- Penyerang Persija Jakarta, Marko Simic, mempunyai best 11 versinya yang setiap posisi punya cerita masing-masing.
- Tidak ada pemain Indonesia dalam best 11 yang dibeberkan Marko Simic pada channel Youtube resmi Persija Jakarta itu.
- Dari alasan Marko Simic memilih pemain, terlihat bahwa ujung tombak Persija Jakarta ini adalah pemain yang memperhatikan statistik.
SKOR.id - Penyerang asing Persija Jakarta, Marko Simic, mengisi kekosongan di saat libur dengan menyusun tim yang berisi 11 pemain terbaik di setiap posisi.
Namun tidak satu pun pilihan Simic yang merupakan pemain Indonesia, atau bermain di Indonesia, termasuk dirinya sendiri. Begitu pun dengan pelatih pilihannya.
Best 11 yang disusun Simic adalah yang terbaik di dunia. Dari semua posisi, termasuk pelatih, punya cerita yang dijabarkannya di channel Youtube Persija Jakarta, Jumat (17/4/2020).
Berita Persija Lainnya: Striker Masa Depan Persija Jakarta Jadi Lebih Rajin saat di Rumah Saja
Striker asal Kroasia ini memilih kiper timnas Spanyol, David de Gea, pada posisi penjaga gawang karena keduanya pernah saling bersua saat membela negara masing-masing.
"Saat itu kami masih sama-sama berada di level junior dan saya pernah bilang padanya bahwa dia akan jadi penjaga gawang terbaik di dunia," kata Simic.
"Itu menjadi kenyataan sekarang, maka dari itu dia sangat spesial bagi saya," ujung tombak berusia 32 tahun itu menambahkan.
Untuk bek, pada sisi kanan ada Marcos Evangelista de Moraes atau yang lebih dikenal dengan nama Cafu dan di kiri ada Roberto Carlos, yang disebut Simic sebagai bek sayap terbaik sepanjang masa.
Pada duet bek tengah ada mantan bek AC Milan, Paolo Maldini dan Franco Baresi. Menarik saat memberi alasan, terlihat bahwa Simic adalah pemain yang begitu memperhatikan statistik.
"Saat bermain, secara statistik, kurang lebih mereka bermain bersama di 109 pertandingan dan dari situ (timnya) hanya kebobolan 26 gol," kata Simic.
"Jadi dari keduanya bukan tentang mana yang lebih baik. Tapi keduanya pasangan yang sangat sempurna di lini belakang," top scorer Liga 1 2019 itu melanjutkan.
Xavi Hernandez, Claude Makelele, dan Luka Modric menjadi pilihan pengisi lini tengah. Nama terakhir menjadi yang paling disorot karena sama-sama berasal dari Kroasia.
"Sebagai orang Kroasia, dia adalah orang yang sangat dijadikan panutan. Pemain yang sangat profesional, contoh yang baik bagi semua orang," ucap Simic.
"Pada umur 34 tahun saat ini dia masih bermain di level tertinggi, itu yang membuat saya sangat kagum padanya," ia menambahkan dalam ceritanya.
Pada lini depan, sisi kanan diisi Lionel Messi yang menurut Simic adalah pemain terbaik dalam sejarah sepak bola, dan kiri ada Cristiano Ronaldo, pemain idola Simic sepanjang masa.
Untuk posisi yang biasa dirinya tempati, penyerang tengah, ada nama Zlatan Ibrahimovic yang dipuji setinggi langit dan juga diidolai Simic.
Berita Persija Lainnya: Marko Simic Berperang Melawan Kebiasaan Sambil Nonton dan Baca
"Dengan tinggi 194 atau 195 cm dia memiliki skill yang luar biasa. Teknik hingga finishing yang sangat di atas rata-rata. Itulah yang membuat saya mengidolakannya," kata Simic.
Best 11 yang dibentuknya dengan pola 4-3-3 itu dipercayakan untuk dilatih oleh Zlatko Dalic, pelatih timnas Kroasia yang juga pernah melatih Marko Simic.
Best 11 Versi Marko Simic:
(4-3-3)
David de Gea;
Cafu, Paolo Maldini, Franco Baresi, Roberto Carlos;
Luka Modric, Claude Makelele, Xavi Hernandez;
Lionel Messi, Zlatan Ibrahimovic, Cristiano Ronaldo;
Pelatih: Zlatko Dalic