- Skor.id memilih 25 pemain yang layak untuk bermain di J.League.
- Jumlah pemain itu nantinya akan diciutkan menjadi 10 pemain yang kemungkinan bisa saja difasilitasi oleh J.League untuk berkiprah di Meiji Yasuda J1 League atau Meiji Yasuda J2 League.
- Para pembaca Skor.id pun bisa memilih pemain favorit mereka dalam polling yang tersedia di artikel ini.
SKOR.id - Tak bisa dimungkiri J.League menjadi salah satu kompetisi terbaik di Asia saat ini. Bahkan, para pemain jebolan Meiji Yasuda J1 League, kompetisi kasta tertinggi di Jepang, sudah banyak yang kini bermain di Eropa.
Tak jarang, banyak pemandu bakat berburu pemain potensial dari Asia dengan melihat Meiji Yasuda J1 League.
Itu juga yang membuat para pemain Indonesia kerap memimpikan untuk bisa bermain di J. League, baik itu untuk level tertinggi maupun cuma sekadar membela klub di kompetisi kasta kedua atau yang kini disebut Meiji Yasuda J2 League.
Terkait dengan kerja sama antara Skor Indonesia dan J.League, Skor.id mencoba merangkum para pemain Indonesia yang layak bermain di kompetisi Negeri Sakura.
Ada 25 pemain yang dipilih antara usia 18 tahun hingga 25 tahun. Kategori usia itu dipilih lantaran nantinya diharapkan banyak pemain usia muda maupun yang berada di usia emas sepak bola bisa lebih banyak mencicipi kompetisi level tertinggi di Asia, khususnya J.League.
Para pembaca Skor.id pun bisa mengikuti polling di bawah ini untuk mengerucutkan menjadi 10 pemain, yang nantinya bisa saja dipilih atau disalurkan J.League untuk memperkuat salah satu klub di kompetisi mereka.
Anda pun bisa menyimak paparan mengenai profil 25 pemain Indonesia yang layak main di J.League di bawah ini:
Kiper
Ernando Ari Sutaryadi (18 tahun/Persebaya Surabaya)
Ernando saat ini disebut-sebut sebagai salah satu kiper masa depan Indonesia. Ia sudah menorehkan beberapa prestasi di level internasional bersama tim nasional Indonesia kelompok umur.
Ya, ia adalah kiper utama ketika timnas Indonesia U-16 juara Piala AFF U-16 2018. Sebelumnya, ia juga ikut membawa timnas U-16 juara di ajang Thien Phong Plastic Cup 2017 dan Jenesys Japan-ASEAN U-16 Youth Football Tournament 2017.
Ilmu sepak bola kiper asal Semarang ini juga makin bertambah saat mengikuti program Garuda Select.
Sayangnya, ia mengalami cedera parah, saat ingin dipanggil ke timnas U-19 Indonesia era Shin Tae-yong.
Muhammad Adisatryo (19 tahun/PSMS Medan)
Adisatryo menjadi kiper pilihan utama pelatih Shin Tae-yong dalam banyak uji coba yang digelar di Kroasia, beberapa waktu lalu.
Penampilannya di bawah mistar gawang pun semakin matang. Jika nantinya Ernando Ari Sutaryadi pulih dari cedera, Adisatryo tampaknya akan memberikan persaingan sengit untuk memperebutkan tempat utama.
Adisatryo juga mengikuti program Garuda Select jilid II. Jika performanya terus meningkat di bawah mistar gawang bersama timnas U-19, terlebih pada Piala Asia U-19 tahun depan, bukan tidak mungkin ada klub dari J.League yang bisa memboyongnya.
Bek
Pratama Arhan (18 tahun/PSIS)
Nama Pratama Arhan makin mencuat saat performanya menjadi salah satu yang menonjol bersama timnas U-19 Indonesia dalam banyak uji coba di Kroasia, beberapa waktu lalu.
Bermain di posisi bek kiri, Arhan bisa dibilang menjadi pilihan utama pelatih Shin Tae-yong. Bukan hanya kuat dalam bertahan, ia juga kerap rajin membantu penyerangan.
