- Permohonan operator Liga Malaysia soal kebijakan terkait Covid-19 ditolak Pemerintah Negeri Jiran.
- Majelis Keamanan Nasional (MKN) selaku perwakilan Pemerintah Negeri Jiran menolak permohonan Malaysian Football League (MFL).
- MFL adalah operator dua kasta teratas Liga Malaysia yang mengajukan permohonan soal kebijakan karantina terkait paparan Covid-19.
SKOR.id - Operator Liga Malaysia atau Malaysian Football League (MFL) harus gigit jari setelah keinginan mereka terkait Covid-19 ditolak Pemerintah Negeri Jiran.
MFL mengajukan permohonan dengan isi menginginkan ofisial dan pemain yang positif Covid-19 saja yang menjalani proses karantina.
Kemudian, anggota tim lain yang sehat bisa tetap main melanjutkan perjuangan di Liga Malaysi, bukan melakukan karantina menyeluruh satu klub.
Perkembangan soal penolakan tersebut diinformasikan oleh CEO MFL, Datuk Ab Ghani Hassan awal pekan ini.
Dia menjelaskan bahwa keputusan ini menjadi salah satu faktor yang harus membuat MFL mengubah jadwal Liga Super Malaysia dan Liga Premier MFL.
Ghani mengatakan, keputusan MKN untuk menolak permohonan MFL dilakukan setelah memperhitungkan kasus harian Covid-19.
Sekarang, paparan virus corona semakin serius dan menyebar dengan cepat di Negeri Jiran.
"MFL mematuhi keputusan MKN bahwa individu yang ditemukan positif diharuskan menjalani standar operasional prosedur (SOP) karantina selama 14 hari," ujar Ghani.
"Semua untuk memastikan mereka pulih dan mencegah penyebaran Covid-19 di dalam tim. Jadi pemain yang kontak dekat (tidak positif) wajib menjalani karantina 10 hari."
Untuk itu, semuanya tidak boleh menjalani sesi latihan selama masa karantina.
"MFL berharap semua tim lebih berhati-hati dan meningkatkan tingkat kepatuhan terhadap SOP Covid-19," ujar Datuk Ab Ghani Hassan.
"Ini untuk memastikan tidak ada lagi kasus yang terjadi setelah ini untuk memastikan kelancaran Liga Malaysia musim ini,” katanya menambahkan.
Sebelumnya, MFL telah mengajukan permohonan ke MKN, hanya pemain dan ofisial yang positif Covid-19 yang akan dikarantina, bukan seluruh tim.
Langkah tersebut dinilai bisa menghindari pertandingan yang melibatkan tim yang diketahui sedang menghadapi infeksi virus harus ditunda, sehingga tidak mengganggu kelancaran Liga Malaysia.
Dalam pernyataan yang sama, Datuk Ab Ghani Hassan juga mengumumkan perubahan terbaru pada jadwal Liga Super Malaysia dan Liga Premier Malaysia untuk sisa musim ini.
Dikatakan Ghani, keputusan itu harus diambil setelah mengacu pada kasus yang melibatkan Kedah Darul Aman FC (KDA) dan Kuching City FC (KCFC).
Dua klub beda kasta ini harus menjalani proses karantina selama 14 hari ketika pemain dan ofisial mereka ada yang dinyatakan positif Covid-19.
Perubahan jadwal perlu dilakukan untuk memberikan keseimbangan dan menjaga keutuhan kompetisi Liga Malaysia.
Setelah, lima pertandingan Liga Super Malaysia yang melibatkan KDA dan tujuh laga Liga Premier Malaysia dari KCFC terpaksa ditunda menyusul kasus Covid-19.
Follow dan subscribe akun media sosial Skor.id di Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, LinkedIn, TikTok, dan Helo.
View this post on Instagram
Berita Liga Malaysia Lainnya:
Malam Nanti, Duel Bernuansa Indonesia Bisa Tersaji di Liga Malaysia
Rapor Pemain Indonesia di Liga Malaysia, Tengah Pekan Pertama Agustus 2021
Diwarnai Hujan Gol, Ryuji Utomo Bawa Penang FC ke Tiga Besar Liga Malaysia