- Dertena penyebab yang membuat perut buncit sulit kempes.
- Ahli gizi yang berbasis di Los Angeles, Maggie Moon, menjelaskan beberapa pemicunya.
- Perut buncit akan sulit kempes bila kebiasaan-kebiasaan buruk terus dilakukan.
SKOR.id - Memiliki tubuh ideal adalah suatu impian yang sangat ingin direalisasikan, tak terkecuali mereka yang memilki perut buncit.
Ya, perut buncit memang menjadi hal yang membuat malu.
Tak sedikit, orang yang melakukan berbagai upaya demi mengempeskan perut buncitnya.
Namun perut buncit akan sulit dikempeskan apabila kebiasaan-kebiasaan buruk tetap dipertahankan.
Berikut adalah deretan penyebab yang membuat perut buncit sulit dikecilkan menurut ahli gizi yang berbasis di Los Angeles, Maggie Moon.
Kurang Tidur
Tidur tidak akan mengisi ulang baterai mental dan fisik. Ini membantu tubuh mempertahankan tingkat hormon pengatur nafsu makan yang tepat.
Jika kurang tidur, maka sistem tubuh akan memompa lebih banyak ghrelin dan memicu rasa lapar.
Setiap orang dianjurkan untuk tidur nyenyak selama tujuh hingga delapan jam setiap malam, bahkan jika tidak merasa lelah.
Terlalu Banyak Minum Minuman Keras
“Kalori alkohol cenderung menjadi kalori ekstra yang Anda lupa bahwa Anda mengkonsumsinya,” kata Moon.
Dan karena minuman keras memiliki tujuh kalori per gram, hampir dua kali lipat karbohidrat atau protein, kalori yang terlupakan itu bertambah dengan cepat.
Yang memperparah masalahnya adalah tubuh tidak menghargai scotch yang bagus.
"Ini memperlakukan semua alkohol sebagai racun dan memprosesnya dengan cepat, meninggalkan lebih sedikit sumber daya untuk memetabolisme makanan," kata Moon.
"Hasilnya adalah lebih banyak kalori makanan yang disimpan sebagai lemak."
Lebih buruk lagi, alkohol menurunkan hormon yang memicu rasa kenyang sambil menurunkan hambatan makan.
Manjakan Diri dengan Makanan Manis dan Berpati
"Makanan kemasan yang sarat dengan gula, garam, dan karbohidrat bertepung cenderung memiliki banyak kalori tersembunyi," kata Moon.
Gula dan karbohidrat sederhana juga dapat meningkatkan produksi insulin tubuh, dan pada gilirannya dapat membuat seseorang menyimpan lebih banyak kalori di perut.
Sebaiknya isi piring dengan protein tanpa lemak, karbohidrat kompleks, dan buah-buahan dan sayuran rendah glikemik, yang mengisi dan menjaga insulin tetap stabil.
Makan Jenis Lemak yang Salah
Jenis lemak yang dikonsumsi dapat menentukan di mana ia mendarat di tubuh Anda.
Sebuah studi yang diterbitkan tahun lalu tentang diabetes menemukan bahwa orang yang menelan kelebihan kalori dengan makan lemak tak jenuh ganda (seperti minyak bunga matahari, minyak zaitun, dan omega-3) mengembangkan lebih sedikit lemak perut.
Lemak lain yang harus dihindari adalah lemak trans.
Tidak Melakukan Olahraga Angkat Beban
Lari malam atau permainan basket sangat bermanfaat bagi jantung. Tetapi jika tidak menggabungkan latihan kekuatan, secara efektif tidak akan membakar lemak di usus.
Penelitian membuktikan hal ini. Sebuah studi Universitas Harvard tahun 2014 menemukan bahwa pria yang melakukan 20 menit latihan beban setiap hari bersama dengan latihan kardio memiliki lemak perut lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang hanya melakukan kardio atau tidak latihan di gym sama sekali.
"Otot membakar lebih banyak kalori daripada lemak, kata Moon.
"Jadi semakin banyak massa otot yang Anda kembangkan, semakin tinggi metabolisme Anda, bahkan ketika Anda terjebak di belakang meja kantor."
Baca Juga Artikel Wellness Lainnya:
Tak Perlu ke Dokter, Begini Cara Mengatasi Insomnia dengan Mudah
5 Gerakan yang Bisa Redakan Lower Back Pain atau Sakit Punggung