Keistimewaannya yang paling terlihat, adalah lemparan ke dalamnya yang cukup jauh hingga kerap menjadi assist untuk rekan setimnya dalam mencetak gol.
Paling tidak, ia bisa saja bermain di klub Meiji Yasuda J2 League lebih dulu untuk memberikan pembuktian. Sehingga tidak menutup kemungkinan ia bisa dilirik untuk direkrut klub Meiji Yasuda J1 League.
Ryuji Utomo (25 tahun/Persija Jakarta)
Ryuji Utomo adalah salah satu pemain Indonesia yang punya pengalaman membela klub di luar negeri.
Ia pernah terpilih masuk dalam tim SAD Indonesia yang berlatih di Uruguay pada periode 2011-2012. Kemudian, pernah memperkuat klub Bahrain, Al Najma, serta berkiprah di kompetisi Liga Thailand bersama PTT Rayong.
Ryuji bisa dibilang salah satu pemain yang begitu fokus dalam menjaga standar fisiknya. Sikap disiplin seperti itu sangat dibutuhkan untuk para pemain yang ingin berkiprah di J.League.
Dengan berbagai pengalamannya di level internasional, pemain yang bisa bermain di berbagai posisi pertahanan ini sepertinya layak untuk dilirik salah satu klub Meiji Yasuda J1 League.
Asnawi Mangkualam Bahar (21 tahun/PSM Makassar)
Asnawi Mangkualam Bahar pernah disebut pelatih Indra Sjafri adalah bek kanan terbaik untuk usianya saat masih memperkuat timnas U-22 Indonesia di Piala AFF U-22 2019 dan SEA Games 2019.
Asnawi yang kini berstatus sebagai pemain PSM Makassar menjadi salah satu pemain muda potensial yang dimiliki Indonesia.
Sempat berposisi sebagai gelandang bertahan, permainannya semakin berkembang ketika bermain sebagai bek kanan.
Tidak hanya kuat dalam bertahan, ia juga mampu merepotkan barisan pertahanan lawan lewat akelerasinya di sisi sayap.
Bermain di Meiji Yasuda J1 League bukan sebuah hal yang mustahil bagi pemain asal Makassar itu.
Rudolof Yanto Basna (25 tahun/PT Prachuap FC)
Pemain asal Papua ini sudah tiga tahun terakhir bermain di Liga Thailand. Mulai dari Khon Kaen FC (2018), Sukhothai FC (2019), serta memperkuat PT Prachuap FC di kompetisi tertinggi Thailand musim ini.
Ia pun mengakui memiliki hasrat untuk bisa berkompetisi di J.League. Berstatus sebagai bek timnas Indonesia dan pengalamannya di Thailand, Skor.id menilai Yanto Basna layak untuk memperkuat klub Meiji Yasuda J1 League.
Apalagi bersama PT Prachuap ia saat ini menjadi salah satu pilihan utama di posisi bek tengah PT Prachuap.
Rizky Ridho Ramadhani (19 tahun/Persebaya)
Rizky Ridho adalah salah satu bek muda potensial yang dimiliki Indonesia saat ini. Kini ia bersaing ketat untuk menjadi pilihan utama di lini belakang timnas U-19 Indonesia.
Gaya permainan yang tenang dan lugas di lini pertahanan menjadi salah satu ciri khas pemain muda Persebaya Surabaya ini.
Melihat potensi yang dimilikinya saat ini, Rizky Ridho layak untuk mencoba setidaknya dimulai dari Meiji Yasuda J2 League lebih dulu. Mengingat, usianya yang masih sangat muda dan bisa terus berkembang.
Firza Andika (21 tahun/PSM Makassar)
Firza Andika menjadi pemain yang berposisi sebagai bek sayap lainnya yang masuk dalam daftar ini. Pengalamannya di level internasional bersama tim nasional (timnas) Indonesia kelompok umur menjadi salah satu kelebihan yang dimilikinya.
Selain itu, ia juga dikontrak dua tahun oleh klub Belgia, AFC Tubize. Itu setidaknya membuktikan kualitas yang dimiliki Firza mampu bersaing untuk mendapatkan tempat di tim utama klub luar negeri.
Sayangnya, ada hal yang membuatnya harus kembali ke Indonesia pada musim ini. Ia pun dipinjamkan ke PSM Makassar. Tapi kompetisi Liga 1 2020 yang ditangguhkan membuat Firza saat ini belum bisa lagi menunjukkan kualitasnya di atas lapangan.
Hansamu Yama Pranata (25 tahun/Persebaya Surabaya)
Bicara lini pertahanan, nama Hansamu Yama Pranata tak bisa dilupakan. Ia adalah salah satu andalan timnas Indonesia saat ini di posisi bek tengah.
Pengalamannya bersama skuad Garuda mulai dari kelompok umur hingga level senior cukup sebagai bekalnya untuk bisa menghadapi tantangan di J.League.
Tinggal bagaimana ia mau atau tidak untuk berkiprah di Jepang. Dengan kualitas yang dimiliki, Hansamu layak untuk bermain di Meiji Yasuda J1 League.
10. Amiruddin Bagas Kaffa (18 tahun/Barito Putera)
Bagas Kaffa menjadi salah satu pemain yang cukup berprestasi di level timnas usia muda. Ia pernah membawa timnas U-16 juara Piala AFF U-16 2018.
Kini, ia pun sering menjadi pilihan utama pelatih Shin Tae-yong di timnas U-19 Indonesia. Setidaknya dalam beberapa uji coba di Kroasia, beberapa waktu lalu.
Sebagai bek sayap, akselerasinya kerap diakhiri dengan mencetak gol maupun menjadi pengumpan yang andal untuk bisa diteruskan rekan setimnya menjadi gol.
Mengikuti program Garuda Select jilid I dan II, bisa menjadi bekalnya berkiprah di klub luar negeri seperti Jepang.
Alfath Fathier (24 tahun/Persija)
Alfath Fathier menjadi salah satu pemain bek sayap yang mencuri perhatian dalam dua musim terakhir.
Kuat dalam bertahan serta punya akselerasi yang bagus saat menyisir pertahanan lawan dari sisi sayap. Itu membuatnya juga kerap mendapatkan panggilan timnas Indonesia.
Jika memang punya peluang, bek Persija Jakarta ini patut mencoba peruntungan berkiprah di Meiji Yasuda J1 League.
Gelandang/Winger
Saddil Ramdani (21 tahun/Bhayangkara FC)
Saddil Ramdani adalah pemain yang punya kelebihan dalam kecepatan, serta memiliki tendangan jarak jauh yang cukup mematikan.
Ia bahkan pernah dalam waktu beruntun memperkuat timnas U-19, U-22, serta senior. Itu menunjukkan kualitasnya layak untuk berkiprah di klub luar negeri.
Pada musim lalu, ia sempat memperkuat klub Malaysia, Pahang FA. Tak salah jika ia mulai membuka peluang untuk berkiprah di Liga Jepang.
Meski pemain Bhayangkara FC itu juga dirumorkan sudah diminati beberapa klub Eropa.
Egy Maulana Vikri (20 tahun/Lechia Gdansk)
Egy Maulana Vikri menjadi salah satu pemain muda Indonesia yang berkiprah di klub luar negeri. Egy yang memiliki kelebihan di kaki kirinya pun bisa dimainkan sebagai seorang winger maupun penyerang lubang.
Kini, ia berstatus sebagai pemain klub Polandia, Lechia Gdansk. Meski masih belum begitu banyak mendapatkan kesempatan bermain di tim utama, namun secara perlahan ia mulai mendapatkan kepercayaan dari pelatih Lechia Gdansk.
Pindah ke Meiji Yasuda J1 League bisa menjadi opsi, untuk lebih menambah jam terbangnya di klub luar negeri. Siapa tahu, ia bisa dilirik klub besar Eropa lainnya jika bisa menunjukkan performa apik di J.League.
Witan Sulaeman (19 tahun/FK Radnik Surdulica)
Witan Sulaeman menjadi salah satu pemain yang sulit tergantikan posisinya di timnas U-19 Indonesia saat ini. Setidaknya, itu yang terlihat dalam banyak uji coba timnas U-19 di Kroasia, beberapa waktu lalu.
Witan saat ini berstatus sebagai pemain FK Radnik Surdulica. Potensi yang dimiliki Witan membuatnya layak untuk bermain di Meiji Yasuda J1 League.
