- Galatama adalah kompetisi semipro pertama di Indonesia dan mulai eksis pada 1979.
- Pembukaan Galatama musim pertama dibuka menteri tetapi bukan menpora.
- Menteri koordinator bidang kesejahteraan rakyat era orde baru yang membuka Galatama edisi pertama pada 1979.
SKOR.id - Galatama atau Liga Sepak Bola Utama merupakan kompetisi semipro pertama negeri ini dan keterlibatan pemerintah sangat kentara sebab hidup pada era orde baru atau orba.
Pada saat itu, Pemerintah Indonesia dipimpin Presiden Soeharto dengan Kabinet Pembangunan III yang tentu sangat intens memantau pelaksanaan Galatama.
Di Kabinet Pembangunan III, jabatan menteri yang khusus mengangani olahraga ternyata belum ada.
Walau saat itu, ada jabatan menteri pemuda tetapi belum ada embel-embel olahraga seperti sekarang yaitu menteri pemuda dan olahraga.
Maka, Galatama edisi pertama musim 1979/1980 pun pembukaannya langsung dibuka "wakil" Soeharto yaitu Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat alias Menko Kesra yang dijabat Surono Reksodimedjo.
Menurut arsip koran Kompas pada Jumat, 20 Maret 1979 halaman 11, ada simbolis pembukaan dengan sang menteri melakukan sepakan pertama.
"Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Surono melakukan tendangan pertama dimulainya kompetisi Galatama di Stadion Utama Senayan, Jakarta, Sabtu (17/3/1979)," tulis surat kabar ini.
"Ini menandai berdirinya sepak bola profesional ala Indonesia. Dari 14 klub yang ikut Galatama, delapan berasal dari Jakarta."
"Dari Medan hanya satu klub, juga masing-masing satu dari Bandung, Surabaya, Magelang, Bogor, dan Tanjungkarang," tambahan tulisan arsip itu.
Ya, Galatama pertama mulai 1979-1980 dibuka secara resmi dengan pertandingan pembuka antara Arseto (Jakarta) melawan Pardedetex (Medan).
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Utama Senayan (kini, Stadion Utama Gelora Bung Karno), Jakarta, laga terlaksana 17 Maret 1979.
Arseto menang 3-2 atas Pardedetex pada pertandingan pembukaan yang disaksikan Menko Kesra Surono itu.
Tiga gol Arseto dicetak oleh Abdul Kadir (2) dan Ambrita. Sedangkan dua gol Pardedetex dicetak oleh John Lesnusa dan Zulham Efendi.
Dengan demikian, Abdul Kadir menjadi pencetak gol pertama Galatama dan terjadi pada menit keempat.
Stadion Utama Senayan hanya menjadi tempat pembukaan saja karena sehari setelah itu, mulai 18 Maret 1979, klub-klub dari Jakarta menggunakan arena lain.
Mereka memakai Stadion Menteng di Jakarta Pusat, yang merupakan markas lama Persija, sebagai homebase maupun homeground mereka.
Musim pertama Galatama, Jakarta menyumbang klub paling banyak yaitu delapan tim walau akhirnya mundur satu.
Klub-klub itu antara lain: Arseto, BBSA Tama, Buana Putra, Cahaya Kita, Indonesia Muda, Jayakarta, Tunas Inti, dan Warna Agung.
Nama terakhir akhirnya jadi juara edisi pertama Galatama dan BBSA Tama mundur di tengah jalan pada saat itu.
Lalu, klub dari luar Jakarta antara lain: Pardedetex (Medan), Jaka Utama (Tanjungkarang, Lampung), Perkesa 78 (Bogor), Sari Bumi Raya (Bandung), Tidar Sakti (Magelang), serta Niac Mitra (Surabaya).
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Galatama lainnya:
Kiprah: Elly Idris, Juara Enam Kali Galatama yang Mengabdi bagi Sepak Bola Usia Dini
Pinjam Dua Pemain Galatama, Persib Juara Turnamen Internasional Pertama pada 1986