- Valentino Rossi menyatakan Yamaha harus berubah jika tetap ingin kompetitif di MotoGP.
- Dominasi Ducati pada MotoGP 2022 jadi pertanda bahaya bagi pabrikan Jepang seperti Yamaha dan Honda.
- Valentino Rossi memuji perkembangan Ducati yang pada MotoGP 2022 menurunkan delapan motor di grid via empat tim.
SKOR.id - Ducati tak diragukan lagi merupakan pabrikan terkuat di MotoGP saat ini. Pada musim 2022, mereka sukses meraih gelar juara dunia pembalap, konstruktor, maupun tim.
Francesco Bagnaia akhirnya menjadi pembalap Ducati pertama setelah Casey Stoner pada 2007 yang mampu mengecap titel juara dunia MotoGP.
Sempat kesulitan di awal musim, Francesco Bagnaia perlahan mampu mengejar Fabio Quartararo yang memimpin klasemen hingga pertengahan musim.
Francesco Bagnaia akhirnya jadi juara dunia MotoGP 2022 dengan mengantongi 265 poin, unggul 17 angka atas Fabio Quartararo di tempat kedua.
Tak hanya itu, Ducati juga menempatkan Enea Bastianini (Gresini Racing) pada peringkat tiga dan Jack Miller (Ducati Lenovo) pada posisi lima klasemen akhir MotoGP 2022.
Valentino Rossi pun mengatakan bahwa Ducati memang sangat cepat. Untuk bisa menundukkan pabrikan asal Italia itu, Yamaha jelas harus berubah.
"Yamaha selalu fokus pada keseimbangan motor, membuat motor yang mudah (dikendarai) dan cepat di tikungan," ujar The Doctor.
"Namun sekarang, jarak dengan Ducati menjadi penting. Saya harus akui dalam beberapa tahun terakhir Ducati telah menempatkan banyak pabrikan dalam kesulitan."
"Kini, pabrikan Jepang sedang berada dalam kesulitan yang luar biasa," Valentino Rossi mengungkapkan.
Untuk diketahui, Valentino Rossi sepanjang kariernya di MotoGP pernah membalap untuk Honda, Ducati, dan Yamaha.
Yamaha adalah tempat di mana Rossi meraih puncak kariernya. Ada empat titel dunia yang didapatkannya selama berada di tim Garpu Tala.
Sedangkan bersama Ducati, Rossi bisa dibilang gagal total. Ia sama sekali tak meraih kemenangan dan inilah yang bisa dibilang menjadi "cacat karier" The Doctor.
Namun setidaknya, dia bisa mendidik seorang pembalap untuk juara bersama Ducati. Ya, Bagnaia merupakan rider binaan VR46 Academy.
"Kerja orang-orang yang ada di Ducati sangat agresif. Banyak motor mereka di trek dan mereka juga selalu berpegang dengan data," ujarnya.
"Mereka membuat sebuah langkah maju dan pabrikan Jepang harus segera membuat keputusan, sebab permainan sudah berubah."
"Semua yang ada di MotoGP harus mengeluarkan lebih banyak uang dan mengerahkan lebih banyak orang," Valentino Rossi memungkasi.
Berita Lainnya dari Valentino Rossi:
Sean Gelael dan Valentino Rossi Berbagi Mobil di 24H Dubai
Jorge Lorenzo Akui Hubungannya dengan Valentino Rossi Makin Membaik