- Terapi pijat merupakan salah satu alternatif pengobatan yang tak lekang dimakan waktu.
- Pijat dianggap ampuh untuk mengatasi keluhan ringan pada tubuh seperti capek dan pegal.
- Berikut manfaat dan jenis-jenis pijat untuk kesehatan.
SKOR.id - Di tengah derasnya arus teknologi dalam ilmu kedokteran, terapi pijat termasuk yang tak lekang dimakan zaman.
Tak sedikit masyarakat, termasuk Indonesia, yang menjadikan pijat sebagai salah satu alternatif untuk menjaga kesehatan.
Terapi pijat dianggap ampuh mengatasi keluhan-keluhan sederhana pada tubuh seperti capek, pegal, dan tingkatkan kualitas tidur.
Namun, tak sedikit yang menganggap terapi pijat bisa meredakan gejala penyakit tertentu. Alias tak sekadar memberi efek relaksasi.
Seperti dikutip dari Alodokter, pijat adalah aktivitas memberi tekanan pada anggota tubuh, terutama kulit, otot, dan urat, dengan teknik khusus.
Saking eratnya terapi pijat dengan kehidupan manusia, beberapa produsen alat kesehatan memproduksi kursi dan alat-alat pijat.
Berikut jenis-jenis terapi pijat yang aman dilakukan:
1. Pijat jaringan dalam (deep tissue massage)
Jika tubuh terasa kaku dan nyeri, jenis terapi pijat ini cocok dilakukan karena terapis akan fokus memberi tekanan pada lapisan otot, tendon, dan jaringan di bawah kulit.
Selain itu, pijat jaringan dalam atau deep tissue massage dikalim bisa meringankan cedera otot seperti keseleo.
2. Pijat akupresur (acupressure massage)
Metode pijat ini dilakukan dengan cara memberikan tekanan di bagian tubuh tertentu atau disebut juga titik akupresur.
Pemberian tekanan pada titik ini dipercaya dapat mengatasi penyumbatan aliran dan dan mengembalikan keseimbangan energi dalam tubuh.
Terapi pijat akupresur juga dapat meredakan nyeri dan meringankan efek samping dari kemoterapi yang dilakukan pasien kanker.
3. Pijat Thai (Thai massage)
Berbeda dengan terapi pijat pada umumnya, Thai Massage dilakukan di atas matras dan mengharuskan orang yang dipijat untuk turut bergerak aktif.
Terapi pijat ini menggunakan teknik penarikan, peregangan, dan gerakan yang menyerupai yoga.
4. Pijat refleksi
Teknik pijat yang satu ini umumnya berfokus pada titik tertentu di bagian tubuh, terutama tangan dan kaki, yang memiliki jutaan saraf.
Saraf pada tangan dan kaki terhubung dengan berbagai organ tubuh hingga dianggap tepat sasaran.
Dengan melakukan pijat refleksi kaki dan tangan, dipercaya mampu mendeteksi dan mengatasi masalah kesehatan yang sedang dialami.
5. Pijat batu panas (hot stone massage)
Hot stone massage cocok bagi Skorer yang sering mengalami keluhan nyeri atau tegang pada otot.
Metode pijat ini menggunakan batu yang telah dihangatkan untuk melancarkan aliran darah dalam tubuh.
Tak hanya itu, metode pijat batu panas juga dapat meredakan ketegangan otot dan mengurangi rasa nyeri.
6. Pijat aromaterapi
Pijat aromaterapi sebenarnya mirip dengan pijat biasa. Hanya, dalam memijat, terapis menggunakan aromaterapi.
Biasanya, pijatan akan fokus pada area punggung, bahu, serta kepala, dan umumnya selama 60–90 menit.
Dalam metode pijat ini, Skorer bisa memilih aroma esensial hingga diharapkan jadi lebih nyaman dan rileks saat dipijat.
Kondisi lain yang bisa terbantu dengan terapi pijat seperti ibu hamil karena bisa redakan stres, pembengkakan kaki dan lengan, serta nyeri otot dan sendi.
Meski memiliki banyak manfaat, terapi pijat juga memiliki risiko. Utamanya jika tidak dilakukan oleh para ahli atau profesional.
Beragam risiko dari asal pijat, di antaranya patah tulang, pergeseran tulang atau dislokasi, hingga lebam atau memar.
Stop Bicara Skill, Kiper Muda Irlandia Cuma Beruntung Bisa Tepis Penalti Cristiano Ronaldo https://t.co/d4WZWyKRSW— SKOR.id (@skorindonesia) September 2, 2021
Artikel Bugar Lainnya: