- PSSI diminta tak hanya berkomunikasi dengan klub Liga 1 2020 saja, tapi juga menjalin komunikasi ke pemerintah terutama Kemenkeu.
- Komunikasi harus dijalin PSSI ke Kemenpora soal Liga 1 2020, lalu diharap bisa mendorong agar berkoordinasi ke Kemenkeu.
- Jika Liga 1 2020 dilanjutkan, PSSI juga harus memikirkan relaksasi pajak dan renegosiasi kontrak demi keuangan klub musim selanjutnya.
SKOR.id - PSSI diminta tak hanya berkomunikasi dengan pihak internal sepak bola nasional terkait kelanjutan Liga 1 2020, tetapi juga menjalin komunikasi ke pemerintah, terutama Kemenkeu.
Permintaan tersebut disuarakan oleh Persik Kediri melalui Presiden Klub, Abdul Hakim Bafagih pada rapat virtual PSSI dengan klub Liga 1 2020, Selasa (2/6/2020).
Hakim meminta PSSI mendorong Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
PSSI Umumkan Opsi Resmi Kelanjutan Kompetisi, Ini Detailnyahttps://t.co/kQhoxC99UF— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 3, 2020
Semua itu terkait dengan kebijakan relaksasi pajak bagi pelatih dan pemain, jika nanti Liga 1 2020 kembali dilanjutkan di tengah pandemi virus corona.
"Pajaknya 20 persen dan bisa lebih. Ini akan menjadi beban besar bagi klub," kata Hakim, lelaki yang juga menjabat sebagai anggota Komisi X DPR RI Fraksi Partai PAN itu.
Pada masa pandemi Covid-19, kata Hakim, pemerintah sudah memberikan relaksasi pajak kepada seluruh industri. Tetapi, khusus industri sepak bola, relaksasi belum diberikan.
"Sementara itu, Presiden Jokowi memberikan atensi besar ke sepak bola Indonesia," tutur Hakim.
"Pada saat kondisi seperti ini (pandemi), akan sangat repot bila relaksasi tidak diberikan," ia memungkasi.
Adapun Abdul Hakim juga memberikan usulan ke PSSI yakni terkait renegosiasi kontrak pemain dan pelatih saat kompetisi dilanjutkan nanti.
Menurut Hakim, nominal kontrak yang sudah diterima pemain sebesar 40 persen. Sisanya yang sebesar 60 persen, perlu negosiasi kembali.
"Itu wajar dilakukan. Seluruh sektor industri juga melakukan hal yang sama," Hakim, lelaki kelahiran Jember, Jawa Timur, 23 September 1992 itu menambahkan.
Jika renegosiasi tidak dilakukan, Abdul Hakim khawatir klub-klub Liga 1 termasuk Persik mengalami kesulitan finansial pada musim-musim mendatang.
Jika urgensinya melanjutkan Liga 1 2020 adalah kepentingan timnas Indonesia, Kemenpora bisa ikut andil dalam penyelenggaraan kompetisi.
Berita Liga 1 Lainnya: Persik Minta Subsidi Klub Liga 1 2020 Naik Minimal 1,2 Miliar
Berita Liga 1 Lainnya: PSSI Sampaikan Empat Opsi ke Klub Liga 1 dan Liga 1