- Persiraja Banda Aceh ingin dalam RUPS PT LIB siang ini melahirkan rencana antisipasi soal kelanjutan kompetisi.
- Kelanjutan kompetisi tak bisa diputuskan dalam RUPS PT LIB karena berpatokan pada masa tanggap darurat Covid-19 sampai 29 Mei 2020.
- Klub Liga 1 asal Ujung Sumatra, Persiraja melalui Sekum Rahmat Jailani punya asa kalau mayoritas klub tiak bisa menunggu lebih lama lagi.
SKOR.id - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT LIB akan dilaksanakan Senin (18/5/2020) siang ini mulai pukul 12.30 WIB secara virtual atau telekonferensi.
Agenda ini membahas sejumlah agenda penting seperti nasib kelanjutan kompetisi, pembayaran hak komersial klub, rencana bisnis, hingga restrukturisasi di jajaran direksi dan komisaris PT LIB.
Dari beberapa agenda pembahasan tersebut, kelanjutan kompetisi dan hak komersial klub menjadi dua fokus yang diharapkan Persiraja Banda Aceh terang benderang.
Sekretaris Umum Persiraja Rahmat Jailani mengungkapkan, memang sudah seharusnya RUPS segera dilaksanakan.
Berita PT LIB Lainnya: Harapan dari Umuh Muchtar, Masalah PT LIB Selesai Hari Ini
Sedangkan untuk kelanjutan kompetisi, kecil kemungkinan bakal diputuskan lanjut atau tidaknya dalam RUPS siang ini.
Sebab, seluruh kegiatan olahraga di Indonesia berpatokan pada arahan pemerintah pasca-tanggap darurat nasional Covid-19 yang berlaku hingga 29 Mei tahun ini.
Baca Juga: Mitra Kukar, Klub Liga 2 Pengoleksi 4 Alumni Premier League
Namun paling tidak, dalam RUPS bisa dibicarakan mengenai rencana-rencana antisipatif bilamana kompetisi bisa dilanjutkan atau tidak.
"Nah kan dalam RUPS nanti bisa buat plan A, B, C dan seterusnya sembari menunggu batas pada 29 Mei itu," kata Rahmat.
"Misalnya plan A itu kan kalau status dicabut bagaimana memulai kompetisi lagi. Lalu, plan B, jika tanggap darurat diperpanjang, bisa diancang-ancang."
"Kami bisa berikan masukan dan sebagainya. Saya pikir bisa kan untuk membuat rencana rencana seperti itu," ia menambahkan.
Lebih lanjut, Rahmat mengatakan, mayoritas klub tidak bisa menunggu lebih lama lagi.
Baca Juga: Klub Liga Malaysia 2020 Siap Beraktivitas Lagi, Operator Kompetisinya Pasrah
Mereka butuh kepastian dan kejelasan tentang kelanjutan kompetisi karena menyangkut banyak pihak.
"Karena klub punya kewajiban terhadap pemain dan ofisial. Semakin lama ini diputuskan semakin klub terbebani. Karena hak komersial tahap kedua juga belum kami dapat," ujar Rahmat.
"Jadi harus segera ada keputusan menyangkut kejelasan liga dan hak komersial itu. Percuma saja kalau PSSI mengeluarkan surat keputusan harus bayar 25 persen, tetapi klub tidak ada pemasukan.
"Karena klub nanti jadi korban. Karena klub akan diadukan ke FIFA dan kena sanksi jika tak mampu membayarkan gaji. Jadi saya pikir sudah tepatlah mengambil langkah RUPS ini secepatnya," tuturnya.
Baca Juga: Simon McMenemy Bersuara, Minta Indonesia Belajar ke Vietnam