- Mantan pelatih Persiwa Wamena, Djoko Susilo, meninggal dunia pada Sabtu (22/08/2020) pagi.
- Mantan pelatih madura United, Milomir Seslija menyebut almarhum sebagai sosok profesional.
- Almarhum Djoko Susilo sangat mencintai Papua hingga membuat disertasi sepak bola Papua.
SKOR.id - Jalan Semeru Selatan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang mendadak ramai kedatangan insan sepak bola pada Sabtu (22/08/2020) pagi.
Mereka mendatangi rumah bernomor 3 di RT 08, RW 01, Desa Njuwok, di kawasan kaki Gunung Semeru, yang berjarak 46 kilometer dari Kota Malang.
Mereka itu berdatanga ke kaki Gunung Semeru untuk memberikan penghormatan atas wafatnya pelatih “Mr Cool Calm Confident” Djoko Susilo.
Sosok almarhum sangat identik dengan sepak bola Tanah Papua. Maklum saja, delapan tahun dihabiskannya bersama tim-tim asal Tanah Papua.
Bersama Persiwa Wamena, Djoko Susilo menghabiskan masa selama enam tahun dan satu musim bersama Persifak Fak Fak dan Perseman Manokwari.
Begitu cintanya pada sepak bola Papua, dia bahkan menyusun disertasi berjudul “Sepak Bola Dalam Cinta di Tanah Papua” saat kursus kepelatihan lisensi B AFC pada 2017.
Milomir Seslija, mantan pelatih Madura United, yang saat itu bekerja bersama Djoko Susilo, mengirimkan ucapan belasungkawan yang sangat dalam.
“I am so sorry to hear he was away, know him shirt period we were working in Madura United 2018. But, he was my assistant very good man very professional.
"Good listener like to learn and very cooperative and know Indonesia football very well. After Madura United, we were in touch, thats for me very important to still in touch."
Djoko Susilo lahir di Malang pada 7 Februari 1960 dan berpulang ke Sang Pemilik Kuasa pada Sabtu (22/08/2020), sekitar pukul 04.35 WIB di Rumah Sakit Islam Aisyiyah.
Djoko didiagnosis menderita sakit diabetes melitus yang telah diderita dalam setahun terakhir ini. Publik sepak bola nasionalpun merasa kehilangan.
Sebagai pelatih, Sam Djoko, sapaan akrabnya, justru tak pernah sekalipun menukangi tim-tim besar asal daerah kelahirannya, baik Arema FC maupun Persema Malang.
Karir kepelatihan pemilik lisensi A AFC, yang didapat pada 2018 tersebut, lebih banyak menangani tim luar Malang Raya.
“Mas Djoko sosok pelatih berpengalaman, tak banyak bicara. Dia agamis namun juga perfeksionis dalam banyak hal," kata Choirul Huda.
"Saya dua tahun menjadi asisten beliau di Persiwa Wamena. Dalam waktu yang singkat dia bisa adaptasi dan mampu jeli melihat karakter pemain Papua," Choirul menambahkan.
Seingat Choirul. Djoko Susilo sangat menyanjung bakat-bakat sepak bola di Papua. Dia menyebut karakter sepak bola Papua mirip sepak bola Malang Selatan.
"Dia sangat cinta sepak bola Papua. Disiplin bagi dia adalah nomor satu. Beliau pernah bilang ke saya, soal kediplinan ia belajar ke Sergei Dubrovin,” ujar Choirul.
Djoko Susilo merintis karier kepelatihannya dari klub amatir anggota kompetisi Divisi Utama Askot PSSI Kota Malang, PS Kaki Mas.
Nama klub ini berakronim Kanan Kiri Masjid. Malang Selatan adalah tanah kelahirannya dianggap bak Tulehu di Maluku, kampung sepak bola Malang.
Sejumlah legenda sepak bola lahir di sana, yakni kiper Suharsoyo, “Si Kepala Enas” Syamsul Arifin, Kuncoro, Aji Santoso, dan Ferry Taufik (PSSI Primavera).
Ada juga kiper Sukasto Effendi, Benny Wahyudi, Pitono, Harmoko (Timnas U-19 tahun 2007), Dedik Setiawan, Kushdya Hari Yudo, Jayus Hariono, dan Teguh Amiruddin.
“Wabah virus corona di mana-mana, sulit untuk menggantungkan hidup di sepak bola. Saya sudah mulai rintis usaha kecil-kecilan mengolah biji kopi," kata almarhum.
"Dampit ini terkenal penghasil kopi robusta terbaik di Indonesia dan bahkan dunia. Saya membeli biji kopi dari para petani di Dampit," ucapnya kepada Skor.id.
Rival Bali United di Piala AFC 2020 Resmi Tunjuk Eks-pelatih Birmingham City https://t.co/4noIrbgT7i— SKOR Indonesia (@skorindonesia) August 22, 2020
"Saya olah sendiri dengan merk Liga Indonesia. Ada kopi unggulan saya, namanya kopi lanang karena biji kopinya utuh tidak terbelah ketika diolah." Itu ucapan terakhirnya ke Skor.id.
Biodata
Nama: Djoko Susilo
Lahir: Dampit (Kabupaten Malang), 7 Februari 1960
Lisensi: A AFC (2018), B AFC (2017), C AFC (2015)
Karier Kepelatihan
- 2020: SSB Kaki Mas Malang
- 2019: PSCS Cilacap
- 2018: Madura United (asisten pelatih/Milomir Seslija)
- 2017: Persiwa Wamena
- 2016: Tim PON Papua
- 2015: PS Kaki Mas Malang
- 2014: Persifak Fak Fak Papua
- 2013: Deltras Sidoarjo
- 2013: Persekam Metro FC
- 2011-2012: Perseman Manokwari
- 2010-2011: Persegres Gresik United
- 2011: Persekam Metro FC
- 2009-2010: Persela Lamongan
- 2003-2008: Persiwa Wamena
- 1999-2000: PKT Bontang (asisten pelatih/Sergei Dubrovin)
- 1998-1999: PKT Bontang (asisten pelatih/Gusnul Yakin)
- 1989-1990: Sinar Purna Karya Wamena
- 1987-1989: PS Kaki Mas Malang
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca Juga Berita Duka Lainnya:
Djoko Susilo, Mantan Pelatih Persiwa dan Deltras, Meninggal Dunia
Francis Yonga, Eks-Pemain Persikota dan Arema Malang Meninggal Dunia
Mantan Pelatih Timnas Indonesia, Henk Wullems, Meninggal Dunia