempersiapkan proyek penyediaan lapangan kerja baru untuk para atlet nasional terutama Olimpian setelah masa pensiun.
"Misalnya, menjadi inspirator, ikon olahraga, motivator, atau pengajar tutorial di masing-masing cabang olahraga," kata Ling Ling Agustin.
Siapa sangka, Lukman Niode yang sangat bersemangat memperjuangkan nasib para veteran, meninggal dunia sebelum cita-citanya terwujud.
Lukman Niode mengembuskan napas terakhir pada Jumat (17/4/2020) di RS Pelni karena diduga terinfeksi Covid-19 setelah sebelumnya mendapatkan perawatan intensif.
"Cita dan cinta beliau akan menjadi tongkat estafet dan tanggung jawab kami bersama, baik Ketum IOA Yayuk Basuki beserta pengurus dan seluruh anggotanya," kata Ling Ling Agustin.
Perempuan 45 tahun tersebut berjanji akan menjalankan seluruh program kerja yang diwariskan mendiang Lukman Niode dengan penuh tanggung jawab.