- Sejak 1990an, klub asal Italia, Inter Milan, memiliki sederet bintang yang bisa dikategorikan sebagai "big game player".
- Mereka selalu dapat diandalkan untuk meloloskan tim dalam situasi sulit, maupun menciptakan aksi penentu pada momen krusial.
- Skor.id menjabarkan tujuh di antaranya, termasuk Diego Milito, Zlatan Ibrahimovic, dan Ronaldo.
SKOR.id - Apabila diartikan secara sederhana, "big game player" merupakan pemain yang mampu memberi kontribusi penting dalam laga besar atau krusial.
Sejak 1990an, klub asal Italia, Inter Milan, memiliki sederet bintang yang bisa dikategorikan sebagai "big game player".
Mereka selalu dapat diandalkan untuk meloloskan tim dalam situasi sulit, maupun menciptakan aksi penentu pada momen-momen bersejarah.
Mauro Icardi dan Romelu Lukaku boleh saja mencetak banyak gol buat I Nerazzurri, tapi kesuksesan mereka belum bisa dibandingkan dengan para legenda di bawah ini.
Baca Juga: Butuh Rp2,3 Triliun, Inter Milan Siap Jual 6 Pemain
Mengutip laman 90min, berikut ada 7 "big game player" yang mempunyai peran luar biasa dalam periode emas Inter di era modern.
1. Diego Milito
Ketika Jose Mourinho mendatangkan striker asal Argentina berusia 30 tahun dari klub gurem Genoa, banyak yang mengernyitkan dahi.
Namun, keraguan berubah jadi puja-puji ketika Milito sukses membawa Inter meraih gelar treble pada musim debutnya, 2009-2010.
Selama lima tahun merumput bersama Inter, pemain berjuluk El Principe itu mampu melesakkan 75 gol dalam 171 penampilan kompetitif.
Momen menentukan: Milito dengan dingin menghujamkan dua gol ke gawang Bayern Munchen pada final Liga Champions 2010--salah satu laga terpenting dalam sejarah Inter.
2. Zlatan Ibrahimovic
Meski lebih populer di kalangan suporter AC Milan, Ibra menikmati salah satu periode tersuksesnya bersama klub rival Inter.
Pada 2006-2009, striker asal Swedia itu mampu mempersembahkan tiga scudetto beruntun, sebelum hengkang ke Barcelona.
Selama itu, dia juga melesakkan 66 gol dalam 117 pertandingan di semua kompetisi buat I Nerazzurri, jadi momok menakutkan di kotak penalti.
Momen menentukan: Inter butuh kemenangan untuk memastikan gelar Serie A 2007-2008, hanya unggul satu poin dari AS Roma.
Ibrahimovic muncul sebagai pahlawan dengan dua gol vital ke gawang Parma dalam laga pamungkas.
3. Samuel Eto'o
Ketika Ibra pergi ke Barcelona, Inter mendapatkan Eto'o sebagai gantinya. Sama sekali tidak buruk, karena striker asal Kamerun itu sedang berada pada puncak karier.
Baca Juga: 3 Pemain Inter Milan yang Penampilannya Dinilai Buruk Musim Ini
Buktinya, Eto'o mampu melesakkan 53 gol dalam dua musim di Giuseppe Meazza, menciptakan duet maut bersama Milito.
Namun, kebersamaannya dengan Inter hanya berlangsung singkat, menyusul adanya tawaran super mewah dari klub Rusia, Anzhi Makhachkala.
Momen menentukan: Melesakkan dua gol dalam kemenangan 3-1 Inter atas Palermo di final Coppa Italia 2011--trofi terakhir yang diraih Nerazzurri sampai saat ini.
4. Julio Cesar
Tak banyak yang tahu namanya ketika datang pada 2005. Namun, bersama Inter, Cesar berkembang jadi salah satu kiper terbaik di dunia.
Bukan kebetulan bila Nerazzurri yang tak pernah juara Serie A selama 16 tahun, kemudian sukses merebut lima scudetto berturut-turut antara 2005-2010.
Penjaga gawang asal Brasil itu merupakan pilar penting dalam periode emas tersebut, mencatat 300 penampilan di bawah mistar Inter.
Momen menentukan: Cesar melakukan penyelamatan gemilang atas Lionel Messi saat Inter menghadapi Barcelona di semifinal Liga Champions 2010.
Aksi tersebut menginspirasi keberhasilan Nerazzurri lolos ke partai puncak, sebelum mengandaskan Muenchen di Santiago Bernabeu.
5. Javier Zanetti
Sederhananya, dia adalah Mister Inter. Datang pada 1995, jadi kapten pada 2001, dan kini dipercaya sebagai wakil presiden klub pasca pensiun.
Hampir dua dekade merumput di Giuseppe Meazza, Zanetti tampil 858 kali membela Inter di semua kompetisi--sampai saat ini masih jadi rekor terbanyak dalam sejarah klub.
Dia memenangkan semua gelar yang ada bersama Nerazzurri, dari Serie A, Coppa Italia, Supercoppa, Piala UEFA, Liga Champions, sampai Piala Dunia Antarklub.
Momen menentukan: Tak pernah mengeksekusi penalti sekalipun dalam kariernya, Zanetti justru sukses melesakkan sepakan vital dari titik putih versus Roma di Supercoppa 2008.
6. Wesley Sneijder
Tak begitu sukses bersama Real Madrid, Sneijder berupaya memperbaiki karier bersama Inter. Keputusan tersebut terbukti tepat.
Meski hanya empat musim merumput di Stadion Giuseppe Meazza, gelandang asal Belanda itu mampu jadi otak permainan tim asuhan Jose Mourinho.
Sneijder membawa Inter jadi penguasa Italia dan Eropa, sebelum hantu cedera memaksanya melanjutkan petualangan ke Turki bersama Galatasaray.
Momen menentukan: Milito disorot atas sepasang gol brilian, tapi Sneijder lah bintang Inter sesungguhnya pada final Liga Champions 2010.
Dia berhasil mendominasi lini tengah versus deretan gelandang Bayern, dan mengirim assist krusial buat lesakan pembuka Milito.
7. Ronaldo
Jika bukan karena sederet cedera yang menimpanya, Ronaldo mungkin sudah jadi legenda Inter saat ini.
Meski demikian, striker asal Brasil itu tetap mampu mencetak 59 gol dalam 99 penampilan selama lima musim berkostum Nerazzurri.
Baca Juga: Man City Tertarik Gaet 3 Pemain Inter Milan
Ketika berada dalam kondisi prima, tak ada satupun pemain lawan yang mampu menghentikan laju pemain berjuluk El Fenomeno tersebut.
Momen menentukan: Gol ke gawang Lazio di final Piala UEFA 1997-1998 akan selalu diingat karena gerak tipu Ronaldo yang ikonik terhadap kiper Luca Marchegiani.
Itu juga merupakan satu-satunya trofi bergengsi yang diraih Ronaldo selama membela Inter, sebelum pindah ke Real Madrid.