- Prosesi pengambilan api abadi Olimpiade Tokyo 2020 di Olympia, Yunani, terpaksa digelar tanpa penonton.
- Keputusan ini diambil Komite Olimpiade Yunani (HOC) untuk meminimalisasi potensi penyebaran virus corona.
- Situasi serupa pernah terjadi sekitar 36 tahun lalu.
SKOR.id - Prosesi pengambilan api abadi yang berlangsung di Olympia, Yunani, selalu menjadi momen yang ditunggu dari rangkaian penyelenggaraan Olimpiade.
Upacara sakral yang berlangsung di Temple of Hera itu biasanya menjadi tontonan ribuan orang, baik yang berasal dari Yunani maupun luar negeri.
Akan tetapi, prosesi pengabilan api abadi untuk Olimpiade Tokyo 2020 harus mengalami penyesuaian untuk meminimalisasi potensi penyebaran virus corona di Yunani.
Seperti diberitakan Skor.id sebelumnya, Komite Olimpiade Yunani (HOC) pada Jumat (6/3/2020) mengumumkan kebijakan pembatasan jumlah penonton untuk prosesi itu.
Selain penonton, jumlah pewarta yang meliput dan pengisi acara yang biasanya melibatkan banyak orang juga akan dipangkas.
Baca Juga: Olimpiade 2020: Yunani Batasi Penonton Pengambilan Api Abadi
HOC hanya menyediakan slot untuk beberapa perwakilan Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020.
Thomas Bach (Presiden IOC) dan Prokopis Pavlopoulou (Presiden Yunani) termasuk dalam daftar tamu undangan yang diharapkan turut hadir dalam upacara tersebut.
"HOC mengumumkan upacara pengambilan api abadi Olimpiade bakal digelar tanpa kehadiran penonton," bunyi pernyataan pihak penyelenggara Olimpiade 2020.
"Hanya seratus tamu terakreditasi dari IOC dan penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 yang akan hadir."
Keputusan ini mengulang kejadian sekitar 36 tahun yang lalu, saat upacara pengambilan api abadi Olimpiade Los Angeles 1984 juga berlangsung tanpa kehadiran penonton.
Kala itu, api yang sudah diambil dari Olympia langsung diterbangkan ke Athena sebelum akhirnya tiba di Amerika Serikat pada 8 Mei 1984.
Sementara itu, prosesi pengambilan api abadi Olimpiade Tokyo 2020 dijadwalkan berlangsung pada Kamis (12/3/2020).
Petembak Yunani, Anna Korakaki, bakal dipercaya sebagai atlet pertama yang bakal menerima obor Olimpiade Tokyo 2020 dengan api abadi yang sudah menyala.
Setelah mengambil api abadi di Olympia, torch relay bakal bergulir selama delapan hari di Yunani sebelum diterbangkan ke Jepang, tempat di mana Olimpiade 2020 bergulir.
Baca Juga: Anna Korakaki, Atlet Putri Yunani Pertama sebagai Penerima Api Olimpiade
Pada sisi lain, kasus penyebaran virus corona di Yunani telah mencapai 84 kasus aktif. Data itu didapat Skor.id dari Worldometers per Selasa (10/3/2020) pukul 10.00 WIB.
Bahkan satu kasus penyebaran virus corona di Yunani digolongkan ke dalam kategori serius.