- Mattia Binotto mengundurkan diri dari kursi Prinsipal Tim Ferrari F1.
- Strategi Ferrari yang kerap kacau membuat Binotto kerap menjadi sorotan.
- Pria asal Italia kelahiran Swiss itu pergi untuk kebaikan tim juga.
SKOR.id - Strategi buruk dan cenderung konyol yang sering dilakukan Scuderia Ferrari dalam beberapa tahun terakhir membuat Mattia Binotto terus menjadi sorotan di Kejuaraan Dunia Formula 1.
Sebenarnya, keanehan keputusan Ferrari sudah dialami sejak zaman prinsipal Maurizio Arrivabane. Namun, Mattia Binotto justru membuat keadaan makin buruk sehingga dirinya kerap dijadikan meme oleh fan F1.
Hancurnya strategi Ferrari memang bukan sepenuhnya salah Binotto sebab tim Kuda Jingkrak juga memiliki kru yang menangani hal tersebut.
Namun sebagai Prinsipal Tim Ferrari, Binotto kerap disebut kurang memiliki jiwa kepemimpinan dan terlalu sering membela kru strategi meskipun kinerjanya merugikan Charles Leclerc maupun Carlos Sainz Jr.
Selasa (29/11/22), Binotto sudah mengumumkan dirinya tak akan lagi menjadi Prinsipal Tim Ferrari F1 untuk musim 2023. Binotto tidak hanya mundur sebagai prinsipal tapi juga resign dari perusahaan yang bermarkas di Maranello, Italia, tersebut.
"Dengan sebuah rasa penyesalan, saya sudah memutuskan untuk memutuskan kolaborasi saya dengan Ferrari, saya meninggalkan perusahaan yang saya cintai," ucap Binotto.
"Saya sudah menjadi bagian dari Ferrari selama 28 tahun, dengan ketenangan yang berasal dari keyakinan kalau saya akan bisa memenuhi target yang saya buat."
Setelah kepergiannya, Mattia Binotto optimistsi Ferrari akan mampu memenuhi target-target yang sudah mereka buat. Termasuk kembali menjadi juara dunia pembalap dan konstruktor.
Ferrari memang sudah lama tenggelam. Juara dunia terakhir yang mengendarai mobil Ferrari adalah Kimi Raikkonen. Itu terjadi pada 2007 atau 15 tahun silam.
"Saya meninggalkan tim ini, tim yang sangat kuat. Saya yakin Ferrari akan bisa memenuhi target tingginya, saya berdoa untuk masa depan Ferrari," tutur Mattia Binotto.
"Tentu saja, keputusan ini (Mundur dari Ferrari) sangat berat untuk saya, namun ini waktu yang tepat buat saya mengambil langkah seperti ini."
Sebagai catatan, Binotto menjadi Prinsipal Tim Ferrari sejak 2019. Pada F1 musim 2022 yang berakhir di Abu Dhabi pada 20 November lalu, ia mampu kembali membawa Ferrari tampil kompetitif dengan memanfaatkan regulasi baru.
Sayang, strategi Ferrari di trek serta perencanaan pengembangan teknis yang dinilai kurang cukup, akhirnya memaksa paabrikan tersukses di Formula 1 itu melakukan pergantian prinsipal.
Berita Lainnya Mattia Binotto:
Baca Juga: Mattia Binotto Klaim Perjuangan Sebastian Vettel di Ferrari Misi Gagal
Baca Juga: Permintaan Mattia Binotto untuk Duo Ferrari sebelum F1 2022 Rampung