Punya kecepatan di sisi sayap, ia juga bisa menjadi pemecah kebuntuan tim.
David Maulana (18 tahun/Barito Putera)
David Maulana adalah kapten timnas U-19 Indonesia saat ini. Punya jiwa kepemimpinan yang baik menjadi salah satu kelebihannya.
Bermain sebagai gelandang bertahan, David dikenal punya visi bermain yang baik di atas lapangan. Pemain Barito Putera itu pun dikabarkan sudah dilirik klub Eropa saat ikut berlatih di tim Garuda Select jilid I dan II.
Jepang bisa menjadi opsi David Maulana jika ingin merintis lebih dulu guna mematangkan potensinya lagi sebelum berkiprah di klub Eropa.
Febri Hariyadi (24 tahun/Persib)
Pemain sayap Persib ini punya permainan yang tak kenal lelah ketika di atas lapangan. Kecepatannya kerap merepotkan lini pertahanan lawan.
Selain itu, ia juga punya tendangan keras dari luar kotak penalti yang kerap menjadi gol untuk membantu timnya memenangkan pertandingan.
Kemampuan yang dimiliki Bow, sapaan akrab Febri Hariyadi, bisa bersaing untuk mendapatkan tempat di tim utama klub Meiji Yasuda J1 League.
Todd Rivaldo Ferre (21 tahun/Persipura)
Todd adalah salah satu pemain muda potensial yang dimiliki Persipura Jayapura. Kualitas yang dimilikinya membuatnya pernah meraih penghargaan individu.
Pertama, ia pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik Liga 1 U-19 2017, kemudian Todd Rivaldo Ferre terpilih sebagai pemain muda terbaik Liga 1 2019.
Jika ada kesempatan memperkuat klub luar negeri, Todd Rivaldo Ferre bisa mencoba peruntungan di J.League.
Beckham Putra Nugraha (19 tahun/Persib)
Beckham Putra Nugraha mampu menembus tim utama Persib Bandung di usia yang masih sangat muda. Itu tidak terlepas dari kualitas yang dimiliki adik kandung dari Gian Zola Nugraha tersebut.
Bermain sebagai seorang gelandang, ia bisa menjadi penyuplai bola yang baik untuk rekannya di lini depan. Bahkan, tak jarang penetrasi yang dilakukannya dari sisi tengah membuat pemain bertahan lawan harus menghentikan pergerakannya dengan keras.
Beckham yang kini menjadi salah satu anggota timnas U-19 Indonesia layak dicoba klub-klub di Meiji Yasuda J1 League maupun Meiji Yasuda J2 League.
Evan Dimas (25 tahun/Persija)
Ketika namanya mencuat saat membawa timnas U-19 Indonesia juara di Piala AFF U-19 2013, Evan Dimas langsung dikait-kaitkan dengan berbagai klub di Eropa.
Ia sempat diperebutkan oleh Chonburi FC (Thailand) dan Selangor FA (Malaysia). Tapi pada akhirnya, ia lebih memilih memperkuat Selangor FA pada 2018.
Evan sempat mengutarakan hasratnya untuk bermain di Jepang, dan ia ingin lebih dulu berkiprah di Thailand agar bisa dilirik oleh klub-klub Negeri Matahari Terbit. Karena tak jarang para pemain dari Liga Thailand direkrut oleh klub-klub Jepang.
Namun bukan tidak mungkin, gelandang Persija Jakarta itu bisa direkrut langsung klub Meiji Yasuda J1 League.
Irkham Zahrul Mila (22 tahun/PSS Sleman)
Irkham Zahrul Mila adalah salah satu aset pemain muda yang dimiliki PSS Sleman saat ini. Ia ikut membantu timnas U-22 Indonesia meraih medali perak di SEA Games 2019.
Ia juga yang ikut berperan membawa PSS Sleman juara Liga 2 2018. Punya kelincahan dalam menyisir pertahanan lawan dari sisi sayap, Irkham bisa menjadi salah satu opsi bagi klub-klub Jepang yang membutuhkan winger cepat.
