- Dari sekian banyak pemain yang membela Persib, hanya satu yang namanya harum di politik, Jafar Sidik.
- Selepas membela Persib, Jafar Sidik memilih jalur politik ketimbang karier sebagai pelatih sepak bola.
- Berkat kelihaian dan kecerdasan dan nama besar Persib, kini Jafar Sidik menjadi Ketua DPRD Sumadang.
SKOR.id - Menjadi pelatih bagi seorang mantan pemain adalah hal biasa. Namun, jika ada mantan pemain terjun ke dunia politik tak banyak jumlahnya.
Salah satunya adalah Jafar Sidik. Mantan pemain Persib era 1980-an, ini harus menghadapi kenyataan hidup bergelut di dunia politik.
Berita Persib Lainnya: Wander Luiz Tak Sabar Bela Persib dan Cetak Gol Lagi
Asli kelahiran Sumedang, awalnya hanya simpatisan dari salah satu partai. Lalu, lama kelamaan masuk sebagai anggota DPRD, lantas Ketua DPRD Kabupaten Sumedang.
Rupanya takdir berkata lain. Jafar matang dalam perpolitikan daripada harus bergelut dengan latar belakang yang pernah membesarkan namanya, sepak bola.
Akan tetapi, bagaimana pun juga terangkatnya calon bupati Sumedang dua tahun lalu ini ke panggung politik karena sepak bola.
Jafar Sidik adalah orang kedua yang menjadi pemain Persib asal Sumedang setelah seniornya, Wowo Sunaryo alias Guru Wowo.
Yang namanya orang daerah, dulu sangat bangga jika salah satu putra daerahnya masuk sebagai skuat Maung Bandung.
Karena itu tidaklah heran jika nama Jafar Sidik sangat tenar di Kota Sumedang. Ia pun tidak kesulitan saat dipinang salah satu partai untuk masuk sebagai kader.
Hari demi hari sampai bertahun-tahun belajar politik dari mulai cara bergaul, berdiplomasi dan memutuskan akhirnya didapat Jafar Sidik untuk masuk sebagai anggota DPRD.
Makanya, di dunia sepak bola, ia tak tertarik menjadi pelatih, tetapi ia lebih menyukai berkecimpung di organisasi yakni Asprov PSSI Jawa Barat.
Selama di Asprov Jabar, Jafar kental sebagai Sekjen (Sekretaris Jenderal) yang diembannya selama dua periode masa kepemimpinan.
Untuk Jawa Barat, nama besar Persib sangat mempengaruhi siapa saja yang bisa menjadi bagiannya. Seperti Jafar Sidik, menyadari betul bahwa berkah Persib setelah pensiun.
“Saya sangat bangga bisa menjadi dan pernah menjadi pemain Persib. Berkat Persib saya bisa menjadi seperti sekarang," katanya kepada Skor.id.
"Karena itu, tetap bagaimana pun dunia sepak bola adalah dunia saya, namun mungkin nasib saya harus menjadi seorang pengurus di organisasi sepak bola,” katanya.
Bersama Persib, Jafar seangkatan dengan Boyke Adam (kiper), Adeng Hudaya, Yuce Roni, Sukowiyono, Dede Iskanar, Robby Darwis, dan Wawan Karnawan.
Jafar mengaku, menikmati dunia baru yang saat ini digelutinya. Maklum, katanya, di dunia politik pun sangat kental dengan permainan.
“Sama halnya, di dunia politik mental yang harus disiapkan. Kalau di sepak bola selain mental juga fisik harus kuat,“ Jafar mengungkapkan.
Kini, Jafar menetap di kota kelahirannya, Sumedang. Maklum, kesibukannya dalam mengurus partai cukup menyita waktu. Namun, ia tak melupakan Persib.
Berita Persib Lainnya: Persib Bandung Memutuskan Menunggu Hal Ini Buat Latihan Lanjutan
“Di kota Sumedang atmosfer sepak bola terbilang bagus. Karena itu, selain perpolitikan, saya selalu berkomunikasi dengan komunitas sepak bola,” ujarnya.
Jafaf Sidik pun boleh jadi satu-satunya mantan pemain yang berhasil terjun di dunia politik. Kebanyakan rekan seangkatannya saat mayoritas terjun di dunia kepelatihan.