- Wabah virus corona membuat segala aktivitas luar ruang harus diminimalisir.
- Termasuk aktivitas pesepak bola usia muda harus menangguhkan latihan tim.
- Sebagai solusi situasi ini, SSB ASIOP menggelar latihan manfaatkan teknologi.
SKOR.id – Selalu ada jalan keluar dari situasi sulit. Kalimat ini kiranya layak disematkan kepada tim-tim sekolah sepak bola (SSB) yang tak pernah kehabisan akal.
Contohnya, SSB peserta Liga TopSkor, dengan segala kondisi dan situasinya terus mencari cara agar anak didiknya tetap bisa berlatih sepak bola.
SSB ASIOP adalah salah satu yang terus berupaya produktif. Mereka pun meluncurkan program Interactive Training From Home (ITFH).
Baca Juga: Liga TopSkor U-12: Kabomania Jadikan Libur Corona Jadi Ujian Profesionalitas
Program ITFH ini memanfaatkan aplikasi Google Hangouts Meet. Jadi, para pelatih dan seluruh pemain dapat terhubung secara daring.
Dari sini latihan bersama lewat gawai dari rumah masing-masing dilakukan. Inovasi ASIOP ini kiranya jadi yang pertama dilakukan tim SSB di Indonesia.
Program ITFH mulai dijalankan tim Mutiara dari Senayan, julukan ASIOP, sejak Sabtu (4/4/2020). ASIOP menggelar lima kelas latihan.
Maksudnya lima kelas ini adalah kelas untuk pemain kelahiran 2010-2014, 2002-2005, 2010-2014, dan 2006-2009 (dua sesi).
Pelatih ASIOP menggunakan seragam lengkap memberikan peragaan dan instruksi secara live dari Kantor ASIOP di Gedung Transtama Logistic, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.
Intruksi itupun langsung dijalankan para siswa di rumah dengan penuh semangat. Pelatih dengan kata lain bisa memantau aksi pemain.
Latihan ini digelar rutin setiap Sabtu dan Minggu hingga virus corona di Indonesia mereda. Setiap sesi latihan berlangsung 45 menit dengan rata-rata diikuti 50 pemain.
“Situasi saat ini sangat menyedihkan bagi anak-anak. Karena itu kami coba manfaatkan teknologi agar anak-anak bisa tetap berlatih,” kata Direktur Teknik ASIOP, Barry Sidik.
Bukan hanya berlatih, latihan online ini menjadi momentum para pemain untuk bersilahturahmi. Ini terlihat saat mereka saling menyapa rekannya.
“Harapan pelatih bisa tetap berinteraksi dengan semua siswa. Kami juga berharap semua dalam keadaan sehat tetap semangat dan gembira, serta tetap di rumah,” kata Barry.
Melatih anak-anak secara virtual menjadi pengalaman baru bagi para pelatih ASIOP. Mereka dituntut untuk berimajinasi layaknya benar-benar ada di depan pemain.
“Ini tentu latihan berbeda dari biasanya di lapangan menghadapi suasana terbuka. Nah dalam latihan online ini pelatih dituntut berimajinasi,” ujar Nur Ichwan.
Program ITFH yang diterapkan ASIOP mendapat respons positif dari siswa. Salah satunya, Emir Ramdhan Lahadaila. Ia mengaku senang bisa tetap berlatih di rumah.
“Bagus kalau ada latihan seperti ini. Jadi meningkatkan kemampuan kami dan kami jadi enggak diem saja di rumah,” ucap Emir.
Tika Soekasah, ibunda dari siswa ASIOP, Gibran dan Tigran, juga mengapresiasi dengan adanya program ITFH. Menurutnya kegiatan ini sangat positif.
Baca Juga: Liga TopSkor U-12: Penguasa Grup Top Latihan Online Selama Libur Virus Corona
“Ini adalah ide yang sangat bagus sekali ya, karena adanya wabah covid-19 ini, sudah hampir tiga pekan anak-anak enggak latihan bola," ucap Tika.
"Jadi, walaupun di rumah tetap pegang bola, ini ide yang bagus sekali karena latihan anak-anak juga jadi lebih terarah,” putri dari Rahim Soekasah itu menambahkan.