- PB PABBSI optimistis lifter muda Windy Cantika Aisah mampu meraih perunggu di Olimpiade Tokyo.
- Saat ini total angkatan terbaik Windy adalah 190 kg dan dipercaya akan meningkat dalam satu tahun.
- Lifter Cina dan Korea Utara bakal menjadi saingan Windy pada Olimpiade tahun depan.
SKOR.id – Penundaan Olimpiade 2020 Tokyo selama setahun membuat Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI) optimistis.
Mereka berani menargetkan lifter mudanya, Windy Cantika Aisah, meraih perunggu di kelas 49 kg putri dalam ajang olahraga terbesar yang akan berlangsung 23 Juli-8 Agustus 2021 tersebut.
Saat ini, total angkatan terbaik Windy adalah 190 kg. Angka itu diraihnya saat menyabet medali emas di SEA Games XXX/2019 Filipina, akhir tahun lalu.
Wakil Ketua Umum (Waketum) PB PABBSI, Djoko Pramono mengatakan, dengan diundurnya Olimpiade, durasi latihan otomatis menjadi lebih panjang.
Baca Juga: Ikut RDPU, Eko Yuli Irawan Sebut Persiapan Angkat Besi Sudah 95 Persen
Tentu saja ini membuat Windy Cantika Aisah, 17 tahun, bakal memiliki waktu lebih banyak untuk meningkatkan total angkatannya.
Beberapa lifter dari negara Asia dipastikan bakal menjadi saingan terberat atlet kelahiran 11 Juni 2002 itu di Olimpiade. Misalnya saja Cina dan Korea Utara (Korut).
Sebenarnya, di kelas-kelas bawah, tetangga Indonesia, Thailand juga adalah rival berat. Namun pada Olimpiade Tokyo, Negeri Gajah Putih tak bisa ikut serta di cabang angkat besi.
Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) menghukum Asosisasi Angkat Besi Thailand (TAWA) karena delapan atletnya positif menggunakan doping pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2018 di Asghabat, Turkmenistan.
“Jadi di Olimpiade nanti, kami berpotensi mendapatkan satu emas dari Eko Yuli Irawan dan satu emas perunggu dari Windy Cantika,” ujar Djoko Pramono usai Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) virtual dengan Komisi X DPR-RI, Rabu (8/4/20).
“Keduanya akan kami persiapkan dengan sungguh-sungguh,” ia menegaskan.
Jika mengacu pada hasil Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2019, Windy Cantika Aisah masih tertinggal 14 kg dari peringkat ketiga.
Baca Juga: Pandemi Corona, Timnas Angkat Besi Lebih Konsentrasi Berlatih
Dalam event yang berlangsung di Pattaya, Thailand, 18-27 September tahun lalu itu, peraih perunggu, Ri Song Gum (Korut) membukukkan total angkatan 204 kg.
Namun, aturan satu negara per kelas yang diberlakukan di Olimpiade akan memudahkan Windy untuk bisa lolos.
Pasalnya, Cina yang memiliki tiga lifter berada di peringkat delapan besar dunia, harus mengorbankan dua atletnya.
Untuk diketahui, tiga lifter Cina di kelas 49 kg putri: Hou Zhihui, Jiang Huihua, dan Zhang Rong masing-masing berada di posisi satu, dua, dan lima kualifikasi.
Mereka semua berada di atas Windy Cantika Aisah yang menempati peringkat kedelapan.