- Eks-pemain timnas Singapura Fahrudin Mustafic mengenang momen manis saat membela Persija Jakarta.
- Mustafic memperkuat Persija Jakarta pada musim 2010.
- Menurut Mustafic, Persija Jakarta adalah klub besar dan The Jakmania adalah suporter yang luar biasa.
SKOR.id - Meskipun sudah 10 tahun yang lalu, eks-pemain asing Persija Jakarta Fahrudin Mustafic diam-diam masih mengikuti perkembangan mantan tim yang pernah dia bela.
Menurutnya, berseragam tim berjulukan Macan Kemayoran ini adalah salah satu momen paling spesial sepanjang karier sepak bolanya.
"Setelah 10 tahun berlalu saya masih bisa membayangkan bagaimana bermain di Persija yang sangat spesial untuk saya," ujar Mustafic dikutip dari laman resmi Persija.
Berita Persija Lainnya: Persija Jakarta Ajukan Kompetisi Lintas Tahun
"Persija adalah klub besar dan semua orang menerima saya. Saya sangat senang dapat bermain di GBK (Stadion Gelora Bung Karno, red) yang didukung puluhan ribu penonton,” Mustafic menambahkan.
Sebab itu, sudah bukan rahasia jika Persija punya daya tarik tersendiri bagi pemain lokal, Asia Tenggara, bahkan Asia sekalipun.
Nama besar dan prestasi mentereng Persija serta dukungan fanatik dari The Jakmania, menjadi magnet bagi pemain asing yang ingin merumput di Indonesia.
Tak terkecuali bagi Fahrudin Mustafic yang merupakan pemain naturalisasi timnas Singapura.
Mustafic pernah berseragam Persija pada musim 2010 bersama rekan senegaranya Baihakki Khaizan.
Meskipun singkat karena hanya bermain satu tahun, hal itu tidak membuat Mustafic cepat melupakan kenangan manis bersama Macan Kemayoran.
Pemain berdarah Serbia itu justru memiliki banyak memori indah bersama Persija dan The Jakmania.
Ia pun mengaku sangat bangga pernah mendapat kesempatan bermain di klub asal ibu kota Indonesia itu.
Mustafic juga masih mengenang dukungan luar biasa The Jakmania dalam setiap laga.
Berita Persija Lainnya: Riko Simanjuntak Tak Masalah Disebut Sebagai Pelayan di Persija
Hal ini menjadi momen spesial baginya karena atmosfer penonton terutama di GBK sulit ditemukan di Singapura.
"Banyak hal positif yang saya dapatkan di Jakarta. Saya melihat sekitar 40 ribu penonton di setiap laga. Yang spesial dari mereka adalah kalah atau menang, mereka tetap mendukung Persija. Saya selalu menyukai hal ini dan selalu saya ingat hingga kini," ia menambahkan.