- Cameron van der Burgh ungkap perjuangan melawan virus corona (Covid-19)
- Menurut perenang asal Afrika Selatan ini, virus corona menjadi penyakit terburuk yang pernah dialaminya
- Cameron van der Burgh ingin para atlet mendahulukan kesehatan dibandingkan terus berlatih di tengah pandemi Covid-19
SKOR.id – Peraih medali emas Olimpiade 2012 cabang olahraga renang, Cameron van der Burgh, menceritakan perjuangannya untuk sembuh dari virus corona (Covid-19).
Cameron van der Burgh mengatakan bahwa virus corona merupakan penyakit terburuk yang pernah dialami dalam hidupnya.
Menurut pria asal Afrika Selatan ini, Covid-19 tak pandang bulu dalam menjangkiti orang. Sebab, sudah banyak atlet dari berbagai cabang olahraga yang positif virus corona.
“Ini adalah virus terburuk yang pernah saya alami," kata Cameron van der Burgh seperti dilansir nypost.com.
"Virus tetap menjangkit meski kami merupakan individu dengan kondisi paru-paru yang kuat karena bukan perokok, menjalani gaya hidup sehat, dan masih cukup muda,” ujarnya.
Baca Juga: Timnas Renang AS Desak USOPC Usulkan Penundaan Olimpiade 2020
Selama 14 hari menjalani masa karantina, kondisi kesehatan Cameron van der Burgh terus membaik. Namun ia masih harus berjuang dengan kelelahan serius dan batuk cukup berat.
“Bahkan, hanya melakukan aktivitas seperti berjalan kaki membuat saya kelelahan dan harus menarik napas panjang selama berjam-jam setelahnya,” ujar Van der Burgh.
Sekadar informasi, Covid-19 menyerang ke bagian paru-paru dan bisa membuat kondisi makin parah jika seseorang yang terpapar tak memiliki imunitas kuat.
Bagi atlet, terkena virus corona bakal membuat keadaan makin rumit karena mereka masih harus berlatih untuk melakoni kompetisi setelah pulih.
“Kerugian yang dialami di dalam tubuh sangat besar dan hanya bisa dirasakan oleh para atlet yang terkena Covid-19," kata pria 31 tahun ini.
"Apalagi mereka akan terus berlatih untuk Olimpiade, meski belum ada kejelasan kapan akan dimulai,” Van der Burgh menuturkan.
Pelatihan yang masih dilakukan oleh para atlet di seluruh dunia, diklaim oleh Van der Burgh, bakal meningkatkan risiko tertular Covid-19.
Mengingat atlet-atlet tersebut banyak melakukan kegiatan di luar ruangan tanpa pelindung yang memadai.
Baca Juga: Kanada Mundur dari Olimpiade Tokyo 2020
“Mereka yang sudah pasti mengikuti Olimpiade akan sesegera mungkin berlatih. Itu bisa menimbulkan dua kemungkinan, mempersingkat atau memperlambat pemulihan," katanya.
"Tolong, jaga diri Anda! Dahulukan kesehatan, Covid-19 bukan lelucon,” ujar Van der Burgh.
Sementara itu, penyelenggaraan Olimpiade 2020 Tokyo juga terancam batal karena Kanada telah melarang atletnya untuk berangkat ke multi-event tersebut.
Solusi terbaik pada saat ini adalah menggelar pesta olahraga empat tahunan itu pada 2021, kala kondisi diperkirakan sudah jauh membaik dibanding saat ini.