- The Hoolijak adalah band dengan aliran punk asal Ibu Kota Indonesia yang jadi bagian penting The Jakmania.
- Fan Persija, Jakmania datang dari berbagai penjuru dan salah satu yang cukup menawan adalah The Hoolijak.
- Berdiri sejak 2002, The Hoolijak adalah salah satu pengisi konser Solidaritas Oren Virtual Concert.
SKOR.id - The Hoolijak adalah band punk asal Ibu Kota Indonesia yang mendedikasikan karya mereka sebagai bagian Jakmania, fan Persija.
Lagu-lagu mereka pun terinspirasi dari sejumlah chant The Jak saat mendukung Persija Jakarta.
Stadion Lebak Bulus bisa dikatakan bagian penting dari proses terbentuknya The Hoolijak pada 2002 atau beberapa bulan selepas Persija juara Liga Indonesia 2001.
Skor.id berbincang dengan frontman The Hoolijak, Qieky Mbuy pada Rabu (17/6/2020) siang.
Besok Drawing Piala Asia U-16 2020, Ini Posisi Timnas Indonesia U-16https://t.co/jSt3fcDW85— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 17, 2020
Pendiri band punk yang identik dengan The Jakmania ini juga pembetot bass The Hoolijak sangat antusias menceritakan semuanya.
"Awalnya, saya itu kan hobi lihat pertandingan sepak bola, utamanya Persija dan timnas Indonesia," ujar Mbuy.
"Karena saya suka main musik, berpikir kalau chant suporter ini asyik juga kalau jadi lagu dan dibawakan manggung," tuturnya.
"Akhirnya, chant suporter ini saya olah dan kami bawa ke studio untuk latihan dengan lagu yang terinspirasi dari tribune stadion itu."
Ide ini pun memunculkan lagu Persija di Dadaku. Lagu ini diakui Mbuy, tembang yang lahir dari chant suporter Persija, The Jak.
"Istilahnya, ini lagu repro dari chant yang kami bawakan dalam bentuk sajian musik dengan genre punk bersama The Hoolijak," ujar Mbuy.
"Namun setelah itu, kami juga banyak menciptakan lagu orisinal dari band kami dan ganti suporter yang menyanyikan sebagai chant saat menyaksikan Persija."
Lagu seperti Ayo Maju, Go Persija, dan Tak Pernah Sendiri adalah tembang punk dari The Hoolijak yang jadi chant para Jakmania saat mendukung Persija.
"Kenyataan itu membuat kami makin bangga dan semangat. Apalagi, Persija makin bertambah pendukungnya seperti sekarang," ucap Mbuy.
The Hoolijak pada 2002 juga membuat album kompilasi dengan produk fisik kaset serta CD dan dipasarkan secara umum secara indie label.
Kala itu, The Hoolijak membuat album kompilasi itu dengan dua band ''beraroma'' The Jakmania lainya, Gondal Gandul dan Penyot Seksi.
Lalu pada 2008, The Hoolijak membuat album versi digital dan mereka unggah via reverbnation.com.
Ada delapan lagu yang mereka unggah salah satunya ada lagu featuring dengan rapper yang juga fan Persija, JakBoyz.
"Saat ini, kami juga sedang mempersiapkan album kedua tetapi sementara mandek karena pandemi Covid-19," ujar Mbuy.
"Studio banyak yang tutup karena wabah virus corona, itu yang membuat proses ini terhenti sementara."
Namun, The Hoolijak sangat senang dengan undangan untuk memeriahkan Solidaritas Oren Virtual Concert "Tribute To Sofyan Hadi."
Mbuy menyebut, konser ini sangat bagus apalagi mereka mendedikasikan agenda ini untuk salah satu pahlawan sekaligus legenda Persija.
"Konser ini juga sangat bagus apalagi juga berdonasi dan kami sangat bangga jadi bagian acara ini," ucap Mbuy.
The Hoolijak selain "diperkuat" Mbuy, mulai 2008 juga ada empat personel lain yaitu MP, Rendy, Decock, dan Korack.
Berita Jakmania Lainnya: Circle Cloud, Band The Jakmania Pencipta Lagu Sakral ''Kami Bersama Persija''
Berita Jakmania Lainnya: The Jakmania Gelar Konser Virtual untuk Sofyan Hadi pada HUT DKI Jakarta