- Klub kasta kedua Liga Inggris, Bristol Rovers, menjadi tim pertama yang mengungkap kondisi keuangan mereka di tengah pandemi virus Corona.
- Tim berjulukan The Pirates tersebut dilaporkan memiliki utang lebih dari 24 juta pound atau sekitar 500 miliar rupiah.
- Meski begitu, Presiden Bristol Rovers, Wael Al-Qadi, menjamin bahwa dirinya akan melindungi klub asal Bristol tersebut dari kebangkrutan.
SKOR.id - Klub kasta kedua Liga Inggris, Bristol Rovers, jadi tim pertama yang mengungkap kondisi keuangan mereka di tengah wabah virus Corona.
Bristol Rovers mengambil langkah yang cukup berani dengan mengungkap kondisi finansial mereka ke publik.
Hal tersebut diumumkan lewat laman resmi mereka pada Jumat (27/3/2020) waktu setempat.
Rovers dilaporkan memiliki utang lebih dari 24 juta poundsterling atau sekitar 500 miliar rupiah.
Sebanyak 16,2 juta pound atau sekitar 32 miliar rupiah lebih dari utang tersebut didapat Rovers dari perusahaan luar negeri milik keluarga sang presiden, Wael Al-Qadi.
Baca Juga: 5 Transfer Fantastis yang Bisa Gagal karena Krisis Wabah Corona
Meski begitu sang presiden mengaku akan terus melindungi klubnya dari kebangkrutan.
"Kami terus berusaha untuk memastikan klub terbebas dari masa-masa sulit seperti sekarang ini," ujar Al-Qadi dikutip Skor.id dari BBC.
"Saya mengerti dengan kekhawatiran suporter melihat meningkatnya utang yang ditanggung klub, tapi saya ingin meyakinkan mereka bahwa kondisi ini adalah hal yang normal di situasi sepak bola seperti sekarang."
Al-Qadi mengungkapkan, utang tersebut tak akan memengaruhi aktivitas harian klub.
Dirinya pun memberi jaminan bahwa rencana jangka panjang untuk membangun klub berjulukan The Pirates tersebu masih tetap kuat.
Baca Juga: Dybala: Saya Sempat Kesulitan Bernapas
"Pada musim 2019-2020 kami telah berusaha untuk mengurangi jumlah utang," kata Al-Qadi.
"Tetapi kondisi di tengah wabah virus Corona seperti sekarang mau tak mau harus membuat utang klub kembali meningkat."
Al-Qadi menjelaskan, kondisi tersebut tak hanya memberikan dampak kepada Bristol Rovers.
Namun macetnya kompetisi tentu sangat berdampak kepada kondisi finansial seluruh klub sepak bola di dunia.
Baca Juga: Jika PON 2020 Diundur, Ini Keuntungan yang Didapat Papua