- Wisma Atlet Kemayoran akan beralih fungsi menjadi RS Darurat Covid-19 mulai Senin (23/3/2020).
- Dari total 10 tower yang terdapat pada Wisma Atlet Asian Games, hanya empat yang dipakai.
- Wisma Atlet Asian Games selesai dibangun pada Desember 2017 dengan biaya Rp3,5 triliun.
SKOR.id – Wisma Atlet Kemayoran, bagian penting dalam Asian Games XVIII/2018, akan beralih fungsi menjadi Rumah Sakit (RS) Darurat Covid-19 mulai Senin (23/3/2020).
Keputusan untuk menjadikan Wisma Atlet sebagai RS Darurat Covid-19 diambil Pemerintah Indonesia lantaran jumlah pasien positif virus corona yang terus bertambah setiap hari.
Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Minggu (22/3/2020), jumlah pasien positif corona di Indonesia bertambah 64 atau menjadi 514 orang.
Pun demikian dengan angka kematian yang diakibatkan oleh virus corona di Indonesia yang kini ada di angka 38. Sedangkan untuk pasien sembuh, BNPB mencatat ada 20 orang.
Baca Juga: Road to Olimpiade 2020: Perpanjang Periode Pelatnas Bisa Jadi Opsi Jika Olimpiade Ditunda
Kepada wartawan usai mengecek Wisma Atlet, Minggu (23/3/2020), Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto berharap kebijakan ini bisa meminimalisasi penyebaran Covid-19.
"Pasien dengan gejala ringan, sebenarnya tak perlu (dirawat) di rumah sakit, bisa digeser ke sini (Wisma Atlet). Jadi, rumah sakit bisa fokus dengan pasien yang kondisinya berat."
"Kalau gejala ringan, bisa melakukan (isolasi) di sini. Kami menyiapkan ribuan kamar untuk melewati (pandemi corona) ini dengan baik," Terawan Agus Putranto menambahkan.
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut pihaknya akan menyuplai kebutuhan RS Darurat Covid-19, dari peralatan kesehatan, obat, alat pelindung diri, hingga jaringan telekomunikasi.
Menariknya, saat Asian Games 2018, Erick Thohir bertindak sebagai Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan Panitia Pelaksana Asian Games Indonesia (INASGOC).
Baca Juga: MotoGP 2020 Ditangguhkan, Marc Marquez Konsisten Menjaga Kebugaran
Menilik ke belakang, Wisma Atlet yang terletak di Kemayoran, awalnya memang dibangun untuk menampung ribuan peserta dari 45 negara yang tampil di Asian Games XVIII/2018.
Dalam membangun Wisma Atlet Asian Games, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggandeng beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Bangunan yang rampung pada Desember 2017 itu total memiliki 10 tower, tujuh di antaranya terdapat di Blok D10 dengan jumlah unit 5.494 untuk menampung 16.482 orang.
Sedangkan tiga tower lainnya berada di Blok C2 dengan jumlah unit 1.932. Panitia Pelaksana Asian Games Indonesia (INASGOC) mengalokasikannya untuk 5.796 orang.
Tak bisa dipungkiri, penunjukan Wisma Atlet Asian Games sebagai RS Darurat Covid-19 kembali menaikkan pamor area yang dulu menjadi salah satu kebanggaan Indonesia tersebut.
Baca Juga: Praveen/Melati Juara All England 2020, Bukti Cepatnya Regenerasi Ganda Campuran
Ketika itu, Wisma Atlet Asian Games dilengkapi dengan beragam fasilitas layaknya apartemen. Pasalnya, Indonesia harus bisa memenuhi standar internasional yang diwajibkan.
Belum lagi pernak pernik Asian Games 2018, serta taman yang didesain sedemikian rupa hingga makin mempercantik Wisma Atlet yang menelan biaya Rp4,3 triliun tersebut.
Sayang, kemegahan yang terpancar dari Wisma Atlet tak lagi terasa usai penyelenggaraan Asian Games 2018, 18 Agustus-2 September. Bahkan, pada beberapa bagian seperti tak terurus.
Kini, dengan adanya penunjukkan Wisma Atlet sebagai RS Darurat Covid-19, harapan Pemerintah Indonesia agar fasilitas Asian Games bisa dimanfaatkan setidaknya tercapai.
Namun, tak semua area Wisma Atlet Asian Games dioperasikan sebagai RS Darurat Covid-19. Dari total 10, hanya Tower 1, 3, 6, dan 7 yang semuanya berada di Blok D10.