- Manajemen Persija menetapkan Stadion Sultan Agung sebagai markas dalam lanjutan Liga 1 2020.
- Musim sebelumnya, yakni dalam Liga 1 2018, Persija telah lima kali menjalani pertandingan di Bantul.
- Namun, kiprah Persija saat menjadi tim musafir kurang baik atau kerap gagal dalam persaingan liga.
SKOR.id - Salah satu pelatih terkemuka Indonesia, Jacksen F Tiago, pernah berkata, peluang tim musafir untuk menjuarai kompetisi, cukup kecil.
Hal sama kiranya berlaku bagi Persija Jakarta dan tim lainnya yang bakal jadi musafir dalam lanjutan Liga 1 2020 pada Oktober mendatang.
Keputusan Manajemen Persija bermarkas di Stadion Sultan Agung, Bantul, dalam lanjutan Liga 1 2020, bisa jadi isyarat tak akan berprestasi.
Kebijakan Persija bermarkas di Bantul, walau sejatinya bisa bermarkas di Jakarta, salah satunya di Stadion Madya, tak jadi pilihan karena alasan Covid-19.
Dalam rilisnya pada Minggu (19/7/2020) siang, Manajemen Persija berpendapat, akan menjadi beban tim jika tetap bermarkas di Jakarta selama Covid-19.
Padahal, tim-tim asal Jawa Timur seperti Arema FC, yang kotanya juga menjadi epicentrum Covid-19, tak memilih pindah ke kota lain dalam lanjutan Liga 1 2020.
Terlepas dari itu, prestasi Persija saat menjadi tim musafir bisa diukur. Pasalnya, Persija sudah sering menjadi tim "nomaden" karena terusir atau karena terpaksa.
Sebagai perbandingan, Persib Bandung, yang tampil garang dalam Liga 1 2018, masuk angin setelah menjadi musafir pada putaran kedua, saat bermarkas di Bali.
ISL 2008-2009
Pertama, Persija bermarkas di Stadion Gajayana dalam Indonesia Super League 2008-2009, tepatnya dalam dua laga, karena sejumlah persoalan yang melatari.
Dampaknya, Persija takluk dalam dua laga akhir putaran pertama tersebut. Yang kalahkan Persija pun merupakan rival, yakni Persitara Jakarta Utara dan Persib.
Pada akhir musim, Persija menempati peringkat ketujuh klasemen. Padahal, musim itu Persija cukup berambisi menjadi kampiun kompetisi.
ISL 2011-2012
Kedua, dalam Indonesia Super League 2011-2012, Persija berpindah-pindah kandang sampai empat kali: dari Jakarta ke Madiun, Yogyakarta, dan Solo.
Ya, Persija sekali bermarkas di Stadion Wilis, Madiun dan sekali di Stadion Mandala Krida, Yoryakarta. Setelah itu Persija memilih Stadion Manahan, Solo.
Situasi ini membuat Persija tak optimal menjalani kompetisi. Pada akhir musim Persija hanya bisa menempati peringkat kelima, padahal skud Persija cukup mentereng.
ISC 2016
Dalam turnamen rasa kompetisi ini, Persija benar-benar terusir dari Jakarta. Hampir selama semusim penuh, Macan Kemayoran, julukan Persija, bermarkas di Solo.
Namun, Persija masih berlatih di Jakarta, salah satunya di markas TNI di Jagakarsa. Situasi seperti ini membuat Persija kepayahan mengarungi kompetisi.
Ya, Persija terseok-seok di papan bawah dan beberapa ganti pelatih. Musim ini adalah salah satu musim terburuk Persija saat bersaing dengan tim papan atas.
Liga 1 2017
Musim ini Persija memilih Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi sebagai markas utama, karena Stadion Utama Gelora Bung Karno sedang direnovasi.
Sayangnya, beberapa kali Persija pindah ke stadion lainnya, salah satunya ke Stadion Sultang Agung karena sejumlah masalah, salah satunya saat jumpa Persib.
Pada musim ini Persija tampil cukup apik dengan menjadi penghuni peringkat keempat kompetisi dan akhirnya mewakili Indonesia dalam ajang Piala AFC 2018.
Liga 1 2018
Musim ini kiranya anomali. Persija masih menjadi tim nomaden atau berpindah-pindah markas, yakni di Satdion Patriot, Sultan Agung, dan GBK.
Untuk Stadion Sultan Agung, Persija tercatat lima kali menggunakan stadion ini. Hasilnya cukup impresif, tetap membuat Ismed Sofyan dan kolega garang.
Pada akhir musim, Persija menjuarai kompetisi. Walau ada sejumlah kontroversi, tetap saja Persija bisa mematahkan kutukan sulit berprestasi saat jadi musafir.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca Juga Berita Persija Lainnya:
Persija Tak Berani Bermarkas di Jakarta dalam Lanjutan Liga 1 2020
Anak Firman Utina Berpotensi Jadi Penerus Ismed Sofyan di Persija
Liga 1 Tanpa Penonton, Silvio Escobar Singgung Persija, Persib, dan Persebaya