- CEO Golden Boy Promotions, Oscar De La Hoya, mengaku frustrasi lantaran hubungan dengan Canelo Alvarez memburuk.
- Keinginan perusahaan pemegang hak siar, DAZN, untuk memotong honor Canelo Alvarez membuat mereka ikut-ikutan digugat sang petinju.
- Oscar De La Hoya sepakat dengan Canelo Alvarez jika DAZN telah melakukan pelanggaran kontrak.
SKOR.id - CEO Golden Boy Promotions (GBP), Oscar De La Hoya, benar-benar frustrasi. Betapa tidak, saat ini hubungannya dengan Canelo Alvarez sedang memburuk.
Tak hanya itu, relasi yang dibangun Oscar De La Hoya dengan perusahaan yang memegang hak siar Canelo Alvarez, DAZN, pun ikut menegang.
Masalah tersebut meledak saat Canelo Alvarez baru-baru ini menggugat Oscar De La Hoya, GBP, dan DAZN ke Pengadilan Federal.
Canelo Alvarez menganggap GBP dan DAZN telah melanggar kontrak pertandingan. Ia pun meminta uang kompensasi sebesar 280 juta dolar AS (sekitar Rp4,1 triliun).
DAZN pun hendak memotong uang kontrak Alvarez senilai 35 juta dolar AS (sekitar Rp519 miliar) jika sang petinju menghadapi Callum Smith atau Billy Joe Saunders.
Sebab, Callum Smith dan Billy Joe Saunders bukanlah petinju yang diinginkan DAZN untuk berhadapan dengan Canelo Alvarez.
Jika Canelo ingin mendapatkan bayaran penuh, maka ia harus berhadapan dengan Gennady Golovkin.
Pada 2018, Canelo Alvarez menandatangani kontrak 11 pertandingan yang akan ditayangkan DAZN dalam periode lima tahun dengan nilai 365 juta dolar AS (sekitar Rp5,4 triliun).
Karena rencana pertandingan September 2020 ini berantakan, maka DAZN maupun GBP dipastikan tak bisa memenuhi kontrak tersebut.
Jadi, sisa uang kontrak 280 juta dolar AS yang belum dibayarkan harus diberikan ke Canelo Alvarez dalam bentuk kompensasi.
Melihat hubungan yang sudah berada dalam titik nadir ini, De La Hoya mengaku sangat frustrasi. Ia pun menimpakan semua kesalahan kepada DAZN.
"Dalam benak saya, Canelo (Alvarez) bersedia melawan siapa pun. Jelas, seperti yang dia buktikan berkali-kali dalam kariernya. Sekarang, masalah ada pada DAZN," ucapnya
"Mereka harus bisa memenuhi kontrak duel yang telah disepakati. DAZN tak mau memberi bayaran sesuai kontrak jika melawan Smith atau Saunders. Ini membuat saya frustrasi."
Oscar De La Hoya pun mengaku sepakat dengan Canelo Alvarez jika DAZN telah melakukan pelanggaran kontrak.
Akan tetapi, karena ulah DAZN, De La Hoya dan GBP akhirnya ikut kena getahnya.
Jika pendapatan dari siaran dikurangi, hal itu jelas memberikan dampak besar kepada bayaran total Canelo Alvarez.
Sebab, meraup pemasukan dari tiket pertandingan sangat mustahil karena pandemi Covid-19 masih merebak di Amerika Serikat (AS).
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Tinju Lainnya:
Duel Vasyl Lomachenko vs Teofimo Lopez Bakal Digelar di Las Vegas, 17 Oktober 2020