- AFC mengulas kiprah lima pemain yang punya pengaruh bagi timnas Indonesia.
- Ulasan tersebut dibuat untuk merayakan ulang tahun PSSI yang ke-90.
- AFC menilai kelima pemain timnas Indonesia ini punya keistimewaan masing-masing.
SKOR.id - Merayakan ulang tahun PSSI yang ke-90 pada 19 April lalu, AFC memilih lima pemain paling berpengaruh di timnas Indonesia.
PSSI berulang tahun yang ke-90 pada Minggu (19/4/2020). Berbagai ucapan datang kepada PSSI, termasuk dari AFC, konfederasi sepak bola Asia.
AFC dalam laman resminya mendedikasikan sebuah artikel khusus berjudul "Great Garuda: The Players Who Have Helped Shape Indonesian Football".
Berita Timnas Indonesia Lainnya: Cedera Parah Sembuh, Winger Pembobol Gawang Timnas Indonesia Tak Jadi Pensiun Dini
Dalam artikel tersebut, AFC mengulas lima pemain yang dinilai paling berjasa dalam perkembangan sepak bola Indonesia.
Pemain-pemain tersebut mayoritas bermain di medio akhir 90 hingga 2000an.
AFC juga menyinggung sejarah timnas Indonesia yang sempat lolos ke Piala Dunia 1938 dengan nama Hindia Belanda.
Namun sejak saat itu Indonesia menjadi sangat kesulitan untuk bersaing di level Asia, bahkan ASEAN.
Untuk itu AFC membuat tulisan khusus untuk mengenang para pemain yang berjasa besar bagi tim Garuda.
Berikut lima pemain timnas Indonesia yang dinilai paling berpengaruh oleh AFC:
1. Bambang Pamungkas
Tak perlu diragukan lagi pasti ada nama Bambang Pamungkas dalam daftar ini.
Selain sebagai pemain dengan caps timnas Indonesia terbanyak, Bambang juga menjadi top skor kedua sepanjang masa bagi Merah Putih.
Pada awal kariernya, Bambang juga pernah mencoba peruntungan di klub Belanda, Roda JC Junior.
Ia kemudian menjadi legenda di timnas Indonesia dan di level klub.
"Dalam dua dekade kariernya, Bambang tiga periode membela Persija dan memenangi dua gelar juara Liga Indonesia pada 2001 dan 2018," tulis AFC.
"Ia menjadi top scorer di Persija dengan lebih dari 200 gol sebelum pensiun dan menjadi manajer tim pada 2019," tulisnya menambahkan.
2. Ponaryo Astaman
Ponaryo jarang mencetak gol karena posisinya gelandang bertahan.
Namun tembakan roket yang membobol gawang Qatar pada Piala Asia 2004 menjadi kenangan khusus.
Gol tersebut mengantar timnas Indonesia menang setelah pada dua edisi sebelumnya (1996 dan 2000) tak mampu meraih tiga angka.
Pada tahun yang sama, Ponaryo juga mencetak gol untuk PSM Makassar saat mengalahkan tim Vietnam Hoang Anh Gia di Liga Champions Asia.
Ponaryo juga menyabet gelar pemain terbaik Liga Indonesia pada 2004 berkat penampilannya.
"Tahun 2004 adalah tahun yang fantastis untuk lelaki kelahiran Balikpapan itu. Dia juga membawa timnas Indonesia menjadi runner-up Piala AFF kala itu," tulis AFC.
3. Kurniawan Dwi Yulianto
Jebolan PSSI Primavera, Kurniawan Dwi Yulianto, disebut sebagai salah satu penyerang terbaik di Tanah Air.
Kurniawan sempat membuat tim Liga Italia, Sampdoria, kepincut untuk merekrutnya.
Kurus, sapaan Kurniawan, juga pernah membela tim Swiss, FC Luzern. Ia menjadi pemain Indonesia pertama yang tampil dan mencetak gol di Piala Intertoto UEFA.
Selepas kembali ke Indonesia, Kurniawan kerap berpindah-pindah klub. PSM Makassar, Pelita Jaya, dan Persebaya Surabaya adalah beberapa tim yang pernah ia bela.
Di level timnas Kurniawan juga membawa Indonesia dua kali menjadi runner-up Piala AFF.
30 gol lebih telah Kurniawan lesatkan untuk tim Garuda sejak 1995 hingga 2005.
"Kurniawan mungkin pemain terkuat di sejarah sepak bola Indonesia. Pada awalnya, dia menunjukkan perkembangan bagis di Sampdoria, tapi kemudian ia punya masalah," ujar mantan Presiden Sampdoria, Paolo Mantovani.
"Itu sangat disayangkan karena dia bisa menjadi pemain yang sangat amat bagus jika dia bisa menjaga performanya," Mantovani menambahkan.
4. Boaz Solossa
Boaz Solossa muncul dan langsung membuka mata dunia di gelaran Piala Tiger 2004.
Baru berusia 18 tahun, Boaz langsung mendapatkan kepercayaan dari pelatih timnas kala itu, Peter Withe.
AFC juga menyoroti Boaz Solossa yang setia untuk satu tim, Persipura Jayapura, meski sejatinya sang pemain sempat membela Borneo FC pada 2015 dan tim Timor Leste, Carsae, pada 2016.
Boaz yang merupakan produk asli Papua membawa Persipura empat kali menjadi juara Liga Indonesia.
Selain itu Boaz juga pernah mengantar Persipura ke semifinal Piala AFC pada 2014.
"Prestasi terbaik Boaz di timnas Indonesia adalah menjadi runner-up Piaa Tiger 2004 dan AFF 2016. Ia terpaksa harus melewatkan Piala Asia 2007 karena cedera parah," tulis AFC.
Berita Timnas Indonesia Lainnya: Gelandang Timnas Indonesia U-23 Punya Cara Jitu Usir Kebosanan
5. Firman Utina
Pemain terbaik Piala AFF 2010 sekaligus kapten timnas Indonesia, Firman Utina, tercatat sebagai pemain yang banyak mengoleksi trofi.
Firman meraih piala bersama empat tim yang berbeda. Gelar pertama yang ia raih adalah Indonesia Super League 2012 bersama Sriwijaya FC.
Bersama Persib Bandung, Firman juga merasakan gelar juara liga pada 2015.
Gelar ketiga Firman didapatkan pada 2017 saat membawa Bhayangkara FC juara Liga 1 edisi pertama.
Di level timnas Firman juga pernah memperkuat tim Garuda saat berlaga di Piala Asia 2007.
Namun Piala AFF 2010 disebut AFC sebagai penampilan terbaik Firman Utina bersama timnas Indonesia.