- Banyak anggapan yang beredar terkait hubungan game dengan kesehatan.
- Salah satunya adalah grafis game yang memiliki hubungan dengan kerusakan mata gamer.
- Ternyata, memang ada keterkaitan antara grafis dalam sebuah game dengan tingkat kerusakan mata yang dialami oleh gamer.
SKOR.id - Penjelasan keterkaitan grafis game dengan kerusakan mata gamer.
Banyak anggapan yang bertebaran di dunia game apalagi yang berkaitan dengan kesehatan.
Salah satu yang paling awam adalah bermain game dapat menyebabkan gamer mengalami kerusakan mata.
Namun ternyata ada mitos lebih dalam terkait stigma di atas.
Anggapan yang dimaksud adalah kualitas grafis game yang memiliki pengaruh lebih besar terhadap tingkat kerusakan mata.
Maksud dari anggapan tersebut adalah, kualitas grafis game yang lebih rendah dapat memicu kerusakan mata lebih cepat dan lebih parah.
Meski banyak yang beranggapan bahwa hal itu hanyalah isapan jempol belaka, namun ternyata memang ada kaitan antara kualitas grafis game dengan kerusakan mata.
Kurang baiknya kualitas grafis sebuah game bisa membuat mata lebih mudah lelah dan kering, sehingga akan terasa pegal, mengantuk, sulit fokus, bahkan juga nyeri.
Selain akibat kualitas grafis yang buruk , nyeri di mata akibat mata lelah ini bisa juga timbul akibat gangguan refraksi mata yang tidak terkoreksi dengan baik, kurang tidur, jarak pandang dan pencahayaan lingkungan yang kurang baik saat bermain game, pergerakan yang terlalu cepat dalam game tersebut, kontras yang kurang baik.
Nyeri di mata bisa juga menandakan mata yang mengalami peradangan, glaukoma, migrain, sinusitis, atau banyak lagi kondisi medis lainnya.
Fitur esport lainnya:
Riset Membuktikan, Gamers MOBA Punya IQ Lebih Tinggi daripada Pemain Game FPS