- Bigman Pelita Jaya Bakrie, Adhi Pratama, berbincang dengan bintang Boston Celtics, Enes Kanter, via video conference.
- Telekonferensi itu juga dihadiri pemain nasional seperti Jamarr Johnson, Cio Manuputty, dan Rivaldo Tandra Pangestyo.
- Selain tips menjaga kondisi, Enes Kanter berpesan agar pebasket Indonesia pandai mengatur keuangan.
SKOR.id – Bigman Pelita Jaya Bakrie Jakarta, Adhi Pratama, senang bukan kepalang. Ia dapat kesempatan berbincang langsung dengan bintang NBA asal Turki, Enes Kanter.
Momen itu dilakukan via video conference, Jumat (17/4/2020). Telekonferensi juga dihadiri beberapa pemain nasional: Jamarr Johnson, Cio Manuputty, dan Rivaldo Tandra Pangestyo.
Dalam kesempatan langka itu, Adhi Pratama mendapat wejangan dari Enes Kanter yang saat ini memperkuat Boston Celtics.
Adhi Pratama mengatakan, center 27 tahun tersebut berbagi soal caranya menjaga kondisi saat bermain di kompetisi dengan level tinggi seperti NBA.
Berita IBL Lain: Setelah Covid-19 Mereda, Kesiapan Tim-tim IBL Akan Diuji
Untuk diketahui, liga bola basket Amerika Serikat (AS) itu merupakan kompetisi yang dikenal sangat melelahkan. Bayangkan, di musim reguler, setiap tim harus bermain 82 kali.
Itu pun belum termasuk play-off dan final yang menggunakan format best of seven, di mana tim yang lolos harus bertanding tujuh kali.
Hal tersebut berbeda jauh dengan Indonesian Baskketball League (IBL). Setiap tim cuma memainkan 18 gim reguler. Sedangkan format play-off dan final, IBL memakai best of three.
“Yang jelas, Enes Kanter berpesan kepada para pemain untuk tetap lapar kemenangan. Kami juga dituntut untuk fokus dalam kondisi apa pun,” Adhi Pratama mengungkapkan.
Selain itu, lanjut Adhi, Enes Kanter juga berpesan kepada pemain-pemain Indonesia agar pintar menata keuangan. Sebab, profesi sebagai pebasket periodenya tidak panjang.
Enes Kanter meminta semua pemain belajar dari pengalaman-pengalaman atlet yang justru bangkrut setelah pensiun.
Berita IBL Lain: NSH Jakarta Pastikan Bakal Potong Gaji Pemain
“Dia (Enes Kanter) bercerita juga tentang apa yang harus dilakukan pemain terhadap kontraknya. Bagaimana cara mengatur pengeluaran dan pemasukan,” Adhi membeberkan.
Saat ini, kompetisi IBL Pertamax 2020 sedang terhenti akibat pandemi Covid-19. Jika situasi membaik, kejuaraan basket paling bergengsi di Indonesia itu dilanjutkan pada September.
Namun, IBL 2020 tidak lagi memainkan fase reguler. Sembilan klub peserta langsung turun di babak play-off.
Postseason ini akan dimainkan di satu kota. Namub sampai saat ini belum ditunjuk pengelola liga kota mana yang bakal menjadi tuan rumah.