- Ferrari tengah mencari sosok pimpinan tim anyar setelah ditinggal Mattia Binotto yang mengundurkan diri.
- Salah satu nama yang sempat muncul adalah Ross Brawn, sosok yang pernah jadi direktur teknik juga pimpinan tim Ferrari pada 1997-2006.
- Namun, Ross Brawn memberikan jawaban nyelekit dengan memilih menonton di sofa ketimbang mengurusi tim lagi.
SKOR.id - Siapa tak kenal Roos Brawn? Pria asal Inggris tersebut sering dijuluki "Raja Midas" di ajang Formula 1.
Sebutan tersebut bukanlah tanpa alasan. Pasalnya, apa pun yang "disentuh Ross Brawn di ajang balap jet darat hampir pasti membuahkan hasil.
Rekam jejak Brawn jadi buktinya. Sejak 1997 hingga 2006, pria asal Inggris tersebut bekerja di Ferrari sebagai Direktur Teknik.
Ross Brawn menjadi bagian dari Tim Impian Ferrari dengan Jean Todt sebagai pimpinan tim, Michael Schumacher sebagai pembalap, dan Rory Byrne sebagai desainer.
Sentuhan tangan dingin Brawn tak berhanti di situ. Pada awal 2009, ia membentuk Brawn GP yang dengan diperkuat Jenson Button dan Rubens Barrichello.
Tak disangka, tim anyar Brawn itu tampil gemilang pada F1 2009 dan memenangi gelar juara dunia pembalap lewat Jenson Button sekaligus konstruktor pada musim tersebut.
Sempat menukangi Mercedes dan memberikan fondasi untuk zaman keemasan Tim Panah Perak di era hybrid, Brawn memutuskan untuk menepi sebagai petinggi tim F1.
Ia kemudian menjabat Sporting Director F1 sejak 2017 hingga 2022 yang bertanggung jawab atas regulasi anyar yang diberlakukan mulai F1 2022, termasuk format sprint race.
Dengan rekor 119 kemenangan dan delapan titel juara dunia pembalap dan konstruktor, Brawn pun dinilai sebagai sosok yang tepat untuk mengembalikan Ferrari ke masa kejayaan.
Namun, "Sang Raja Midas" ternyata sudah lelah berkecimpung di F1. Dilansir dari Speedweek, Brawn ingin menghabiskan masa tuanya dengan tenang ketimbang harus mengurusi tim.
View this post on Instagram
"Beberapa tahun terakhir rasanya sangat menyenangkan. Saya memang sudah berniat tidak mengurusi tim balap lagi. Sudah cukup," ujar pria berumur 68 tahun tersebut.
"Sebagai sporting director, saya punya wewenang untuk membawa F1 ke arah baru yang membuat saya senang."
"Saya merasa terhormat mendapat kepercayaan ini dari Liberty Media untuk terlibat dalam generasi baru mobil balap yang cocok dengan hati saya. Sekarang, saatnya pamit," ujarnya.
Khusus untuk peluang menukangi Ferrari kembali, Brawn pun memberi jawaban yang cukup nyelekit.
"Tidak akan ada mobil baru untuk empat tahun ke depan (2026). Jadi, waktunya memberikan pekerjaan ini kepada orang lain," ujarnya.
"Saya kira, saya akan meninggalkan olahraga ini dalam kondisi yang sangat bagus. Saya sangat menikmati 46 tahun terakhir."
"Sekarang, saya memilih menikmati F1 di sofa, dengan sorak sorai dan sumpah serapah, sama seperti para fans pada umumnya," Ross Brawn memungkasi.
Berita Formula 1 lainnya:
Nomor Mobil Pembalap F1 2023, Harapan Keberuntungan dan Takhayul
Terungkap, Ini Nomor Mobil Logan Sargeant di F1 2023
Skor 5: Masalah Utama Ferrari yang Mesti Diselesaikan Bos Anyar pada F1 2023