- Mantan rekan LeBron James di Cleveland Cavaliers, J.R. Smith, memukuli seorang lelaki kulit putih di tengah unjuk rasa kematian George Floyd.
- Tindakan itu bukan didorong sentimen rasial, melainkan karena orang tersebut memecahkan kaca mobilnya.
- Kematian George Floyd di Minneapolis, Minnesota, akibat tindakan represif polisi, menimbulkan gelombang protes di AS.
SKOR.id - Rekan setim LeBron James saat membawa Cleveland Cavaliers juara NBA 2015-2016, J.R. Smith, mengamuk di tengah demonstrasi kematian George Floyd.
J.R. Smith memukuli seorang lelaki berkulit putih di tengah-tengah aksi unjuk rasa untuk menuntut keadilan terkait meninggalnya George Floyd di Los Angeles, California.
Berita George Floyd Lainnya: George Floyd, Reaksi Bintang NBA dan Pecahnya Kerusuhan di Minneapolis
Namun, tindakan tersebut bukan didorong oleh sentimen rasial. J.R. Smith menganiaya lelaki tersebut karena kedapatan merusak mobilnya saat demonstrasi berlangsung.
Dalam melakukan aksinya, J.R. Smith disebut-sebut menendang kepala si perusak mobil tersebut. Tepatnya saat lelaki yang dimaksud, jatuh tersungkur.
Lelaki yang pernah membela New York Knicks itu memberi penjelasan mengapa dirinya menganiaya warga tersebut melalui sebuah video.
"Ada salah satu anak kulit putih yang menghanucurkan jendela mobil saya. Lalu, saya memukulinya dan dia berlari," J.R. Smith membela diri.
Pembunuhan seorang warga kulit hitam, George Floyd, di Minneapolis, Minnesota, beberapa waktu lalu, memicu gelombang protes di Amerika Serikat (AS).
Sayangnya, aksi tersebut dimanfaatkan sejumlah oknum untuk melakukan penjarahan. J.R. Smith menduga, lelaki tersebut berniat melakukan hal serupa.
"Dia tidak tahu, jendela mobil siapa yang telah dirusak. Namun, saya pastikan, aksi ini sama sekali tak didorong sentimen rasial," ujar J.R. Smith.
Serangan warga kulit hitam terhadap kulit putih, dikhawatirkan merebak usai kematian George Floyd, sebagai bentuk pembalasan.
Berita George Floyd Lainnya: Cara Pemain Liga Jerman Tunjukkan Solidaritas untuk George Floyd
Untuk diketahui, Derek Chauvin, polisi yang menginjak leher George Floyd hingga tewas, merupakan seorang kulit putih.
Kematian warga kulit hitam akibat tindakan represif polisi di AS, bukan kali ini terjadi. Tak heran jika hal tersebut memicu reaksi keras.
Tak hanya masyakat umum, melainkan sejumlah pesohor hingga bintang olahraga di Negeri Paman Sam. Mereka mengutuk aksi diskriminasi tersebut.