- Hari pertama upaya berhenti lebih sulit bagi wanita daripada pria, menurut penelitian.
- Pantang hari pertama salah satu prediktor paling penting untuk berhenti merokok dalam jangka panjang.
- Label peringatan di bungkus rokok lebih memunculkan motivasi lebih besar untuk berhenti bagi wanita.
SKOR.id - Epidemi tembakau masih menjadi salah satu ancaman terbesar bagi kesehatan masyarakat yang harus dihadapi dunia.
Menurut perhitungan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), merokok telah membunuh lebih dari delapan juta orang per tahun, di mana lebih dari tujuh juta di antaranya adalah konsumen langsung dan sekitar 1,2 juta adalah non perokok yang terpapar asap rokok.
Alasan yang cukup untuk berhenti merokok. Tetapi, prosesnya sangat tidak mudah, terutama bagi kaum wanita.
Sebuah studi tentang perokok telah menemukan bahwa hari pertama upaya berhenti lebih sulit dirasakan oleh ara wanita daripada pria di 12 negara berpenghasilan rendah dan menengah, rumah bagi sekitar 60% perokok dunia, online di majalah Addictive Behaviors.
Para peneliti dari Mailman School of Public Health di Columbia University (Amerika Serikat) menunjukkan ini adalah temuan yang sangat signifikan, karena pantang hari pertama adalah salah satu prediktor paling penting untuk berhenti merokok dalam jangka panjang.
Perbedaan jumlah kekambuhan
Hingga penelitian ini, yang dikumpulkan oleh Europa Press, sedikit yang diketahui tentang perbedaan jenis kelamin pada periode paling awal pantang di kalangan perokok, terutama dalam konteks negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Para peneliti menganalisis data dari Survei Tembakau Dewasa Global (2008-2012), dengan sampel perwakilan nasional dari 12 negara berpenghasilan rendah dan menengah: Bangladesh, Brasil, Cina, Mesir, India, Indonesia, Meksiko, Rusia, Thailand, Turki, Ukraina, dan Vietnam, yang melaporkan perokok dengan satu atau lebih upaya berhenti dalam 12 bulan terakhir.
Beberapa data demografi tingkat individu, termasuk pendidikan, usia saat inisiasi merokok, dan variabel berhenti merokok, juga disesuaikan. Analisis akhir didasarkan pada total sampel 16.576 individu.
Keseluruhan laporan kekambuhan satu hari berkisar antara 3% hingga 14%. Prevalensi wanita yang melaporkan setidaknya satu upaya berhenti bervariasi di berbagai negara, dari lebih dari 1% di Mesir hingga 43% di Brasil.
Tembakau: label pencegah
Adapun label peringatan, juga dianalisis oleh para peneliti, yang terbesar dikaitkan dengan pengurangan kemungkinan kambuh dalam satu hari di kalangan wanita.
Label pada bungkus rokok ini telah terbukti efektif mengurangi penggunaan tembakau dengan mempromosikan pemahaman publik yang lebih besar tentang konsekuensi kesehatan negatif dari penggunaan tembakau.
Dibandingkan perokok laki-laki, para wanita cenderung menilai label peringatan grafis secara keseluruhan lebih kredibel, membangkitkan lebih banyak emosi negatif dan memunculkan motivasi yang lebih besar untuk berhenti.
Namun, pada tahun 2013, kurang dari setengah negara berpenghasilan menengah ke bawah yang termasuk dalam Survei Tembakau Dewasa Global telah menerapkan label peringatan ini pada bungkus rokok."
Menurut para peneliti itu, "karena sedikit penelitian telah dilakukan pada perbedaan gender dalam efektivitas label peringatan di negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah, penelitian lebih lanjut diperlukan terkait bagaimana intervensi dapat disesuaikan untuk mengatasi hambatan ini untuk pantang berkelanjutan."***
Berita Bugar Lainnya:
Pengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Aktivitas Olahraga
Cara dan Manfaat Berhenti Merokok untuk Kesehatan Sesuai Hitungan Waktu
8 Mitos yang Salah Kaprah tentang Merokok