- Ketua Umum KONI DIY Djoko Pekik Irianto meminta Pemerintah menimbang semua aspek sebelum memutuskan nasib PON Papua.
- Djoko Pekik menyebut entry by name atlet PON Papua berjalan hingga 19 Juli 2020.
- Pemerintah wajib memperhatikan masa tanggap darurat virus corona hingga 29 Mei 2020.
SKOR.id – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Djoko Pekik irianto angkat bicara soal Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 Papua.
Djoko Pekik meminta Pemerintah tak terburu-buru mengambil keputusan di tengah desakan berbagai pihak agar PON Papua ditunda hingga 2021 karena pandemi virus corona.
Tahapan persiapan PON Papua pun tetap berjalan dengan asumsi penyelenggaraan pesta olahraga empat tahunan itu sesuai jadwal, yakni 20 Oktober-20 November mendatang.
Baca Juga: Gerakan Basket Indonesia Lawan Covid-19 Hasilkan Ratusan Juta untuk Donasi
"Ada sejumlah hal yang perlu dipertimbangkan sebelum mengubah agenda PON yang sedianya berlangsung 20 Oktober-2 November 2020," kata Djoko Pekik, Selasa (7/4/2020).
"Saran kami, biar tahapan PON sementara ini tetap berjalan sesuai agenda yang telah tersusun hingga 19 Juli 2020 untuk entry by name atlet."
Djoko Pekik menuturkan Pemerintah harus mempertimbangkan banyak aspek. "Ada tiga kepentingan yang perlu dipertimbangkan baik itu pusat, daerah dan tuan rumah."
Masa tanggap darurat pandemi virus corona (Covid-19) sampai 29 Mei 2020 juga tak boleh dilupakan Pemerintah dalam membuat keputusan terkait masa depan PON Papua.
"Harapan kami, setelah tanggap darurat, pandemi virus corona benar benar berakhir sehingga PON tetap bisa dilaksanakan mulai Oktober," ujar Djoko Pekik.
Kalau pun akhirnya mundur hingga 2021, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) belum disiapkan.
Kondisi ini akan menyulitkan daerah peserta karena usulan dalam APBD tak bisa begitu saja diajukan. Apalagi, fakta bahwa pemusatan latihan daerah (pelatda) bakal lebih panjang.
Periodisasi latihan dalam annual planning akan kacau karena atlet harus mengulang tahapan general physical preparation.
Baca Juga: Maria Sharapova Menginspirasi Pebulu Tangkis Muda Rusia
Djoko Pekik berharap pandemi virus corona segera mereda. Namun, jika sampai Juli 2020, belum selesai, KONI DIY akan mengusulkan penjadwalan ulang PON Papua.
KONI DIY berharap PON Papua dapat dilaksanakan Maret atau April 2021.
Untuk diketahui, Juli 2020 persiapan kontingen PON Papua masuk pada periode prakompetisi.
"Jika pada Juli nanti Pemerintah menyatakan kondisi aman atau pandemi mereda, Oktober akan aman untuk menggelar PON sesuai jadwal," kata mantan Deputi IV bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora itu.