- Pemain Bank BPD DIY Bima Perkasa, Rachmad Febri Utomo, salah satu pemain senior di liga basket profesional Indonesia.
- Rachmad Febri Utomo punya pengalaman tiga kali timnya dibubarkan.
- Rachmad Febri Utomo pernah membawa CLS Knights juara IBL 2016 dan ASEAN Basketball League (2018-2019).
SKOR.id - Rachmad Febri Utomo boleh dibilang sebagai salah satu pemain senior dalam liga basket profesional Indonesia.
Lelaki kelahiran 8 Februari 1985 itu sudah merasakan asam garam kompetisi basket Indonesia bahkan sempat main di luar negeri.
Namun, dirinya memutuskan berlabuh ke Bank BPD DIY Bima Perkasa pada Indonesian Basketball League (IBL) 2021.
Febri belum berniat pensiun meski usianya tak lagi muda. Kondisi ini bisa dimanfaatkan para pemain muda Bima Perkasa untuk menimba ilmu.
Pebasket 35 tahun itu memiliki pengalaman kurang menyenangkan di mana tiga kali tim yang diperkuat olehnya, bubar jalan.
Sepanjang kariernya, Febri pernah bermain untuk Bhinneka Solo. Tapi, tim tersebut bubar karena kesulitan keuangan.
Bhinneka lantas bergabung dengan Stadium Jakarta. Sayang, beberapa pemain memilih tidak ikut pindah ke ibu kota, salah satunya Febri.
Pemain berposisi Small Forward ini akhirnya pindah ke Surabaya untuk membela CLS Knights, bahkan hingga 12 tahun.
CLS Knights, juara ASEAN Basketball League 2018-2019, kemudian bubar. Akhirnya, CLS Knights bergabung dengan tim amatir asal Surabaya, BBM.
Kolaborasi tersebut membetuk BBM CLS Knights Indonesia dan berlaga di Thailand Basketball Super League (TBSL) 2020.
Pandemi Covid-19 menghentikan liga hingga lagi-lagi, timnya terpaksa dibubarkan. Namun, bekal itu membuat Febri jadi lebih matang.
Febri akan tampil dalam IBL 2021 dengan bekal gelar juara IBL 2016 dan ABL 2018-20019 bersama CLS Knights.
Pada musim 2018-2019, dia dalam tampil 22 laga dari total 37 pertandingan yang dijalani CLS Knights. Rata-rata catatannya: 1,7 PPG, 0,4 RPG, dan 0,7 APG.
Dengan merapat ke Bima Perkasa, kepastian kemana Febri bakal berlabuh, terhenti. Maklum, sempat muncul beberapa spekulasi.
Pemain berjulukan Mr. Clutch ini sempat dikabarkan didekati oleh beberapa klub peserta IBL. Namun, dia memilih Bima Perkasa.
Pemain dengan tinggi 180 cm itu bisa berbahaya dalam skenario fast-break. Kecepatannya sampai sekarang dirasa masih mumpuni.
Jika ditarik ke belakang, pada era NBL Indonesia 2014-2015, Febri mencetak 8,0 PPG dari 31 penampilan dengan field goals 42 persen.
Pemilik Bima Perkasa, Edy Wibowo, mengaku kehadiran Febri bukan sekadar meningkatkan performa tim. Melainkan jadi contoh pemain muda.
Langkah tersebut dinilai tepat karena Febri adalah idola anak basket Jawa Tengah dan Yogyakarta, semasa bermain di Bhinneka.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Gara-gara Unggahan di Medsos, PSSI Panggil Shin Tae-yong dan Lee Jae-hong https://t.co/7NG9ms0jsW— SKOR Indonesia (@skorindonesia) February 2, 2021
Berita IBL Lainnya:
Dengan Sistem Bubble, IBL Ingin Beri Contoh Cabor Lain
Yo Sua Akui Mental Bali United Basketball Belum Kuat Untuk Hadapi IBL 2021