Covid-19
- PT LIB akan menggelar medical workshop bersama perwakilan klub Liga 1 dan Liga 2 mulai awal pekan depan.
- Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita juga tak menampik soal risiko penularan virus di lingkup kompetisi Liga 1 dan Liga 2.
- Untuk itu, PT LIB juga bakal menyamakan persepsi serta memberikan edukasi kepada tim peserta terkait tindakan yang harus dilakukan saat ada yang terpapar Covid-19.
SKOR.id - Operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) akan menggelar medical workshop bersama perwakilan klub Liga 1 dan Liga 2 pada 14-15 September 2020.
Kegiatan tersebut akan digunakan PSSI dan PT LIB untuk menyosialisasikan protokoler kesehatan.
Semua itu nantinya diterapkan selama berlangsungnya lanjutan Liga 1 dan Liga 2 musim 2020.
Selain itu, PT LIB juga bakal menyamakan persepsi serta memberikan edukasi kepada tim peserta.
Hal ini terkait tindakan yang harus dilakukan saat ada yang terpapar Covid-19 mulai dari sesi latihan, di penginapan, hingga hari pertandingan.
Semuanya akan dijelaskan secara detail oleh PT LIB kepada seluruh perwakilan tim-tim Liga 1 dan Liga 2 yang mengikuti kegiatan tersebut.
Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita tak menampik soal risiko penularan virus di lingkup kompetisi Liga 1 dan Liga 2.
Oleh sebab itu, pihaknya akan bekerja keras dalam melakukan segala antisipasi untuk mencegah adanya klaster baru dari sepak bola.
Seperti diketahui, penyebaran virus Corona di Indonesia sejauh ini masih sangat mengkhawatirkan.
Bahkan, Pemprov DKI Jakarta akan kembali menerapkan PSBB total seperti awal pandemi pada Maret lalu.
"Jadi untuk hal-hal yang tidak diharapkan sudah kami antisipasi. Tentunya dengan seminimal mungkin ada yang terpapar," kata Hadian Lukita.
"Jadi semenjak di homebase pun harus sudah ada laporan, misalnya ada pemain badannya hangat tidak diikutkan dalam pertandingan," ucapnnya.
Lebih lanjut, PT LIB juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menentukan langkah strategis.
Langkah itu jika di tengah kompetisi berjalan ada pemain atau yang lainnya terpapar dan positif Covid-19.
"Kalaupun ada memang yang namanya risiko, ya mudah-mudahan tidak ada. Jadi memang di sepak bola Eropa pun ada yang kena, tteapi kompetisi jalan terus," kata Hadian Lukita.
Menurut Hadian Lukita, bagaimana penanganannya jika ada yang terpapar itu yang terpenting.
"Nanti pasti akan kami diskusikan pada medical workshop. Di olahraga lain, jika ada yang kena satu, diisolasi dan tidak boleh bertanding," kata Akhmad Hadian Lukita.
"Tapi yang paling membahayakan ya jika satu timnya kena. Nah ini kami tidak harapkan," ia menambahkan.
Protokol kesehatan sangat ketat tanpa kompromi akan diterapkan saat kompetisi berjalan.
Akhmad Hadian Lukita tidak mau berandai-andai jika nanti sepak bola menjadi klaster baru virus corona bagaimana nasib kelanjutan kompetisi.
"Kalau yang namanya opsi berhenti itu ada level yang berkompeten dan mempunyai wewenang untuk hal itu," ucap Akhmad Hadian Lukita.
"Yang pasti kami akan terus berkoordinasi dengan PSSI dan satgas Covid-19 juga kami libatkan dari awal," Hadian memungkasi.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita PT LIB lainnya:
Ini Permintaan PT LIB ke Bhayangkara FC, PascaDKI Jakarta Terapkan PSBB Jilid II
PT LIB Ungkap Nasib Persija dan Bhayangkara FC Terkait Rencana PSBB di Jakarta