- Pelatih Pep Guardiola pernah bekerja dengan banyak pemain premium.
- Guardiola tidak ragu menjual elemen terbaiknya dengan berbagai alasan.
- Toni Kroos yang dilego oleh juru taktik itu ketika menangani Bayern Munchen, pamornya kian berkibar di lini tengah Real Madrid.
SKOR.id – Reputasi Pep Guardiola sebagai pelatih jempolan sudah terbukti. Tangan dinginnya membuat klub-klub raksasa Eropa bergelimang gelar dari turnamen domestik dan internasional.
Kesuksesan itu tak lepas dari kualitas individu pemain yang bekerja dalam sistem brilian rancangan Pep Guardiola.
Membesut klub kaya seperti Barcelona, Bayern Munchen dan Manchester City, pria 49 tahun itu dengan mudah mendapatkan para pemain premium.
Kemampuan teknik dan taktik yang mumpuni tidak lantas membuat posisi mereka aman. Ketika tiba masa restrukturisasi tim, pelatih tersebut tak segan menjual aset terbaiknya.
Berikut 11 talenta berharga yang dilego Pep Guardiola, dikutip dari Footbal365.
Berita Pep Guardiola Lainnya: Ranking 20 Pelatih Terbaik Dunia Sepanjang Masa, Pep Guardiola Paling Tinggi di Era Ini
1. Pepe Reina (Kiper)
Setelah sembilan tahun jadi tokoh utama di Liverpool, Pepe Reine dipinjamkan ke Napoli pada 2013-2014. Ia kemudian dijual ke Bayern Munchen sebagai pelapis Manuel Neuer. Guardiola hanya membiarkannya bermain tiga kali sebelum memberi lampu hijau penjualan kiper itu ke Napoli.
2. Pablo Zabaleta (Bek kanan)
Bek kanan itu menjamin proteksi tingkat tinggi di area pertahanan Manchester City selama sembilan tahun sehingga mampu menjuarai berbagai ajang. Setibanya Kyle Walker, Paolo Zabaleta sering tersisih di bangku cadangan. Pada akhirnya, ia dilepas ke West Ham United.
3. Dante (Bek)
Dante, andalan lini belakang Bayern Munchen era Jupp Heynckes, yang kurang mendapat atensi dari Guardiola. Kesabarannya setelah mencoba bersaing memperebutkan tempat di tim inti, habis pada 2015. Tahun itu, ia pergi ke Wolfsburg.
4. Maxwell (Bek kiri)
Diakuisisi Barcelona dari Inter Milan pada 2009, Maxwell mengoleksi 89 penampilan di sayap kiri. Ia lalu dijual ke Paris Saint-Germain pada 2012. Maxwell dinobatkan sebagai salah satu pemain di Eropa yang menaklukkan gelar terbanyak sepanjang sejarah, dengan 32 trofi.
5. Bastian Schweinsteiger (Gelandang bertahan)
Jebolan akademi Bayern Munchen tersebut menjuarai delapan gelar Liga Jerman dan satu Liga Champions. Ketika tubuhnya rentan cedera, Bastian Schweinsteiger dipaksa pergi ke Manchester United pada 2015.
6. Yaya Toure (Gelandang bertahan)
Yaya Toure didapuk jadi pelapis Sergio Busquets di Barcelona selama 2007-2010. Gelandang itu lantas dilepas ke Manchester City pada 2010. Ia sempat bereuni dengan Guardiola kembali di The Citizens antara 2016-2018. Kendati demikian, relasi mereka sulit diperbaiki sehingga Toure berlabuh ke Olympiacos. “Setiap kali saya bertanya, Guardiola memberi jawaban aneh. Ia mengabaikan saya hingga tiba tawaran City,” katanya kepada ONA FM.
7. Toni Kroos (Gelandang bertahan)
Toni Kroos menjadi bagian Bayern Munchen sejak remaja dan promosi ke skuat utama pada 2007. Ia menaklukkan tiga titel Liga Jerman dan Liga Champions, serta membantu Jerman jadi kampiun Piala Dunia 2014. Kiprah brilian itu menarik perhatian Real Madrid dan dijual pada harga 24-30 juta euro. Hingga kini ia masih jadi simbol lini tengah Los Blancos.
8. Rafa Marquez (Gelandang bertahan)
Bersama Barcelona, Rafa Marquez mengangkat empat trofi Liga Spanyol dan dua Liga Champions. Petualangan pemain Meksiko itu di Camp Nou berakhir pada 2010 dan beralih ke New York Red Bulls.
Berita Pep Guardiola Lainnya: Andai Dilatih Pep Guardiola, Arsenal Masih Jauh dari Gelar Juara
9. Ronaldinho (Playmaker)
Layaknya pemain Brasil, Ronaldinho punya kualitas permainan tinggi. Hanya saja, etos kerja buruk dan sikap di luar lapangan yang terlalu sembrono, tidak disukai Guardiola. Agar tak jadi masalah, pelatih memutuskan untuk menjualnya ke AC Milan.
10. Thierry Henry (Striker)
Thierry Henry merupakan elemen vital dalam skuad Barcelona asuhan Guardiola. Di usia 33 tahun, penyerang ini menyudahi kiprahnya di Eropa. Bersama Rafa Marquez, ia bergabung dengan New York Red Bulls.
11. Zlatan Ibrahimovic (Striker)
Kepribadian Zlatan Ibrahimovic dengan Pep Guardiola tidak cocok. Pelatih tidak suka dengan arogansi striker asal Swedia dan hanya tahan melatihnya satu musim saja. Ia pun mendorong Barcelona untuk melepas Ibra ke AC Milan.