Depan
Osvaldo Haay (22 tahun/Persija)
Osvaldo adalah top skor SEA Games 2019. Padahal, ia tadinya merupakan pemain sayap dan diubah sedikit posisinya sebagai penyerang utama pada ajang tersebut oleh pelatih Indra Sjafri.
Hasilnya, ia menjadi salah satu pemain yang paling diperebutkan menjelang musim 2020. Hingga akhirnya, ia memilih untuk berlabuh di Persija Jakarta.
Sebelumnya, ia juga sempat mengikuti trial di klub Spanyol, CD Numancia pada 2019. Kecepatan dan ketajaman di depan gawang lawan bisa menjadi salah satu penilaian tersendiri bagi klub-klub Meiji Yasuda J1 League untuk merekrut pemain asal Papua ini.
Gunansar Papua Mandowen (19 tahun/Persipura)
Gunansar menjadi salah satu pemain muda yang diandalkan Persipura Jayapura pada Liga 1 2019 dan 2020. Sayang, kompetisi harus ditangguhkan pada musim ini lantaran adanya pandemi Covid-19, sehingga Gunansar belum bisa menunjukkan lagi kualitas yang dimilikinya.
Gunansar bisa dimainkan sebagai penyerang maupun pemain sayap. Klub-klub Jepang harus melihat potensi besar yang dimiliki oleh pemain asal Papua ini.
Jika lebih diasah lagi dalam kompetisi yang sudah benar-benar profesional dan terstruktur rapi seperti J.League, bukan tidak mungkin mutiara dari Papua ini akan lebih bersinar di masa depan.
Septian Bagaskara (23 tahun/Persik Kediri)
Striker murni milik Persik Kediri, Septian Satria Bagaskara harus keluar dari zona nyaman.
Meiji Yasuda J1 League adalah kompetisi yang tepat bagi pemuda asli Kediri ini jika ingin makin berkembang.
Mental Septian Bagaskara sebagai striker cukup bagus, dia buktikan dari kebangkitan pascacedera pada 2019.
Kini, pemilik tinggi 183 cm ini layak meningkatkan kemampuannya dengan persaingan kompetisi yang lebih ketat.
Terens Puhiri (24 tahun/Borneo FC)
Pemilik nama lengkap Terens Owang Priska Puhiri adalah pemain sayap potensial yang cukup berkembang bersama Borneo FC.
Pemuda berusia 24 tahun pada 2020 ini sempat membuat gempar pemberitaan sepak bola Indonesia bahkan dunia.
Pada 23 Oktober 2017, Terens Puhiri membuat gol ke gawang Mitra Kukar pada matchday 31 Liga 1 musim itu.
Gol dari Terens Puhiri mendapatkan perhatian secara global karena kecepatan yang sangat tinggi di mana ia tampaknya berlari sangat cepat dalam video sebelum membobol gawang lawan.
Selepas musim itu, Terens Puhiri lalu direkrut klub elite Liga Thailand, Port FC, dengan status pinjaman dari Borneo FC.
Pemain cepat seperti Terens Puhiri sangat cocok dengan tipikal beberapa tim peserta Meiji Yasuda J1 League.
Amiruddin Bagus Kahfi (18 tahun/Barito Putera)
Amiruddin Bagus Kahfi yang kini sedang menjalani pemulihan cedera di Belanda, merupakan pemain depan potensial Indonesia.
Pemuda asli Magelang ini adalah tipe penyerang haus gol dan usianya masih muda.
Pada umur 18 tahun, Bagus Kahfi layak mencoba untuk main di luar Indonesia, Meiji Yasuda J1 League adalah tujuan yang masuk akal.
Kemampuan pemain timnas U-19 Indonesia era Fakhri Husaini tersebut akan makin matang di Negeri Sakura yang sering memaksimalkan bakat pemain muda.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
https://t.co/XyDNa2p6Ld akan merangkumkan kiprah tiga pemain asing Amerika Selatan andalan tiga klub DI Yogyakarta pada awal 2000-an.— SKOR Indonesia (@skorindonesia) November 6, 2020
Berita J.League Lainnya:
Penonton J.League Disarankan Tepuk Tangan Saja saat Datang Nonton di Tribune
Meiji Yasuda J1 League 2020: Highlight Cerezo Osaka vs Gamba Osaka