- Pada 14 tahun silam atau 2006, Liga Champions Asia tanpa wakil dari Indonesia.
- Sejak bernama Liga Champions Asia, kompetisi antar klub tertinggi benua ini selalu ada wakil dari Indonesia.
- Bahkan mulai 2004, klub Indonesia langsung masuk fase grup Liga Champions Asia.
SKOR.id – Sebuah blunder dilakukan PSSI pada 14 tahun silam atau 2006, efeknya Liga Champions Asia tanpa wakil Indonesia.
Padahal, Persipura Jayapura sebagai juara Liga Indonesia dan Arema Malang selaku jawara Piala Indonesia berhak jadi wakil negeri ini.
Sayang, kiprah keduanya bermain pada level benua yaitu Liga Champions Asia gagal karena masalah sepele yang dilakukan PSSI.
Hanya karena urusan administrasi, Arema Malang dan Persipura Jayapura dicoret sebagai peserta kompetisi dengan nama lama Asian Club Championship ini.
Detik.com pada Jumat, 24 Februari 2006 menuliskan, keputusan pencoretan tersebut difinalkan dalam pertemuan komisi organisasi bidang kompetisi klub Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) di Kuala Lumpur, Malaysia.
Dinyatakan, Persipura dan Arema didiskualifikasi karena tidak memenuhi syarat administrasi, yakni menyerahkan kelengkapan formulir pendaftaran pemain sampai batas waktu yang ditentukan, 12 Februari 2006.
Hal inipun dijelaskan langsung oleh Presiden AFC Mohamed bin Hamman, keputusan tersebut sudah tidak bisa diutak-atik lagi.
Kedua klub Indonesia tersebut, dan juga dua klub Liga Thailand, Provincial Electricity Autohority dan Thailand Tobacco Monopoli, tidak punya hak untuk mengajukan banding.
Rekan Setim Elkan Baggott Bakal Tampil pada Lanjutan Liga Champions Asia https://t.co/DA2rFO8VJX— SKOR Indonesia (@skorindonesia) November 1, 2020
Sebab, empat klub dari Indonesia dan Thailand ini telah melanggar peraturan kompetisi.
Dalam Regulasi 32 G i disebutkan, setiap tim yang tidak melakukan registrasi sesuai jadwal untuk pertandingan putaran grup, maka otomatis didiskualifikasi.
Pada situasi ini, tim tersebut dinyatakan kalah di semua pertandingan dengan skor 0-3.
"Hal esensial bahwa klub-klub peserta Liga Champions Asia menuruti semua aturan yang telah ditetapkan," tutur Mohamed bin Hamman.
"Jika tidak memenuhi registrasi sampai batas waktu yang ditetapkan, itu adalah pelanggaran serius," katanya menegaskan.
"Keputusan ini adalah pelajaran untuk menunjukkan bahwa AFC tidak akan menolerir setiap kesalahan di masa mendatang."
Melalui situs AFC, Mohamed bin Hamman menyatakan, keputusan ini diambil demi kepentingan terbaik buat kompetisi ini.
Otomatis, PSSI harus tanggung jawab atas blunder yang memalukan ini.
Manajer Arema Malang saat itu Satria Budi Wibawa mengatakan, mereka telah menyerahkan semua dokumen administrasi yang dibutuhkan kepada lialison officer (LO) AFC untuk Indonesia.
LO AFC untuk Indonesia saat itu adalah Asisten Manajer Urusan Pemain Badan Liga Indonesia (BLI), Barry Sihotang, dan berkas diserahkan pada 9 Februari 2006.
"Selama ini kami yang berinisiatif mencari tahu tentang prosedur pendaftaran tersebut," ujar Satria Budi Wibawa.
"Surat-surat dari AFC selalu telat sampai kepada kami. PSSI selalu terlambat mengirim informasi kepada kami," tuturnya menambahkan.
"Yang jelas kami sudah semaksimal mungkin memenuhi prosedur tersebut. Sebab, Arema berhak mewakili Indonesia di Liga Champions Asia sebagai juara Piala Indonesia."
Seharusnya, Arema Malang masuk Grup F bersama Tobacco Monopoly (Thailand), Tokyo Verdy (Jepang), dan Ulsan Horang-i (Korea).
Sedangkan Persipura gabung di Grup G bersama Shanghai Shenhua (Cina), Dong Tam Long An (Vietnam), dan Provincial Electricity Authority (Thailand).
Efek blunder PSSI dan dicoretnya mereka (termasuk juga kedua klub Thailand), maka Grup F hanya tersisa Tokyo Verdy dan Ulsan Horang-I.
Sementara itu, Grup G tinggal beranggotakan Shanghai Shenhua dan Dong Tam Long An.
Liga Champions Asia 2006 pun berjalan tanpa wakil Indonesia efek blunder PSSI dan saat itu yang juara adalah Jeonbuk Hyundai Motors asal Korea.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita PSSI lainnya:
Ini Permintaan Arema FC Usai PSSI Umumkan Penundaan Liga 1 2020
3 PR PSSI dan PT LIB Usai Umumkan Kejelasan Liga 1 dan Liga 2